Markus 11:20-25
Yesus menjawab mereka: “Percayalah kepada Allah! (ay22)
Banyak orang mengaku beriman tetapi tidak pernah menunjukkan bukti imannya dan tak pernah menikmati buah iman tersebut. Mengapa demikian dan bagaimana cara supaya iman itu membawa perubahan? Melalui renungan ini kita belajar tentang iman yang hebat yang membawa perubahan hebat.
Iman yang hebat itu itu lintas ras, bangsa, dan benua. Tuhan tidak memandang tampang atau muka tetapi DIA memandang iman yang berkualitas. Semua manusia adalah ciptaan-Nya dan dirancang memuliakan Tuhan sebagai pencipta. Ada yg berkulit hitam ada juga yg berkulit putih. Bentuk tubuhnyapun beragam. Ada yang kurus ada pula yang gemuk. Ada yg terlahir cantik, ayu, tampan dan rupawan. Bentuk tubuhnya ideal dan enak dipandang, itu bagus. Yang penting perilaku harus halus selaras dengan wajahnya yg cantik ayu; perkataannya harus lembut membangun. Hati tulus dan rindu bersekutu dan menjadi sesame bagi mereka yang membutuhkan. Sebaliknya tak sedikit orang terlahir dengan tampang pas-pasan. wajah garang, kulit kasar. Walau demikian hatinya luhur berbudi, penuh kasih sayang. Kata-katanya lembut dan sopan serta perduli kepada teman. Walau tak berlimpah harta, namun suka berbagi sera penuh welaskasih. Itulah keunikan manusia dengan karakternya yang beragam yang kita temukan dalam kehidupan dan dipersekutuan. Bagaimanapun tampilan anda, wajahmu ayu atau pas-pasan, ketahuilah itu adalah anugerah Tuhan, bangunlah iman. Imanmu akan mendorongmu untuk bersyukur dan membuat tindakanmu selalu terukur, jauh dari cemburu dan perasaan terancam. Iman tersebut akan memampukanmu bertindak selaras dengan tuntutan Tuhan. Sehingga orang yang wajah ayu dan yang wajah pas-pasan sama-sama menjadi pemenang sebab kepadamu Tuhan berkenan. Iman akan membuat wajah ayu semakin ayu dan membuat wajah yang pas-pasan berkilau penuh kemuliaan, haleluya.
Iman yg hebat itu setujuan dengan Allah. Orang yang beriman menghargai setiap rangkaian Karya Allah. Dan menyadarinya sebagai suatu rangkaian yang utuh dan menyatu. Iman adalah sari dari pertobatan dan penyembahan. Itulah sebabnya dilawat dan dipenuhi Roh kudus adalah sebuah keharusan. Intinya adalah intim dengan Bapa!. Hal itu dapat kita temukan dalam diri Bapa orang beriman yaitu Abraham. Imannya Nampak melalui caranya bersikap luhur terhadap orang lain. Dia tulus, menjauhkan rasa takut dan setiap prasangka buruk. Imannya mendorongnya untuk selalu bertindak ramah dan rasa hormat, memberi jamuan dengan menu terbaik. Inilah lambang persekutuan yang sebenarnya. Kita memberi hati dan korban kita, dan Tuhan melawat kita. Itulah tindakan yang setujuan dengan Allah, haleluyah !!
Iman yang hebat berkaitan erat dengan Keintiman. Indikator orang yang beriman adalah intim secara social dan intim dengan Bapa Sorgawi. Keintiman social menciptakan harmoni dan harmoni tersebut mendorong tumbuhnya spiritualitas. Atmosfir spiritual akan mewadahi terwujudnya kehidupan yang damai. Firman dan isi hati Tuhan disingkapkan. Kuasa dan berkat-Nya mengalir (ay17-21), puji Tuhan.
Dalam nats hari ini (ay 22) kita diajak untuk percaya. Maksudnya adalah percaya yang benar yang Nampak melalui pikiran dan tindakan. Gereja membutuhkan orang-orang yang dipenuhi iman, bukan janji iman. Pikiran duniawi dan kuasa setan dan penyakit hanya dapat dikalahkan dengan iman (1 Pet 5:8-9; 1 Yohanes 5:4-5; Mazmur 107:17-20). Setiap keluarga membutuhkan anggota yg beriman. Negara membutuhkan pemimpin yang beriman. Iman adalah kunci transformasi dan kehidupan yang lebih baik. Dengan iman yang timbul dan pendengaran firman Tuhan dan yang berkembang karena suka berkorban dan bertindak luhur, kita menjadi pemenang (1kor 6:10), Amin. (Pdt.HR Hutapea, STh,MA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar