Mazmur 128:1-6
Anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu! (ayat 3a)
Yang dimaksud dengan anak bagai tunas buah zaitun ialah, Pertama, anak yang sikapnya manis, perilaku santun, bergairah. Konon, buah zaitun itu bijinya amat keras tetapi daging lembut. Semakin dikunyah, rasanya semakin manis. Seorang anak harus demikian. Ia harus berpendirian kuat dan bermimpi besar. Anak seperti pohon zaitun sangat toleran terhadap orang lain dan solider kepada setiap perbuatan baik. Anak bagai tunas buah zaitun itu hangat, ceria sebab itu hehadirannya selalu dinanti-nanti banyak orang (Kidung 8:6).
Kedua, anak yg bertumbuh di dalam Kristus. Ia memiliki nilai-nlai sekaligus memiliki visi suci. Anak seperti itu akan menjadi berkat bagi banyak orang. Kemanapun anak itu pergi, ia menjadi pelita yang membawa pencerahan. Kuat dan berdampak, membuat orang berbahagia. Itulah sebabnya mendidik anak-anak sejak dini, bagaikan seorang petani menanam benih yang pasti dituai. Atau bagai pebisnis berinvestasi, sebuah investasi yang pasti ( 2 Tim 2:6; Mazmur 127:4, Yesaya 5:28).
Ketiga, anak yang menikmati cinta dan penghargaan orang tua-Nya. Anak yang dicintai akan menerima dan bersyukur atas tubuhnya. Ia percaya diri, dan mengenal Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan yang penuh cinta serta menghargai orang tuanya. Ia percaya kepada Tuhan karena dirinya dipercayai orang tuanya. Semakin ia dipercaya semakin bertanggungjawab. Tuhan Yesus Kristus menebus manusia supaya harmoni dan bahagia tercipta dalam keluarga. Menghadirkan Tuhan sumber berkat itu sebagai kepala keluarga harus menjadi prioritas setiap keluarga Kristen (Matius 6:33).
Bagaimana cara supaya anak-anak seperti tunas buah zaitun? Setiap Orang tua harus takut akan Tuhan (ayat 6). Orang tua yang takut akan Tuhan ialah orang tua yang membangun kerohanian bersama anak-anaknya. Peranan iman dalam diri anak sangat dahsyat. Anak tersebut akan mandiri sekaligus percaya diri. Ia akan penuh ambisi sekaligus seorang pribadi yang perduli. Ia akan menjadi seorang yang kritis berwawasan multi. Anak seperti itu akan menjadi seorang pejuang sejati. Betah dirumah, rindu memuliakan Tuhan sekaligus rindu membuat orang tua berbahagia. Itulah sebabnya Orang tua harus takut Tuhan. Takut Tuhan itu artinya dekat dengan Tuhan. Dan dekat Tuhan itu tidak pernah sia-sia. Pengaruhnya besar untuk berkat dan bahagia keluarga.
Orang tua yang berbahagia adalah orang tua yang takut akan Tuhan (ayat 4). Dan orang tua yang takut akan Tuhan akan membuat anak-anak hidup nyaman. Manfaat takut akan Tuhan itu sangat indah luarbiasa. Anak cucu perkasa dibumi dan menjadi distributor roti kehidupan (Mazmur 112:2, 37:25)Demikianlah orang tua yang bijak, sebab itu bertobatlah!!, Amin.
Doa: Ya Tuhan Yesus Kristus , tolonglah aku supaya saya mampu membangun rohani dikeluargaku, sebab ternyata itu sangat berdampak besar dalam hidup keluargaku, Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar