Wikipedia

Hasil penelusuran

Selasa, 21 Juni 2016

ORANG KRISTEN KAH ANDA?

Samaria krisis pangan. Satu per satu mahluk hidup kelaparan. Bahkan seorang ibu harus mengadukan teman yang ikut memakan daging anaknya karena tidak memberi anaknya untuk mereka makan (II Raja-Raja 6:28-29). Dalam situasi kritis tersebut empat orang kusta bertindak luhur. Orang kusta yang dikutuk secara teologis dan diasingkan secara sosial menunjukkan diri sebagai orang percaya sejati (ayat 3), Perbuatan mereka menunjukkan mereka bukanlah orang terkutuk melainkan orang percaya sejati. Perbuatan apakah yang mereka lakukan sehingga kita menyebut mereka sebagai orang percaya sejati?
Pertama, mereka bertindak sesuai dengan iman,
Sadar bahwa ransum dari keluarga tidak mungkin lagi diharapkan, keempat orang kusta itu berkata: “dari pada mati karena mengharapkan yang tidak ada, lebih baik mati dalam berusaha.” Mereka merapatkan barisan, mengeratkan kebersamaan, membulatkan tekad, membuang rasa takut, dan bergerak menuju sasaran.  Mereka bertindak dan maju menuju lumbung berkat, dan suksespun tergapai gemilang, dahsyat!! (ayat 4-7) Setiap orang benar yang rindu bersinergi serta bertekad teguh pasti meraih keberhasilan dengan merubah masalah menjadi peluang, haleluya….!!(Yesaya 41:10)
Kedua, mereka rela berbagi (ay 9)
Kerja keras bulat tekad berhasil. Yang kelaparan kini menjadi kenyang. Dari orang yang sangat miskin, mereka kini menjadi kaya. haleluya !!. Mereka layak bermegah dan menikmatinya sesuka sendiri. Namun hal itu tidak mereka lakukan Dan didalam kelimpahannya mereka bertindak luhur.  Mereka percaya  keberhasilan adalah perbuatan Tuhan bukan usaha mereka semata. Hal itu mendorong mereka  untuk berbagi. Mereka membuang kepentingan diri sendiri dan memikirkan saudara mereka yg dilanda kelaparan (band dgn Gal 6:9-10). Mereka berkata marilah kita berbagi kepada teman sebangsa kita, dan mereka melakukannya. Mereka menepati kesepakatan yang mereka janjikan. Itulah tujuan Tuhan untuk keberhasilan umat-Nya, berbagi!!
Ketiga, pengampunan yg tulus (10-11)
Orang Kusta itu berbagi kepada orang-orang yang menghina dan mengusir mereka, luar biasa. Inilah esensi karakter orang beriman. Disitu terkandung pengampunan dan kesaksian. Disisihkan dari lingkungan social, diusir dari kampung halaman, merupakan sebuah pengalaman yang menyakitkan. Hak hidup berkomunitas dan hak bersosialisasi hilang secara paksa. tetapi mereka membuka pintu maaf. Mereka yang ter-aniaya menjadi berkat besar, luar biasa !! Mereka berkata, “ marilah kita berbagi kepada teman sebangsa kita”, dan mereka melakukannya. Itulah nilai iman kristiani (Lukas 6:27-36). Setiap Krisis harus kita buat  semakin meningkatkan Persekutuan .
Setiap pencapaian merupakan hasil perjuangan berat. Disana Pikiran, tenaga dan waktu dicurahkan. Semuanya anugerah Tuhan. Panggilan sebagai orang Kristen adalah diberkati supaya menjadi berkat. Terhadap sesame dan pekerjaan Tuhan. Di ayat 9 dikatakan: hari ini adalah hari baik. Artinya, kita harus selalu mengingat bahwa setiap keberhasilan adalah dari Tuhan, dan kita harus pakai memuliakan Nama Tuhan. Kiranya melalui keteladanan keempat orang kusta ini, kita akan semakin termotivasi untuk terus memelihara kebersamaan, melepaskan pengampunan sekaligus menunjukkan keperdulian. Demikianlah Kristen sejati, Amin

Doa: Tuhan Yesus Kristus, ajar aku untuk hidup sesuai dengan rencana-Mu, yakni menjadi Kristen sejati. Amin



Senin, 20 Juni 2016

JALAN YANG PAS

( Wahyu 2 : 12-17 )
Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulutku ini ( ayat 16 )
Banyak jalan menuju Roma, demikian ungkapan yang sangat sering kita dengar. Kota Roma adalah tujuan perjalanan yang baik. Roma adalah pusat pemerintahan, politik, religi sekaligus pusat keuangan. Kota impian. Dan banyak jalan kesana. Artinya, untuk tiba pada sebuah tujuan dibutuhkan jalan. Jalan yang dipilih diharapkan akan membuatnya lebih aman dan lebih cepat sampai ketujuan. Walau demikian banyak orang yang sudah memiliki tujuan yang baik namun salah memilih jalan. Sehingga tersesat dan gagal sampai di tujuan (Amsal 14:12)
Jemaat Pergamus mengira telah melakukan ibadah yang benar dan berkenan kepada Allah. Tetapi dihadapan Tuhan mereka ternyata keliru. Kebenaran yang dipelajari dan yang dianut tidak sesuai iman dan Hukum Tuhan. Pengajar mereka penuh semangat, tetapi pemahamannya menyimpang sehingga minus dihadapan Tuhan dan harus bertobat!! Tuhan Yesus sebagai kepala gereja bersabda: “Jika tidak demikian Aku akan Segera datang”. Untuk apakah Yesus Kristus datang kepada jemaat Pergamus? Dia datang  membawa penghakiman, yakni pedang Allah (ay 16). Itulah sebabnya, kita harus menguji diri kita berdasarkan kebenaran Allah, bukan berdasarkan kebenaran sendiri. Pikiran kita harus ditaklukkan dibawah pikiran Tuhan, bukan sebaliknya (Yesaya 55:8-9). Firman Tuhan harus menjadi dasar, bukan yang lain.
Secara kuantitas Jemaat Pergamus adalah jemaat yang maju, tetapi Tuhan menyuruh mereka bertobat. Kuantitas bukanlah ukuran perkenanan Tuhan.  Kuantitas yg diberkati Tuhan ialah yang tercipta karena Tuhan dimuliakan dan kuasa-Nya dimanifestasikan. Diluar itu layak dipertanyakan ( Matius 3: 5-17). 
Ada tiga pelajaran yang Tuhan ajarkan melalui nats ini, yaitu:
Pertama. Tuhan mau melihat panggilan beribadah itu dilakukan dengan benar. Dia ingin melihat orang yang hadir beribadah hanya untuk memuliakan Tuhan bukan untuk memuaskan diri sendiri. Tuhan setuju dan berjanji untuk memberi keuntungan bagi orang yang beribadah, tapi ibadah tersebut harus disertai rasa cukup. Cukup benar, cukup menghargai hadirat Tuhan, cukup peduli dengan sesama, dan cukup menjaga kekudusan. (1 Tim 6:2-6).
Kedua, Tuhan lebih menghendaki sebuah lembaga gereja lenyap dari pada nama-Nya dihujat karena cara hidup orang-orang yang beribadah didalam lembaga tersebut menyimpang. Dia membela gerejaNya yang hidup dalam kekudusan dan mengijinkan gereja yang hidup dalam kedagingan mengalami nasib seperti jemaat Pergamus.
Ketiga, Tuhan menghendaki setiap umat-Nya memiliki kualitas iman yang pas. Menyelesaikan setiap pekerjaan yang dipercayakan-Nya sampai tuntas. Tuhan tidak ingin seorangpun berpangku tangan dan bertindak serampangan. 
Untuk tiba di hidup yg berkualitas hanya satu, yaitu Tuhan Yesus Kristus dengan Kebenaran-Nya. Tak ada yang lain, Amin.   

ORANG TUA YG BIJAK

Mazmur 128:1-6
Anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu! (ayat 3a)
Yang dimaksud dengan anak bagai tunas buah zaitun ialah, Pertama, anak yang sikapnya manis, perilaku santun, bergairah. Konon, buah zaitun itu bijinya amat keras tetapi daging lembut. Semakin dikunyah, rasanya semakin manis. Seorang anak harus demikian. Ia harus berpendirian kuat dan bermimpi besarAnak seperti pohon zaitun sangat toleran terhadap orang lain dan solider kepada setiap perbuatan baik. Anak bagai tunas buah zaitun itu hangatceria sebab itu hehadirannya selalu dinanti-nanti banyak orang (Kidung 8:6).
Kedua, anak yg bertumbuh di dalam Kristus. Ia memiliki nilai-nlai sekaligus memiliki visi suci. Anak seperti itu akan menjadi berkat bagi banyak orangKemanapun anak itu pergi, ia menjadi pelita yang membawa pencerahanKuat dan berdampak, membuat orang berbahagia. Itulah sebabnya mendidik anak-anak sejak dini, bagaikan seorang petani menanam benih yang pasti dituai. Atau bagai pebisnis berinvestasi, sebuah investasi yang pasti ( 2 Tim 2:6; Mazmur 127:4, Yesaya 5:28).
Ketiga, anak yang menikmati cinta dan penghargaan orang tua-Nya. Anak yang dicintai akan menerima dan bersyukur atas tubuhnya. Ia percaya diri, dan mengenal Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan yang penuh cinta serta menghargai orang tuanya. Ia percaya kepada Tuhan karena dirinya dipercayai orang tuanya. Semakin ia dipercaya semakin bertanggungjawab. Tuhan Yesus Kristus menebus manusia supaya harmoni dan bahagia tercipta dalam keluarga. Menghadirkan Tuhan sumber berkat itu sebagai kepala keluarga harus menjadi prioritas setiap keluarga Kristen (Matius 6:33).
Bagaimana cara supaya anak-anak seperti tunas buah zaitun? Setiap Orang tua harus takut akan Tuhan (ayat 6). Orang tua yang takut akan Tuhan ialah orang tua yang membangun kerohanian bersama anak-anaknya. Peranan iman dalam diri anak sangat dahsyat. Anak tersebut akan mandiri sekaligus percaya diri. Ia akan penuh ambisi sekaligus seorang pribadi yang perduli. Ia akan menjadi seorang yang kritis berwawasan multi. Anak seperti itu akan menjadi seorang pejuang sejati. Betah dirumah, rindu memuliakan Tuhan sekaligus rindu  membuat orang tua berbahagia. Itulah sebabnya Orang tua harus takut Tuhan. Takut Tuhan itu artinya dekat dengan Tuhan. Dan dekat Tuhan itu tidak pernah sia-sia. Pengaruhnya besar untuk berkat dan bahagia keluarga. 
Orang tua yang berbahagia adalah orang tua yang takut akan Tuhan (ayat 4). Dan orang tua yang takut akan Tuhan akan membuat anak-anak hidup nyaman. Manfaat takut akan Tuhan itu sangat indah luarbiasa. Anak cucu perkasa dibumi dan menjadi distributor roti kehidupan (Mazmur 112:2, 37:25)Demikianlah orang tua yang bijak, sebab itu bertobatlah!!, Amin.  

Doa: Ya Tuhan Yesus Kristus , tolonglah aku supaya saya mampu membangun rohani dikeluargaku, sebab ternyata itu sangat berdampak besar dalam hidup keluargaku, Amin

Kamis, 16 Juni 2016

JANGAN LUPA BERSYUKUR

Mazmur 63:1-12
Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu (ayat 2)
Bersyukur itu adalah ekspresi dan reaksi positif seorang terhadap kesadaran keberadaan Allah. Dengan bersyukur orang tunduk kepada Tuhan yang berdaulat, berkuasa untuk semesta dan untuk dirinya. Dalam bersyukur terkandung pertobatan, kerohanian yg bertumbuh, iman, pengharapan. Dengan bersyukur orang mengakui bahwa masa depan itu adalah sebuah mystery tetapi menjadi pasti oleh Kristus yang penyertaan-Nya lintas waktu dan geografis.
Tuhan Yesus Kristus memanggil setiap orang Kristen selalu bersyukur. Karena dengan bersyukur akan menghadirkan Tuhan berkarya dalam hidup seseorang, serta menjauhkan diri dari setiap usaha bersikap jumawa. Dalam nats diatas Tuhan mengajarkan cara bersyukur yang dikenan Allah, yakni:
Pertama, bersyukur yang benar itu ialah memiliki kerinduan yang luar biasa untuk selalu memuliakan Tuhan. Kerinduan tersebut digambarkan seperti tanah kering tandus yang sangat mengharapkan air (ayat 1-3).
Kedua, bersyukur yang benar itu ialah memiliki kerinduan yang luar biasa untuk selalu memuliakan Tuhan dalam segala asfek panggilan dan waktu (4-6)
Ketiga, bersyukur yang benar itu ialah memiliki kerinduan untuk selalu mengakui campur tangan Tuhan. Oleh sebab itu dia selalu mengharapkan kehadiran kuasa Roh kudus. Orang yg bersyukur itu selalu yakin bahwa providensia Allah membawa kelegaan dan masa depan cerah (7-9)
Keempat, bersyukur yang benar itu ialah memiliki keyakinan yang teguh, bahwa Tuhan selalu membela dirinya dalam segala perbuatan kebenaran (10-12)
Kesimpulannya ialah, pribadi dan keluarga yang bersyukur adalah pribadi dan keluarga yang akan terus menikmati berkat dan kemenangan yang dari Tuhan. Itulah sebabnya setiap orang Kristen harus aktif sekaligus  totalistas di segala kegiatan dalam kebenaran, Amin.

Doa: Tuhan Yesus Kristus, berikan aku hati yang selalu sanggup mengucap syukur sebab bersyukur itu ternyata merupakan sebuah tindakan untuk membuka pintu kuasa Tuhan di inpartasikan, Amin



Selasa, 14 Juni 2016

JALAN YANG NYAMAN

JALAN NYANG NYAMAN
Mazmur 128:1-6
Anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu! (ayat 3a)
Setiap orangtua pasti mengharapkan anak-anaknya sehat, cerdas, berhasil dan panjang umur. Untuk kerinduan itu, orang tua mendidik anaknya dengan baik, bekerja keras saat mencari nafkah dan selalu menyediakan semua kebutuhan anak tersebut. Bagaimana cara supaya kerindan tersebut dapat terwujud? Firman Tuhan hari ini memberi tuntunan kepada kita, yaitu orang tua harus membina kerohanian anak-anaknya supaya anak tersebut memiliki iman yang teguh. Iman yg teguh akan membawa dampak besar dalam diri anak. Dengan iman yg teguh seorang anak akan mandiri sekaligus memiliki nilai-nilai. Ia akan penuh ambisi sekaligus hormat dan perduli. Ia akan menjadi seorang yang kritis, dan cerdas dan berwawasan multi. Anak seperti itu akan menjadi seorang pejuang sejati. Betah dirumah sekaligus seorang yang perduli dan membuat orang tua berbahagia. Mereka seperti tunas pohon zaitun sekeliling meja.
Buah zaitun itu bijinya amat keras tetapi daging lembut. Semakin ia dikunyah, rasanya akan semakin manis. Seorang anak harus demikian. Ia harus berpendirian kuat dan bermimpi besar. Anak seperti pohon zaitun sangat toleran terhadap orang lain dan solider kepada setiap perbuatan baik namun tidak kehilangan pertimbangan. Anak bagai buah zaitun, sikapnya manis, perilaku santun, hidupnya penuh gairah, kehangatan dan keceriaan sebab itu hehadirannya selalu dinanti-nanti banyak orang (Kidung 8:6).
Anak-anak di dalam Kristus akan berguna dalam segala keadaan. Artinya kemanapun anak-anak itu pergi, ia akan menjadi pelita. Dan jika anak menjadi pelita, siapakah yang layak berbangga hati? Orangtua yang menikmatinya. Itulah sebabnya mendidik anak-anak sejak dini, bagaikan seorang petani menanam benuh, atau bagai seorang pebinis berinvestasi, sebuah investasi yang pasti.
Firman Tuhan haruslah menjadi dasar dan ukuran segala kegiatan, sekaligus menjadi tujuan akhir dari semua yang kita lakukan. Nats di atas berkata: “Allah akan memberkati engkau dari sion”. Artinya setiap berkat yang sudah Allah sediakan, diberikanNya sesuai dengan prinsip-prinsip keadlian Tuhan. Taka da sumber berkat benar selain Tuhan Yesus Kristus. Pada waktu Yesus dicobai dan ditawarkan kehormatan dan keduniawian, maka Tuhan Yesus menolaknya dan mengusir Setan yang menggoda. Yesus mengetahui Setan bukanlah sumber berkat tetapi sumber celaka (Yohanes 10:10a, 1 Pet 5:7-10)
Mencari berkat bersama Tuhan berarti mau dan mampu membedakan berkat-berkat yang diperhadapkan kepadanya. Dari Tuhan atau dari setan. Tuhan Yesus menebus manusia supaya manusia menikmati  berkat yang sejati. Dan sekaligus mengalami suasana sorga di dalam hidupnya melalui kebahagiaan keluarga. Itulah sebabnya Tuhan memanggil orang tua untuk menghadirkan Tuhan sebagai kepala keluarga. Sebab  Tuhan Yesus Kristus satusartunya sumber pemulihan dan berkat. Orang tua yang berbahagia adalah orang tua yang takut akan Tuhan. Dan orang tua yang takut akan Tuhan akan membuat abak-anak baik dan berprestasi. Dan anak yang berprestasi akan membahagiakan orang tua. Tuhan akan dimulaikan. Betapa besar dan indahnya mafaat orangtua yang percaya dan takut akan Tuhan.



Kamis, 09 Juni 2016

HENDAKLAH ENGKAU KETAHUI

MARKUS 10:35-45
Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani , melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawanya menjadi tebusan bagi banyak orang (Ay45).
Bersukacitalah jika saudara dipanggil dan diurapi melayani pekerjaan Tuhan. Itu tandanya Tuhan berkenan kepadamu. Sebab walau engkau sangat sibuk ditengah-tengah dunia, engkau masih memikirkan pekerjaan Tuhan. Engkau rindu pekerjaan-Nya lebih maju dan umatnya terlayani dengan baik. Tuhan melihat engkau memiliki hati dan karunia lebih daripada yang lain. Selain engkau memilki talenta, engkau juga memiliki hati yang menangisi jiwa-jiwa.  
Mengapa kita harus bersukacita? Sebab melayani Tuhan itu merupakan salah satu bentuk ucapan syukur yang berlimpah (Marmur 107:1, 1Tes 5:18) Yang kedua melayani Tuhan merupakan sebuah tindakan untuk membuka pintu berkat lebih lebar. Yang ketiga melayani Tuhan itu mengundang semakin banyak mukjizat terjadi dihidupmu dan dipelayananmu, sebab saat belaskasihan ditebar, disana mukjizat terjadi (Matius 15:32-39).
Bagaimana caranya supaya kita menjadi berkat besar ditengah-tengah pelayanan kita? Ayat diatas memberi gambaran yang jelas, yaitu: kita harus melayani seperti Yesus Kristus. Yaitu menangisi jiwa-jiwa. Artinya pelaynan itu dapat dibagi dengan dua hal, yaitu pelayan aktif dan fasif. Pelayanan Aktif berarti kita bergerak, kita berkata, kita bertindak kita melakukan sesuatu yang oleh nya orang lain terberkati. Pelayanan Pasif berarti kita menunjukkan keteladanan melalui prestasi, sikap hidup, cara kerja dan cara berelasi yang sesuai kehendak Tuhan, “memberikan nyawa menjadi tebusan bagi banyak orang”. Ada korban yg harus kita perbuat, yaitu pikul salib, ikut Tuhan dan sangkal diri.
Saudara, Pelayanan itu tidak terbatas. Pelayanan tidak harus didalam gereja saja. Tetapi dimana saja kita melakukan aktifitas social kita, ditempat itulah kita melayani menjadi saksi Tuhan. Namun jangan lupa, kita adalah bagian persekutuan sebuah lembaga gerejawi. Dan Hamba Tuhan yg ditempatkan Tuhan didalam gereja itu mengutus kita untuk kembali ditengah-tengah dunia melalui Doa Pengutusan yang disampaikan. Jadi me;layani Tuhan ditengah dunia, merupakan lanjutan ibadah yang kita lakukan didalam gedung gereja, Amin

Doa : Tuhan Yesus Kristus, aku bersyukur karena rencana-Mu indah bagiku. Engkau menghendaki aku menjadi pelayan kemuliaan Nama-Mu. Ini aku Tuhan, pakailah sesuai rencana-Mu. Amin

Rabu, 08 Juni 2016

CINTA DAN MUKJIZAT

Matius 15:32-39
Lalu Yesus memanggil murid-muridNya dan berkata: “Hati-Ku tergerak oleh belaskasihan kepada orang banyak itu…”(32) 
Tuhan Yesus Kristus itu hidup dan Mahakuasa. KeTuhanan dan keIlahian-Nya tak terbantahkan. Mukjizat yang dinyatakan dan otoritas-Nya terhadap alam serta kasih-Nya yang tak ter ukur kepada manusia adalah beberapa bukti yang mendukung hal tersebut. Kuasa-Nya satu-satunya andalah untuk sebuah hidup yang berkemenangan. Saat kita lemah, kemudian berdoa, Dia memberi kekuatan. Saat kita mengalami pergumulan, tetapi tetap berpengharapan, Dia memberi  kelepasan. Saat kita merasa tak ada harapan, tetapi kita tetap berusaha, Dia menyatakan mukjizat. Itulah tandanya Tuhan Yesus Kristus hadir dan menyatakan diri-Nya. Keberadaan dan kehadiran-Nya ditengah dunia bukanlah dongeng nenek tua.
Melalui nats hari ini, kita menyaksikan kasih dan mukjizat-Nya dinyatakan. Yesus Kristus memperhatikan kebutuhan roh sekaligus kebutuhan jasmani manusia. Dia mengajarkan keseimbangan. Selanjutnya Yesus mengajarkan bahwa mukjizat diawali dengan belaskasihan. Dimana saja belaskasihan ditebar, disana makjizat pasti terjadi. Cinta itu kuat seperti maut. Hidup yang diberkati bermula dari kasih sayang. Dan kasih sayang bermula dari hubungan dan iman kepada Tuhan Yesus Kristus yang Mahakasih.
Saudaraku, jangan ragu tentang masa depanmu. Jangan kau ragu akan apa yg akan kamu kenakan dan yang akan kamu makan. Datang dan serahkan semuanya kepada Tuhan Yesus Kristus, kemudian penuhi hidupmu dengan belaskasihan, maka mukjizat Tuhan akan dinyatakan. Ingatlah, Dia hanya sejauh doa, sangat dekat yakni direlung hatimu. Amin

Doa: Tuhan Yesus Kristus, ajar aku utk percaya dan tolong aku supaya dipenuhi belaskasihan untuk saya tebarkan, Amin.




Selasa, 07 Juni 2016

MENJADI PEMENANG

1 Petrus 4:12-19
Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada pencipta yang setia (ayat 19).
Tuhan Yesus Kristus merancang hidup yg seimbang. Antara penderitaan dan keberkatan. Antara peperangan dan kemenangan. Antara menabur dan menuai. Antara memberi dan menerima. Sebagai pengikut Kristus, kita harus hidup seperti Kristus. Yaitu sebelum mencapai puncak pemuliaan, Dia ditolak, disesah dianiaya karena kebenaran. Demikian juga orang Kristen. Orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dirancang untuk diberkati melalui proses sulit, penuh tantangan dan beragam persaingan. Gaya hidup instan harus disingkirkan. Untuk mencapai sebuah titik keberhasilan dibutuhkan proses perjuangan. Semua potensi, kekuatan, hikmat, doa dioptimalisasikan. Dan hal itu membutuhkan Penderitaan. Orang yang giat, yang bekerja keras, yang berkejuangan dan yang rajin itu menderita kesusahan, tetapi hasilnya pasti jelas dan besar. Inilah penderitaan karena kehendak Allah. Beda dengan orang yang malas, berdukun atau penipu,  dia tidak capek atau letih, tidak susah tetapi hasilnya nol besar yang berakibat penderitaan fhisik dan finasial. Inilah penderitaan karena dosa (ayat 15)
Sejarah kekristenan sarat dengan penderitaan. Dilingkungan social dikucilkan, ditempat pekerjaan dihambat bahkan didunia roh diganggu oleh kekuatan kegelapan. Itulah sebabnya Firman Tuhan yang dituliskan Petrus ini mengajarkan kita tentang sikap yang benar menghadapi penderitaan . Baik penderitaan karena Nama Yesus Kristus demikian juga penderitaan karena perjuangan menuju keberhasilan, yaitu:
Pertama, Selalu menyadari bahwa penderitaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari orang yang hidup dalam kebenaran (ay12)
Kedua, Selalu bersukacita, karena penderitaan merupakan tanda bahwa kita sedang berjalan menuju karakter sempurna seperti Tuhan Yesus Kristus kehendaki ( 13 )
Ketiga, Selalu berbahagia, karena penderitaan merupakan tanda pertumbuhan didalam Tuhan Yesus Kristus melalui urapan Rohkudus (14)
Keempat, Selalu memuliakan Allah karena penderitaan karena kehendak Allah adalah sebuah persiapan yg kita lakukan terus-menerus untuk menghadapi penghakiman yang pasti akan datang (ay 16-17)
Kelima, Selalu menyerahkan jiwa raga kepada Tuhan karena perbuatan seperti itu merupakan satu-ssatunya cara untuk selalu kuat berkemenangan (ay19)
Saudaraku, jangan lemah dan jangan putus asa. Ingatlah, kita menderita karena mengutamakan yang Maha Kuasa. Dia berkuasa dibumi dan di Sorga. Tuhan Yesus Kristus itu sangat perduli kepada setiap orang yang menderita karena mengutamakan Nama-Nya (1 Kor 10:13). Oleh sebab itu kuat dan bertekunlah sebab indicator kualitas iman kita nampak melalui sikap kita disaat menghadapi keadaan sulit. Amin.  Doaku menyertai saudara (Pdt Haposan Hutapea, STh, MA)



Doa: Mintalah kekuatan saat engkau berjuang meraih impian hidupmu.

Jumat, 03 Juni 2016

Kunci Sukses Yg Terlupakan

Yunus 1:1-17
ayat 3: Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis,jauh dari hadapan Tuhan;
Saat orang memberikan nama kepada anaknya, pasti selalu ada visi, doadan harapan orang tua dibalik nama anak tersebut. Baik yang berkaitan dengan keluarga orang tua yang memberikan nama terutama yang berkaitan dengan diri, hidup dan masa depan anak tersebut. Hal yang sama barangkali juga menginsfirasi bapa-ibu Amitai. Anaknya diberi nama Yunus, artinya merpati. Harapannya, Yunus hidup sepertoi karakter seekor burung merpati.
Bagi pemerhati burung, merpati merupakan burung yang baik, menarik dipandang, penampilannya lembut, disukai semua orang. Selain itu merpati termasuk burung yang sangat setia terhadap pasangan, tidak seperti ayam yg doyan gonta-ganti pasangan. Yesus menggambarkannya sebagai lambang ketulusan dan kemurnian.
Yunus namanya, merpati artinya. Namun sayang, sikap Yunus tidak sepadan dengan arti namanya. Saat Tuhan memanggil dan mengutusnya, Yunus lebih turut kata hati dari pada taat kepada Bapa di Sorga. Dari pada pergi ke Niniwe, Yunus lari ke Tarsis. Dibenaknya, penduduk Niniwe jahat dan lalim sebab itu tidak layak menerima anugerah pengampunan Tuhan. Bagi Yunus, kota Niniwe harus dibumi hanguskan dan penduduknya harus dibinasakan. Tuhan memahkotai Niniwe dengan anugerah, Yunus menghendaki Niniwe binasa. pikiran Yunus ini belakangan hari menguasai pikiran kelompok ISIS dan membinasakan kota itu. Bahkan kuburan Yunus itu pun dihancurkan sehingga tanpa bekas.
Sikap Yunus yang memberontak kepada Tuhan, serta kebencian yang berkepanjangan kepada orang lain juga banyak menghinggapi diri orang Kristen. Hati yang antipati dan tak sudi melihat orang lain diberkati mewarnai relasi dan komunikasi umat gerejawi. Sebenarnya sebagai orang Kristen, kita dipanggil menjadi teladan dalam segala dimensi kehidupan. Sikap harus sympati, wajah harus berseri. Sebagai pengikut Kristus kita harus menunjukkan karakter yg berpadanan kepada Kristus.
Renungan ini mengajar sekligus mengajak kita agar hidup selaras dengan iman kita. Tetap tegar disegala keadaan dan dan tak goyah saat menghadapi pencobaan.
Ketika Yunus berubah dan mengambil keputusan untuk hidup sesuai arti namanya , yakni jadi merpati yang jinak, Tuhan memberkati berlimpah-limpah. Namanya masyhur dan menjadi berkat besar bagi Kota Niniwe dan penduduknya.Melalui perubahan Yunus yang radikal, Tuhan dimuliakan secara luar biasa.itulah goal kehidupan orang percaya
Apakah selama ini saudara bingung, heran dan tak menemukan jawaban dari kegagalan anda? Anda merasa sudah melakukan banyak hal, sudah bekerja keras, tetapi saudara tidak mengalami kemajuan yang signifikan? Renungan ini memberi jawaban bagi saudara!!!
Siapakah nama anda dan apakah arti nama anda tersebut? Jika nama anda mengandung doa, harapan dan bermakna luhur, apakah anda sudah hidup sesuai arti yang terkandung dalam nama anda itu? dan apakah saudara taat kepada Bapa dan rencana-Nya yang indah? Atau apakah engkau menutup pintu maaf kepada orang lain? Saudara, selaraskanlah kehendak anda dengan kehendak Allah. Sebab walau kelihatannya kehendak Tuhan bertentangan dengan jalan pikiran saudara, ketahuilah, rencana Tuhan lah yang terbaik. Waktu-Nya adalah waktu yang terbaik. Buang segala bentuk pikiran Yunus dan katakan "ya" kepada Tuhan. Itulah rahasia keberhasian anda!!!.
Hari ini Tuhan mau  memulihkan sekaligus memberkati saudara. Bertobatlah seperti Yunus yang kemudian menyesal dan bertobat. Buanglah kebencian dan taburlah kasih sayang. Lenyapkanlah dendam dan berikanlah pengampunan. Sama seperti Yunus diberkati ketika dia taat kepada Bapa, demikianlah kita sekalian akan dipulihkan dan diberkati jika bertobat. Jangan tunda sampai hari esok, sebab hari esok memiliki tangtangan tersendiri. Amin. (doaku menyertai saudara, Pdt Haposan Hutapea,STh,MA)

Kamis, 26 Mei 2016

MAKMUR KARENA BERSYUKUR

Mazmur 107:1-9
Beryukurlah kepada Tuhan sebab Ia baik! Bahwasanya unuk selamalamanya kasih setiaNya (ay 1)
Bersyukur itu sarat makna sekaligus besar kuasa. Dengan bersyukur orang mengakui provedensia Allah dan mengakui keterbatasannya sebagai manusia. Orang yang bersyukur mengakui kebesaran Allah dan menunjukkan kerendahan dirinya. Itulah sebabanya Alkitab mengajarkan kita untuk mengucap syukur kepada Tuhan. Saat bangun pagi kita bersyukur masih hidup. saat  makan kita bersyukur atas pemeliharaan Tuhan yg ajaib. Saat bekerja kita bersyukur memiliki aktifitas dan saat malam hari kita bersyukur atas pertolongan Tuhan disepanjang hari. Bersyukur itu berarti mengakui anugerah-Nya dan menghargai karunia-Nya. Mengucapsyukurlah dalam segala hal demikianlah firman Tuhan (1Tes 5:18). Apakah dampak bersyukur itu dan sampai dimanakah dimensinya?
Mengucap syukur merupakan indikator utama kedewasaan rohani. Ucapan syukur tersebut nampak dalam beribadah dengan tekun, memberi diri terlibat dalam pelayanan gereja sesuai talenta dan karunia masing-masing. mengembalikan milik Tuhan dengan teratur melalui persembahan. Bentuk persembahan tersebut ialah Persembahan sukarela, Persembahan Persepuluhan dan Persembahan Pembangunan tempat ibadah, Persembahan guna mendukung program misi dan lain-lain. 
Tuhan menghendaki kita supaya membiasakan diri berkata "terimakasih" kepada orang lain sekecil apapun bantuan yg kita terima. Dan jika menyuruh orang lain alangkah lebih baik jika kita berkata "minta tolong", dan segera berkata "maaf " jika mengecewakan orang lain. Selamat bersaksi, Tuhan Yesus Kristus Memberkati...
Pengurapan hanya diterima orang yang hanya menyelidiki dirinya sendiri dan mengakui kejahatannya dihadapan Allah.... Tuhan melarang kita menjadi hakim karena kita adalah orang yang dibebaskan Tuhan dan penghakiman yang mestinya harus kita terima.
Meskipun noda yg menimpamu begitu hitam dan dosa masa silammu begitu banyak dan kamu merasa sifat burukmu sangat susah untuk dirubah, Tuhan memberikan kabar baik buat kita: " Tuhan berkata: Aku mengasihi engkau dengan kasih yg kekal.... !!! 
Bersyukur itu mudah tetapi pengaruhnya luarbiasa. Dengan bersyukur persekutuan kita dngan Tuhan semakin heran. Tubuh kita sehat. Jika ada gangguan tersembunyi ditubuh kita, akan segera tersingkap sehingga obati sedini mungkin.. Kita semakin berbahagia karena  menikmati hidup dengan enak nyaman. Dan orangpun senang bersama kita.
Saudara, Tuhan selalu sedia membuka tingkap langit untuk memberkati kita. Dia hanya menghendaki kita bersyukur atas semua rahmat-Nya yang kekal, kemudian melakukan kehendakNya , Haleluya.........!! Amin

Minggu, 22 Mei 2016

GBI ALETHEIA PAMULANG

Aku kuatir adanya perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan dan kerusuhan (20).
Nats diatas dituliskan Rasul Paulus ke sebuah  jemaat perkotaan, yakni Jemaat Korintus. Bagian perikop ini berisi ungkapan ‘kekuatiran’ seorang pelayan terhadap mutu iman anggota-anggota jemaat yg terindikasi hidup sendiri dan sarat dengan intrik dan perselisihan. 
Seorang pelayan memang sangat merindukan jemaat yang dia layani mengalami pertumbuhan yang benar yakni semakin dewasa, menghasilkan buah yang baik, hidup didalam roh dan membawa dampak bagi orang lain yg terwujud melalui perubahan  karakter. Diharapkan, orang yg suka berkata kasar berubah menjadi suka berkata lembut, watak jadi luhur, bertindak terukur. Mampu menghargai orang lain dan selalu rindu memahami perasaan sesama.
Mengapa anggota jemaat harus hidup didalam roh dan menunjukkan pembaharuan Karakter? Apakah demi hormat dan kemuliaan pelayan itu sendiri? Tidak, bukan untuk kepentingan pelayan melainkan supaya Tuhan dimuliakan. Yakni supaya umat sungguh-sungguh masuk ke tujuan berjemaat yang sebenarnya yakni bersama-sama memuliakan nama Tuhan Yesus Kristus, sumber dari segala rahmat dan pengasihan tersebut.  Jemaat Aletheia dirancang menjadi jemaat yg mengaplikasikan kebenaran melalui tindakan untuk mewujudkan esensi persekutuan yakni mengangkat dan memberdayakan anggota jemaat sehinga mandiri dan menjadi berkat. Sebab Semangat persekutuan tidak hanya ada diseputar mimbar gereja melainkan merubuhkan segala bentuk tembok pemisah, seperti tembok suku, tembok sosial dan ekonomi . Kasih tidak hanya menutup kekurangan melainkan juga membangun jembatan persekutuan sebagai umat. Kehidupan didalam kebenaran seperti itulah yg menjadi tujuan utama Tuhan mendirikan gereja Nya. 
GBI Aletheia Pamulang, dirancang bukan utk menjadi arena bisnis individu, bukan pula untuk menjadi menara Babel modern dan bukan pula menjadi sarana utk memuliakan diri. Artinya dari sisi pelayan  team penggembala memahami tggjawab masing masing yaitu untuk menata layani pelayanan. Dari sisi lain, jemaat diharapkan menyadari tanggungjawbanya sebagai anggota siding jemaat dan sebagai umat Tuhan. Konkrit nya, hak dan tanggungjawab yg melayani dan yang dilayani tidak boleh mematikan nurani hanya demi ambisi dan motivasi yg tersembunyi. Artinya semua tujuan pelayanan adalah  menjadi berkat buat Tuhan dan gereja-Nya.
Rasul Paulus menuliskan nats diatas supaya segala penyimpangan yg dapat merusak persekutuan tidak terjadi di lingkungan pelayanan. GBI Aletheia Pamulang dirancang menjadi institusi gereja yang berbeda dari  lembaga gereja lain yg banyak terindikasi dijalankan bertentangan dengan tujuan dan panggilan gereja universal dan lintas zaman. GBI Aletheia Pamulang tidak akan membangun gedung megah, mewah sementara angota jemaatnya banyak yg termarzinalkan. Tetapi GBI Aletheia Pamulang dipanggil untuk lebih dahulu membangun pribadi anggota jemaat  disegala bentuk panggilannya masing-masing, setelah itu baru memikirkan gedung tempat ibdah. Intinya, gedung itu perlu, tetapi yang lebih perlu adalah manusianya. Sebab itu dihari Pentakosta ini, mari kita membuka hati untuk semakin dibaharui Rohkudus. Mari kita dengan rendah hati mendeteksi kelemahan diri dan membiarkan Rohkudus untuk menyempurnakan kita melalui proses Tuhan. Kita akui kelemahan itu dan kita tinggalkan. Artinya, dari pada saling benci dan anti pati mari kita saling membangun dan saling meneguhkan. Dan dari pada saling iri dan dengki lebih baik kita membangun sinergi. Dan dari pada merasa diri paling suci, mari kita mengakui dan berkata: “aku adalah orang yang paling berdosa”, Amin.



TERSENYUMLAH

(2 RAJA 7:1-11)
Lalu berkatalah yang seorang kepada yang lain : “Tidak patut yang kita lakukan ini, hari ini adalah hari yang baik, tetapi kita ini tinggal diam saja.” (ayat 9)
Situasi ekonomi Indonesia yang terpuruk, dapat menjadi ancaman  persekutuan gerejawi. Individualisme bisa menjadi pilihan, mementingkan diri sendiri akan menjadi fenomena. Kesetia-kawanan sebagai umat akan semakin pudar dan  kebersamaan sesame warga jemaat semakin terancam. Bagaimana kita harus bersikap? Renungan hari ini dapat kita buat menjadi acuan sekaligus pilihan yg menuntun kita menentukan sikap.
Di dalam nats hari ini dikatakan, Samaria sedang mengalami krisis pangan yang dahsyat. Satu per satu mahluk hidup, baik manusia atau hewan kelaparan dan mati. Bahkan seorang ibu harus mengadukan teman yang ikut memakan daging anaknya karena tidak memberi anaknya untuk mereka makan (II Raja-Raja 6:28-29). Dalam situasi kritis tersebut kita menemukan sikap dan tindkan luhur 4 orang kusta yang sedang  terusir. Mereka dikutuk secara teologis dan secara sosial (ayat 3). Namun keempat orang tersebut justeru menunjukkan keteladanan sebagai orang percaya sejati. Perbuatan apakah yang mereka lakukan sehingga kita menyebut mereka sebagai orang percaya sejati?
Pertama, mereka bertindak sesuai dengan iman,
Sadar bahwa ransum dari keluarga tidak mungkin lagi diharapkan, maka keempat orang kusta itu berkata: “dari pada mati dengan mengharapkan yang tidak ada, lebih baik mati dalam berusaha.” Mereka merapatkan barisan, mengeratkan kebersamaan, membulatkan tekad dan membuang rasa takut, dan bergerak menuju sasaran.  Mereka bertindak dan maju menuju lumbung berkat, dan suksespun tergapai gemilang, dahsyat!!(ayat 4-7) Bagi setiap orang percaya yang memiliki tekad serta rindu hidup bersama orang lain, masalah pasti  berubah menjadi peluang, haleluya….!!(Yesaya 41:10) 
Kedua, mereka rela berbagi (ay 9)
Dari orang yang kelaparan kini menjadi kenyang. Dari orang yang kekurangan dan sangat miskin, mereka kini menjadi kaya, haleluya…..!! Dan didalam kelimpahannya mereka bertindak luhur. Mereka sadar yang mereka miliki adalah hasil kerja keras mereka. Mereka layak bermegah dan menikmatinya sesuka sendiri. Namun hal itu tidak mereka lakukan. Bahkan hal itu mereka buat menjadi alasan untuk berbagi. Mereka menyadari peranan Tuhan sangat menentukan dibalik keberhasilan  bukan hanya karena usaha mereka semata. Mereka membuang kepentingan diri sendiri dan memikirkan saudara mereka yang dilanda kelaparan (bandingkan dengan Galatia 6:9-10). Mereka berkata marilah kita berbagi kepada teman sebangsa kita, dan mereka melakukannya. Mereka menepati kesepakatan yang mereka janjikan.
Ketiga, pengampunan yg tulus (10-11)
Kepada siapa mereka berbagi? Kepada orang-orang yang mengusir dan yang menghina mereka. Inilah esensi orang beriman. Dan ini pula wujud pengampunan sejati  sekaligus karakter Kristen sejati. Disisihkan dari lingkungan social, diusir dari kampung halaman, merupakan sebuah pengalaman yang menyakitkan. Hak hidup berkomunitas dan hak bersosialisasi hilang, tetapi mereka membuka pintu maaf, dan dilakukan dengan tulus. Mereka yang teraniaya menjadi berkat besar, luar biasa !! Mereka berkata, “ marilah kita berbagi kepada teman sebangsa kita”, dan mereka melakukannya. Inilah nilai khas iman kristiani (Lukas 6:27-36).  
Setiap pencapaian membutuhkan perjuangan berat. Disana pikiran, tenaga dan waktu dicurahkan. Namun olehnya seringkali membuat manusia menjadi lupa peranan Tuhan. Dan lupa pula melakukan panggilannya sebagai orang Kristen, yakni menjadi saluran berkat bagi sesame dan buat pekerjaan Tuhan. Dalam renungan hari ini dikatakan dalam ayat 9: hari ini adalah hari baik. Artinya, keberhasilan ini adalah dari Tuhan, dan pakailah memuliakan Nama Tuhan. Kiranya melalui keteladanan keempat orang kusta ini dapat memotivasi kita agar tetap memelihara kebersamaan, melepaskan pengampunan sekaligus menunjukkan keperdulian kita terhadap sesame. Amin

PILIH MATI ATAU HIDUP?

(MATIUS 5:17-48)
 kamu telah men        dengar firman: mata ganti mata gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu,…… (38-39)
Dalam pikiran kritis, orang Kristen suka bertanya: Mengapa Yesus Kristus harus membawa ajaran baru?       Mengapa tidak ikut agama Yahudi saja dan mengajarkan Hukum Taurat? Bukankah HukumTaurat itu sudah       cukup? Saudara, Hukum Taurat membuat manusia tertekan dan dibawah kutuk. Sepuluh Hukum itu berbentuk  larangan dan  akibatnya menghilangkan ruang gerak manusia. Sebab setiap bentuk kesalahan kepada Tuhan  harus  diganjar  dengan keras dan segala perbuatan jahat kepada orang lain harus dibayar dengan  ukuran yang  jelas.  Nyawa ganti nyawa, bengkak ganti bengkak, patah ganti patah, mata ganti mata , gigi  ganti gigi  (Kel 21:23-24). Hukum Taurat itu sangat keras, tetapi ajaran Yesus Kristus sebenarnya  jauh lebih keras  tegas.  Ajaran Yesus kristus tidak hanya menyasar jemaat tetapi semua orang Kristen  termauk para hamba-  hamba  Tuhan.  Ajaran Taurat menghukum orang yang berbuat, tetapi Ajaran Yesus      Kristus menghukum  semua orang  YANG SUDAH BERBUAT termasuk orang yang hanya baru berkata dan    berniat jahat. Luar    biasa!!!  Untuk  lebih lengkap, mari kita melihat  perbedaan dari ajaran  tersebut: 
ay 17: Taurat berkata, yang membunuh harus dihukum mati. Yesus bersabda: “ yang marah  dan yg berkata kafir harus diadili bahkan yg berkata jahil, harus diserahkan ke dalam neraka yg menyala-nyala. Persembahan dirumah Tuhan menjadi sia-sia. Artinya, meskipun hanya berkata jahat dan dikuasai emosi negative saja, harus dihukum.
Ayat 27: Taurat berkata:” Orang yang berzinah harus dihukum mati!”. Tetapi Yesus ber Sabda: Bukan hanya yang sudah berzinah saja yg harus dihukum, melain setiap lelaki yang memandang perempuan dan berpikir tidak senonoh kepadanya, harus dihukum.
Ayat 33 : Taurat berkata: “jangan bersumpah palsu…” Tetapi Yesus berkata: “ jangan sekali-kali mengucapkan sumpah apapun”. Artinya, kejujuran harus menjadi budaya setiap orang. Sebab jika kejujuran sudah menjadi budaya,maka sumpah tidak lagi dibutuhkan. Itulah sebabnya Yesus Kristus bersabda: Jika ya hendaklah kau katakan: ya, jika tidak hendaklah kau katakan: tidak, apa yang lebih dari pada itu berasal dari sijahat..
Ayat 38: Taurat berkata: “ mata ganti mata dan gigi ganti gigi” Tetapi Yesus besabda: janganlah melawan orang yang berbuat jahat kepadamu”
Ayat 40: Taurat berkata: “ ….bencilah musuhmu”. Tetapi Yesus bersabda: kasihilah musuhmu dan berdoalah untuk mereka yang menganiaya kamu. Artinya, menurut Yesus yang berbuat jahat kepada kita harus kita kasihi dan kita doakan, apalagi orang yang hanya berkata negative. Waspadalah, jangan karena kesalahan orang lain kita jatuh kepada dosa.
Apakah yang terkandung dari ajaran Taurat dan Ajaran Yesus Kristus itu? Firman Tuhan ingin memberi penegasan kepada kita bahwa dosa tidak hanya pemberontakan atau pelanggaran atau perbuatan tidak senonoh manusia, melainkan saat hati kita  ber niat jahat dan saat kita tidak melakukan perbuatan baik. Dosa itu dahsyat!!.
Perbedaan itu juga berkaitan dengan ukuran pertobatan manusia. Bertobat bukan hanya sekedar menyesal dan meninggalkan perbuatan yang salah. Orang yang bertobat harus mengalami pembaharuan (metanoia). Ada perubahan hati atau pikiran dan bermuara pada perubahan perilaku. Inilah yang disebut lahir baru. Sekali bertobat tetap bertobat. Tidak kumat lagi. (2 Korintus 5:17) dan itulah yang dikerjakan Tuhan Yesus Kristus kepada kita. Dia membebaskan kita. Jangan mau terikat lagi lah….
Sebagai orang yang sudah menikmati Anugerah, kita perlu membuang konsep Taurat. yang cenderung hanya mencari kesalahan kemudian menghakimi orang lain. Mari kita membuka hati supaya dikuasai karunia Tuhan Yesus Kristus. Dengan demikian kita dijauhkan dari kejahatan merasa benar sendiri. Mari menikmati pembaharuan dan pengurapan Allah terus menerus. Sebab urapan hanya ada dan dialami orang yang selalu tunduk diri sambil ‘memukul diri’ dan berkata: “ ya Tuhan ampunilah aku yang berdosa ini” (Lukas 18:13) Pengurapan hanya diterima orang yang hanya menyelidiki dirinya sendiri dan mengakui kejahatannya dihadapan Allah. Demikianlah orang Kristen sejati, Amin. (Pdt.HR Hutapea, STh, M

MUDAH TETAPI BESAR KUASA

Yakobus 4:1-10
Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa (ayat2b)
Doa itu mudah tetapi sarat makna. Doa itu sederhana tetapi dahsyat kuasa. Doa itu perlu tetapi orang enggan. Doa itu perintah Allah, tetapi dianggap diluar logika. Doa itu tanda orang beriman tetapi disepelekan. Doa itu selalu actual tetapi dianggap ketinggalan zaman. Doa itu sangat fundamental sebab itu jangan diabaikan. Giatlah berdoa, tekunlah melakukannya sebab perannya sangat menentukan. Dengan berdoa kita mengatasi stress. Dengan berdoa kita mengundang imfartasi Tuhan. Dengan berdoa iman kita selalu tumbuh dan semakin mekar. Untuk setiap orang yang giat berdoa sumber tak akan pernah berhenti, hujan pasti berakhir pelangi. Banyak berdoa banyak berkat, banyak berdoa pintu solusi selalu terbuka, haleluya !! Untuk setiap orang Kristen yang tekun berdoa, tak ada jalan yang terlalu gelap, tak ada pula jurang yang terlalu dalam. Tak ada rimba yang tak tersingkap tak ada samudera yang tak terseberangi. Ada hasil dan mukjizat bagi setiap orang yang berdoa. Dengan berdoa kita bersyukur dan berseru. Dengan berdoa kita bersaksi dan memuji yang Mahatinggi. Doa itu berdimensi luas. Murah, mudah tetapi berlimpah makna. Berdoalah karena doa itu pesan Tuhan., Haleluya!!
Dari manakah datangnya minat untuk berdoa itu? Minat berdoa itu timbul karena menyadari ada oknum yang mengatur segala sesuatu, dan oknum itu sangat besar kuasa. Kita yakin Oknum itu yang menciptakan segala sesuatu dan yang mengatur perputaran bumi ini dan Oknum yang mahakuasa tersebut adalah Tuhan Yesus Kristus. Kesadaran ini menggerakkan kita membuat aktivitas ritual dengan berdoa. Hal yg sama juga ditemui oleh Paulus di Efesus (Kis 17:25).
TUHAN ingin manusia itu menyembah Allah yang benar. Dia pun ingin semua orang menyembah Dia dengan cara yang benar yakni dengan Doa didalam nama Tuhan Yesus Kristus. Minat berdoa selanjutnya ialah karena manusia menyadari selain ada Oknum yang baik dan yang Mahakuasa, juga sadar ada oknum jahat. Sadar bahwa dirinya terbatas dan tidak berdaya dengan kekuatan diri sendiri, manusia berdoa agar dilindungi dari yang jahat tersebut. Memang salah satu sifat berdoa adalah mohon pertolongan bagi setiap orang yang berbeban berat. Tuhan mau supaya setiap orang merendahkan diri dan berdoa. Doa tanpa kerendahan hati adalah doa yang sia-sia. Orang Kristen bukan tidak berdoa. Mereka berdoa, tetapi dosa tinggi hati jalan terus, akibatnya Tuhan tidak berkenan.


Alasan orang berdoa selanjutnya ialah karena merindukan persekutuan dengan TUHAN. Doa adalah jalan mendekat dan berkomunikasi dengan Tuhan. Dengan doa, Tuhan berkenan dihampiri dan Dia mengkedangkan Tangan-Nya untuk memberkati setiap pribadi yang berdoa. Jika tidak ada doa, hadirat Allah jauh, iblis menjadi leluasa mengacaukan hidup kita. Doa membangun diri dan membuat iman  semakin bertumbuh kuat dan memiliki daya tahan. Doa memelihara kasih yang menyala kepada Tuhan. Dalam nats diatas dituliskan, orang yang tidak berdoa tidk mendapat apa-apa. Artinya, semua yang kita cari didunia ini adalah miliknya Tuhan Yesus Kristus. Jika kita berdoa sambil berjuang, maka kita akan mendapat banyak.  Kalau begitu baiklah kita terus tekun berdoa AMIN.

Senin, 16 Mei 2016

IMAN YG DAHSYAT

 Markus 11:20-25 
Yesus menjawab mereka: “Percayalah kepada Allah! (ay22)
             Banyak orang mengaku beriman tetapi tidak pernah menunjukkan bukti imannya dan tak pernah menikmati buah iman tersebut. Mengapa demikian dan bagaimana cara  supaya iman itu membawa perubahan? Melalui renungan ini kita belajar tentang iman yang hebat yang membawa perubahan hebat.                       
Iman yang hebat itu itu lintas ras, bangsa, dan benua. Tuhan tidak memandang tampang atau muka tetapi DIA memandang iman yang berkualitas. Semua manusia adalah ciptaan-Nya dan dirancang memuliakan Tuhan sebagai pencipta. Ada yg berkulit hitam ada juga yg berkulit putih. Bentuk tubuhnyapun beragam. Ada yang  kurus ada pula yang gemuk. Ada yg terlahir  cantik, ayu, tampan dan rupawan. Bentuk tubuhnya ideal dan enak dipandang, itu bagus. Yang penting perilaku harus halus selaras dengan wajahnya yg cantik ayu; perkataannya harus lembut membangun. Hati tulus dan rindu bersekutu dan menjadi sesame bagi mereka yang membutuhkan. Sebaliknya tak sedikit orang terlahir dengan tampang pas-pasan. wajah garang, kulit kasar. Walau demikian  hatinya luhur berbudi, penuh kasih sayang. Kata-katanya lembut dan sopan serta perduli kepada teman. Walau tak berlimpah harta, namun suka berbagi sera penuh welaskasih. Itulah keunikan manusia dengan karakternya yang beragam yang kita temukan dalam kehidupan dan dipersekutuan. Bagaimanapun tampilan anda, wajahmu ayu atau pas-pasan, ketahuilah itu adalah anugerah Tuhan, bangunlah iman. Imanmu akan mendorongmu untuk bersyukur dan membuat tindakanmu selalu terukur, jauh dari cemburu dan perasaan terancam. Iman tersebut akan memampukanmu bertindak selaras dengan tuntutan Tuhan. Sehingga orang yang wajah ayu dan yang wajah pas-pasan  sama-sama menjadi pemenang sebab kepadamu Tuhan berkenan. Iman akan membuat wajah ayu semakin ayu dan membuat wajah yang pas-pasan berkilau penuh kemuliaan, haleluya.
Iman yg hebat itu setujuan dengan Allah. Orang yang beriman menghargai setiap rangkaian Karya Allah. Dan menyadarinya sebagai suatu rangkaian yang utuh dan menyatu. Iman adalah sari dari pertobatan dan penyembahan. Itulah sebabnya dilawat dan dipenuhi Roh kudus adalah sebuah keharusan. Intinya adalah intim dengan Bapa!. Hal itu dapat kita temukan dalam diri Bapa orang beriman yaitu Abraham. Imannya Nampak melalui caranya bersikap luhur terhadap orang lain. Dia tulus, menjauhkan rasa takut dan setiap prasangka buruk. Imannya mendorongnya untuk selalu bertindak ramah dan rasa hormat, memberi jamuan dengan menu terbaik. Inilah lambang persekutuan yang sebenarnya. Kita memberi hati dan korban kita, dan Tuhan melawat kita. Itulah tindakan yang setujuan dengan Allah, haleluyah !!
Iman yang hebat berkaitan erat dengan Keintiman. Indikator orang yang beriman adalah intim secara social dan intim dengan Bapa Sorgawi. Keintiman social menciptakan harmoni dan harmoni tersebut mendorong tumbuhnya spiritualitas. Atmosfir spiritual akan mewadahi terwujudnya kehidupan yang damai. Firman dan isi hati Tuhan disingkapkan. Kuasa dan berkat-Nya mengalir (ay17-21), puji Tuhan.

Dalam nats hari ini (ay 22) kita diajak untuk percaya. Maksudnya adalah percaya yang benar yang Nampak melalui pikiran dan tindakan. Gereja membutuhkan orang-orang yang dipenuhi iman, bukan janji iman. Pikiran duniawi dan kuasa setan dan penyakit hanya dapat dikalahkan dengan iman (1 Pet 5:8-9; 1 Yohanes 5:4-5; Mazmur 107:17-20). Setiap keluarga membutuhkan anggota yg beriman. Negara membutuhkan pemimpin yang beriman. Iman adalah kunci transformasi dan kehidupan yang lebih baik. Dengan iman yang timbul dan pendengaran firman Tuhan dan yang berkembang karena suka berkorban dan bertindak luhur, kita menjadi pemenang (1kor 6:10), Amin. (Pdt.HR Hutapea, STh,MA)

Minggu, 15 Mei 2016

SELAMAT HARI PENTAKOSTA

Yoel 2:28-32
Sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan seperti yg telah difirmankan TUHAN; ay 32b
Rohkudus turun, mukjizat terjadi. Ribuan orang bertobat. Terjadi kegerakan menyembah Tuhan Yesus Kristus. Ada kuasa diimpartasikan. Kebersamaan dan kehangatan persekutuan tercipta. Yang lemah dikuatkan. Penakut menjadi berani. Yang kurang pendidikan dipenuhi hikmat. Yang kikir jadi murah hati dengan berbagi dengan rela hati (Kisah rasul 2:41,46) Segala bentuk tembok pemisah dirubuhkan. Tua muda, kaya dan miskin, Yahudi dan Yunani menyatu dalam persekutuan ( Gal 3:28-29). Yang berdosa tersungkur dihadapan Tuhan dan mereka bertobat. Intinya ada pertobatan yg radikal serta perubahan yg signifikan dialami oleh setiap orang yang mengaku diri dipenuhi Rohkudus.
Perubahan harus Nampak dalam hidup seorang yang dipenuhi Rohkudus. Perubahan yang berkaitan dengan diri ialah, ada pembaharuan perilaku, ada kelepasan dari segala bentuk kutuk. Dan perubahan yang berkaitan dengan orang lain ialah, tercipta pemulihan: yang biasanya mudah antipati akan belajar berempati, yang mudah sakit hati akan belajar mengampuni dan disukai semua orang, luar biasa!! (Kis Ras 2:47). Terjadilah tranformasi komunitas. Dimulai dari keluarga (Sion) kemudian mengalir ke gereja (Yerusalem) kemudian ke lingkungan yang lebih luas. Orang yang dipenuhi Rohkudus menjadi berkat besar, gereja pun bertumbuh dahsyat. Rahasia pertumbuhan gereja tidak dapat dipisahkan dari pribadi jemaat yang dibaharui RohKudus. Jika gereja mula-mula bertumbuh karena pencurahan Rohkudus, sekarang pun setiap gereja disegala tempat dan disepanjang abad sangat membutuhkan kuasa dan urapan Rohkudus. Tanpa Rohkudus gereja akan suam, tetapi dengan Rohkudus gereja akan bertumbuh dan berdampak besar, Haleluya!!
Gereja Harus Bertumbuh! Gereja yg tidak bertumbuh adalah gereja yg mati. Pertumbuhan gereja harus dilihat dari dua sisi yg tidak dapat dipisahkan satu sama lain.  Pertumbuhan keluar, yakni bertambahnya jumlah anggota, lingkungan pelayanan semakin luas. Pelayananpun semakin beragam dgn karunia yang semakin komplit dan  soliditas di intern jemaat pun semakin heran. Pertumbuhan kedalam. Pemantaban, pembinaan, penataan pelayanan berkesinambungan yg mengakibatkan jemaat itu semakin solid dan kokoh.
Bagaimana caranya agar pertumbuhan yang demikian bisa terjadi? Rasul Paulus melalui suratnya kepada jemaat di Tesalonika ini mengajarkan beberapa hal, yang perlu jemaat lakukan setiap waktu, yaitu Jemaat harus senantiasa mengikut Tuhan dengan setia (1 Tes 1:6). Latar belakang sosial dan pendidikan anggota jemaat yang tinggi serta harta benda yg melimpah harus menjadi pendorong orang datang mengikut Yesus. (Kis 17:4)  
Dengan demikian setiap orang ikut meninggalkan kebiasaan yang menyimpang dan cara mencari nafkah yang jahat (1 Tes 4:3,11) dan rindu menerima setiap anggota sebagai seorang saudara (1 Tes 5:26). Kehidupan kota metropolis yang individualistis, mereka singkirkan demi tercapainya persekutuan yg harmonis dan penuh kasih sesuai dengan kehendak Allah (1 Tes 5:25-27).
Gereja yang bertumbuh adalah kerinduan setiap orang yang percaya, tapi jalan untuk mencapainya sering kali salah. Tidak sedikit pelayan Tuhan justeru memakai metode bertumbuh yang diluar ketetapan Tuhan. Dari pada mengandalkan Rohkudus mereka memakai metode duniawi, yang berakibat mudah kecewa dan mudah jatuh kepada pencobaan. Tetapi, kepada setiap orang yang mau masuk dalam rencana dan cara Allah dan yang membiarkan kuasa Rohkudus terus menyala, kepadanya kuasa-Nya  akan terus diimpartasikan sehingga  mampu terus merefroduksi buah rohkudus. Demikianlah dampak Pencurahan Rohkudus untuk gerejanya sejak dahulu, hari ini dan sampai selamanya. Selamat hari Pentakosta. Dan biarlah api Rohkudus itu terus berkobar didalam hidup kita masing-masing, Amin. (Doaku menyertai setiap saudara, Pdt Haposan Hutapea, STh, MA)


    

TERIMAKASIH

Shalom, selamat pagi! Banyak hal yang mustinya mendorong saya dan saudara bersyukur. Salah satunya ialah syukur untuk hidup yang Tuhan beri....