Kamis, 23 Juni 2016

BERIBADAHLAH DENGAN TEKUN

1 Timotius 6:2-10
Memang ibadah itu jika disertai rasa cukup akan membawa keuntungan besar (ay6).
1 Timotius 6:2-10
Memang ibadah itu jika disertai rasa cukup akan membawa keuntungan besar (ay6).
Ibadah berasal dari bahasa ibrani “abodah” yang berarti mengabdi, bekerja, melayani. Dalam perjanjian Lama, kalimat “abodah” selain diartikan bekerja secara sekuler dan mengabdi kepada orang lain (kj. 29:27), juga diartikan sebagai bekerja dan mengabdi secara sakral kepada TUHAN (Bil. 8:11). Dari  pengertian tersebut kita memahami bahwa Ibadah itu mengandung dimensi Vertikal dan horizontal. 
Dalam dimensi Vertikal kita menyembah, bersyukur dan memuji Tuhan. Dalam dimensi horizontal kita belajar bersekutu dgn org lain. Dalam bersekutu kita saling mengerti dan saling menghargai dan saling memberi diri, melenyapkan segala kepentingan diriMelalui ibadah kita mendeteksi sifat negative kemudian mengambil keputusan untuk berubah (Roma 12:1-2). Ibadah itu membaharui hubungan-hubungan.
Dimensi ibadah kristiani tidak bisa dipisah-pisah. Penyembahan dan kesaksian harus sejalan ( Matius 28:19-20). Ibadah bukan mengurung diri didalam biara dan menutup diri dari dunia. Ibadah digereja harus berlanjut ditengah dunia, yakni didalam kehidupan sehari-hari. Sambil beraktivitas ajaran yang Tuhan ajarkan kita siarkan dan aplikasikan sehingga menjadi berkat bagi dunia ini. Menyembah dan bekerja  harus berjalan  seimbang. Setelah menyembah, memuji dan mengagungan nama TUHAN, kita lanjutkan dengan doa kemudian jemaat mendengar sapaan TUHAN melalui khotbah. setelah itu liturgie diakhiri dengan “doa berkat atau doa pengutusan. Ibadah tidak pernah berakhir. Ibadah akan berlanjut terus selama-lamanya dibumi dan di Sorga ( Wahyu 19:6-10)
Mengapa ibadah yang cukup membuat kita beruntung?
Pertama, Melalui ibadah, kita bersyukur mengagungkan namanya sebagai tanda terimakasih kita atas penyertaan-Nya yang ajaib. Ibadah seperti itu menghadirkan kuasa Allah sehingga kita mendapat  bekal rohani yg sangat besar perananya disepanjang minggu yg akan kita jalani. Kita dikuatkan, dikaruniakan hikmat bahkan dinaungi dengan kuasa-Nya yang besar.
Kedua, Ibadah tidak otomatis membebaskan kita dari pergumulan hidup sehari-hari. Tetapi ibadah memberi kita kekuatan baru, melengkapi kita kembali dengan semangat baru, hikmat dan kekuatan baru. Aral melintang kita singkirkan, hujan badai membuat kita semakin cerdas dan kreatif. Bahkan setiap perangkap yang mencelakakan dapat kita deteksi. Kita menjadi pemenang haleluya !!.
Sebagai umat Tuhan Yesus Kristus kita senantiasa disadarkan dan dihiburkan, bahwa TUHAN dan kuasaNya hadir saat ibadah dan saat kita beraktifitas ditengah dunia. Itulah sebabnya dikatakan Ibadah itu memberi Untung (1 Timotius 6:6-7) 
Apakah anda ingin mendapat untung? Mari beribadah dengan benar, AMIN (doaku menyerai saudara, Pdt Haposan R Hutapea STh, MA).

Doa: Ya Tuhan Yesus Kristus, terpujilah nama-Mu, karena Engkau mengaruniakan saya kesempatan untuk beribadah yang sangat besar manfaatnya dalam kehidupan saya, Amin. .

Selasa, 21 Juni 2016

ORANG KRISTEN KAH ANDA?

Samaria krisis pangan. Satu per satu mahluk hidup kelaparan. Bahkan seorang ibu harus mengadukan teman yang ikut memakan daging anaknya karena tidak memberi anaknya untuk mereka makan (II Raja-Raja 6:28-29). Dalam situasi kritis tersebut empat orang kusta bertindak luhur. Orang kusta yang dikutuk secara teologis dan diasingkan secara sosial menunjukkan diri sebagai orang percaya sejati (ayat 3), Perbuatan mereka menunjukkan mereka bukanlah orang terkutuk melainkan orang percaya sejati. Perbuatan apakah yang mereka lakukan sehingga kita menyebut mereka sebagai orang percaya sejati?
Pertama, mereka bertindak sesuai dengan iman,
Sadar bahwa ransum dari keluarga tidak mungkin lagi diharapkan, keempat orang kusta itu berkata: “dari pada mati karena mengharapkan yang tidak ada, lebih baik mati dalam berusaha.” Mereka merapatkan barisan, mengeratkan kebersamaan, membulatkan tekad, membuang rasa takut, dan bergerak menuju sasaran.  Mereka bertindak dan maju menuju lumbung berkat, dan suksespun tergapai gemilang, dahsyat!! (ayat 4-7) Setiap orang benar yang rindu bersinergi serta bertekad teguh pasti meraih keberhasilan dengan merubah masalah menjadi peluang, haleluya….!!(Yesaya 41:10)
Kedua, mereka rela berbagi (ay 9)
Kerja keras bulat tekad berhasil. Yang kelaparan kini menjadi kenyang. Dari orang yang sangat miskin, mereka kini menjadi kaya. haleluya !!. Mereka layak bermegah dan menikmatinya sesuka sendiri. Namun hal itu tidak mereka lakukan Dan didalam kelimpahannya mereka bertindak luhur.  Mereka percaya  keberhasilan adalah perbuatan Tuhan bukan usaha mereka semata. Hal itu mendorong mereka  untuk berbagi. Mereka membuang kepentingan diri sendiri dan memikirkan saudara mereka yg dilanda kelaparan (band dgn Gal 6:9-10). Mereka berkata marilah kita berbagi kepada teman sebangsa kita, dan mereka melakukannya. Mereka menepati kesepakatan yang mereka janjikan. Itulah tujuan Tuhan untuk keberhasilan umat-Nya, berbagi!!
Ketiga, pengampunan yg tulus (10-11)
Orang Kusta itu berbagi kepada orang-orang yang menghina dan mengusir mereka, luar biasa. Inilah esensi karakter orang beriman. Disitu terkandung pengampunan dan kesaksian. Disisihkan dari lingkungan social, diusir dari kampung halaman, merupakan sebuah pengalaman yang menyakitkan. Hak hidup berkomunitas dan hak bersosialisasi hilang secara paksa. tetapi mereka membuka pintu maaf. Mereka yang ter-aniaya menjadi berkat besar, luar biasa !! Mereka berkata, “ marilah kita berbagi kepada teman sebangsa kita”, dan mereka melakukannya. Itulah nilai iman kristiani (Lukas 6:27-36). Setiap Krisis harus kita buat  semakin meningkatkan Persekutuan .
Setiap pencapaian merupakan hasil perjuangan berat. Disana Pikiran, tenaga dan waktu dicurahkan. Semuanya anugerah Tuhan. Panggilan sebagai orang Kristen adalah diberkati supaya menjadi berkat. Terhadap sesame dan pekerjaan Tuhan. Di ayat 9 dikatakan: hari ini adalah hari baik. Artinya, kita harus selalu mengingat bahwa setiap keberhasilan adalah dari Tuhan, dan kita harus pakai memuliakan Nama Tuhan. Kiranya melalui keteladanan keempat orang kusta ini, kita akan semakin termotivasi untuk terus memelihara kebersamaan, melepaskan pengampunan sekaligus menunjukkan keperdulian. Demikianlah Kristen sejati, Amin

Doa: Tuhan Yesus Kristus, ajar aku untuk hidup sesuai dengan rencana-Mu, yakni menjadi Kristen sejati. Amin



Senin, 20 Juni 2016

JALAN YANG PAS

( Wahyu 2 : 12-17 )
Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulutku ini ( ayat 16 )
Banyak jalan menuju Roma, demikian ungkapan yang sangat sering kita dengar. Kota Roma adalah tujuan perjalanan yang baik. Roma adalah pusat pemerintahan, politik, religi sekaligus pusat keuangan. Kota impian. Dan banyak jalan kesana. Artinya, untuk tiba pada sebuah tujuan dibutuhkan jalan. Jalan yang dipilih diharapkan akan membuatnya lebih aman dan lebih cepat sampai ketujuan. Walau demikian banyak orang yang sudah memiliki tujuan yang baik namun salah memilih jalan. Sehingga tersesat dan gagal sampai di tujuan (Amsal 14:12)
Jemaat Pergamus mengira telah melakukan ibadah yang benar dan berkenan kepada Allah. Tetapi dihadapan Tuhan mereka ternyata keliru. Kebenaran yang dipelajari dan yang dianut tidak sesuai iman dan Hukum Tuhan. Pengajar mereka penuh semangat, tetapi pemahamannya menyimpang sehingga minus dihadapan Tuhan dan harus bertobat!! Tuhan Yesus sebagai kepala gereja bersabda: “Jika tidak demikian Aku akan Segera datang”. Untuk apakah Yesus Kristus datang kepada jemaat Pergamus? Dia datang  membawa penghakiman, yakni pedang Allah (ay 16). Itulah sebabnya, kita harus menguji diri kita berdasarkan kebenaran Allah, bukan berdasarkan kebenaran sendiri. Pikiran kita harus ditaklukkan dibawah pikiran Tuhan, bukan sebaliknya (Yesaya 55:8-9). Firman Tuhan harus menjadi dasar, bukan yang lain.
Secara kuantitas Jemaat Pergamus adalah jemaat yang maju, tetapi Tuhan menyuruh mereka bertobat. Kuantitas bukanlah ukuran perkenanan Tuhan.  Kuantitas yg diberkati Tuhan ialah yang tercipta karena Tuhan dimuliakan dan kuasa-Nya dimanifestasikan. Diluar itu layak dipertanyakan ( Matius 3: 5-17). 
Ada tiga pelajaran yang Tuhan ajarkan melalui nats ini, yaitu:
Pertama. Tuhan mau melihat panggilan beribadah itu dilakukan dengan benar. Dia ingin melihat orang yang hadir beribadah hanya untuk memuliakan Tuhan bukan untuk memuaskan diri sendiri. Tuhan setuju dan berjanji untuk memberi keuntungan bagi orang yang beribadah, tapi ibadah tersebut harus disertai rasa cukup. Cukup benar, cukup menghargai hadirat Tuhan, cukup peduli dengan sesama, dan cukup menjaga kekudusan. (1 Tim 6:2-6).
Kedua, Tuhan lebih menghendaki sebuah lembaga gereja lenyap dari pada nama-Nya dihujat karena cara hidup orang-orang yang beribadah didalam lembaga tersebut menyimpang. Dia membela gerejaNya yang hidup dalam kekudusan dan mengijinkan gereja yang hidup dalam kedagingan mengalami nasib seperti jemaat Pergamus.
Ketiga, Tuhan menghendaki setiap umat-Nya memiliki kualitas iman yang pas. Menyelesaikan setiap pekerjaan yang dipercayakan-Nya sampai tuntas. Tuhan tidak ingin seorangpun berpangku tangan dan bertindak serampangan. 
Untuk tiba di hidup yg berkualitas hanya satu, yaitu Tuhan Yesus Kristus dengan Kebenaran-Nya. Tak ada yang lain, Amin.   

ORANG TUA YG BIJAK

Mazmur 128:1-6
Anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu! (ayat 3a)
Yang dimaksud dengan anak bagai tunas buah zaitun ialah, Pertama, anak yang sikapnya manis, perilaku santun, bergairah. Konon, buah zaitun itu bijinya amat keras tetapi daging lembut. Semakin dikunyah, rasanya semakin manis. Seorang anak harus demikian. Ia harus berpendirian kuat dan bermimpi besarAnak seperti pohon zaitun sangat toleran terhadap orang lain dan solider kepada setiap perbuatan baik. Anak bagai tunas buah zaitun itu hangatceria sebab itu hehadirannya selalu dinanti-nanti banyak orang (Kidung 8:6).
Kedua, anak yg bertumbuh di dalam Kristus. Ia memiliki nilai-nlai sekaligus memiliki visi suci. Anak seperti itu akan menjadi berkat bagi banyak orangKemanapun anak itu pergi, ia menjadi pelita yang membawa pencerahanKuat dan berdampak, membuat orang berbahagia. Itulah sebabnya mendidik anak-anak sejak dini, bagaikan seorang petani menanam benih yang pasti dituai. Atau bagai pebisnis berinvestasi, sebuah investasi yang pasti ( 2 Tim 2:6; Mazmur 127:4, Yesaya 5:28).
Ketiga, anak yang menikmati cinta dan penghargaan orang tua-Nya. Anak yang dicintai akan menerima dan bersyukur atas tubuhnya. Ia percaya diri, dan mengenal Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan yang penuh cinta serta menghargai orang tuanya. Ia percaya kepada Tuhan karena dirinya dipercayai orang tuanya. Semakin ia dipercaya semakin bertanggungjawab. Tuhan Yesus Kristus menebus manusia supaya harmoni dan bahagia tercipta dalam keluarga. Menghadirkan Tuhan sumber berkat itu sebagai kepala keluarga harus menjadi prioritas setiap keluarga Kristen (Matius 6:33).
Bagaimana cara supaya anak-anak seperti tunas buah zaitun? Setiap Orang tua harus takut akan Tuhan (ayat 6). Orang tua yang takut akan Tuhan ialah orang tua yang membangun kerohanian bersama anak-anaknya. Peranan iman dalam diri anak sangat dahsyat. Anak tersebut akan mandiri sekaligus percaya diri. Ia akan penuh ambisi sekaligus seorang pribadi yang perduli. Ia akan menjadi seorang yang kritis berwawasan multi. Anak seperti itu akan menjadi seorang pejuang sejati. Betah dirumah, rindu memuliakan Tuhan sekaligus rindu  membuat orang tua berbahagia. Itulah sebabnya Orang tua harus takut Tuhan. Takut Tuhan itu artinya dekat dengan Tuhan. Dan dekat Tuhan itu tidak pernah sia-sia. Pengaruhnya besar untuk berkat dan bahagia keluarga. 
Orang tua yang berbahagia adalah orang tua yang takut akan Tuhan (ayat 4). Dan orang tua yang takut akan Tuhan akan membuat anak-anak hidup nyaman. Manfaat takut akan Tuhan itu sangat indah luarbiasa. Anak cucu perkasa dibumi dan menjadi distributor roti kehidupan (Mazmur 112:2, 37:25)Demikianlah orang tua yang bijak, sebab itu bertobatlah!!, Amin.  

Doa: Ya Tuhan Yesus Kristus , tolonglah aku supaya saya mampu membangun rohani dikeluargaku, sebab ternyata itu sangat berdampak besar dalam hidup keluargaku, Amin

Kamis, 16 Juni 2016

JANGAN LUPA BERSYUKUR

Mazmur 63:1-12
Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu (ayat 2)
Bersyukur itu adalah ekspresi dan reaksi positif seorang terhadap kesadaran keberadaan Allah. Dengan bersyukur orang tunduk kepada Tuhan yang berdaulat, berkuasa untuk semesta dan untuk dirinya. Dalam bersyukur terkandung pertobatan, kerohanian yg bertumbuh, iman, pengharapan. Dengan bersyukur orang mengakui bahwa masa depan itu adalah sebuah mystery tetapi menjadi pasti oleh Kristus yang penyertaan-Nya lintas waktu dan geografis.
Tuhan Yesus Kristus memanggil setiap orang Kristen selalu bersyukur. Karena dengan bersyukur akan menghadirkan Tuhan berkarya dalam hidup seseorang, serta menjauhkan diri dari setiap usaha bersikap jumawa. Dalam nats diatas Tuhan mengajarkan cara bersyukur yang dikenan Allah, yakni:
Pertama, bersyukur yang benar itu ialah memiliki kerinduan yang luar biasa untuk selalu memuliakan Tuhan. Kerinduan tersebut digambarkan seperti tanah kering tandus yang sangat mengharapkan air (ayat 1-3).
Kedua, bersyukur yang benar itu ialah memiliki kerinduan yang luar biasa untuk selalu memuliakan Tuhan dalam segala asfek panggilan dan waktu (4-6)
Ketiga, bersyukur yang benar itu ialah memiliki kerinduan untuk selalu mengakui campur tangan Tuhan. Oleh sebab itu dia selalu mengharapkan kehadiran kuasa Roh kudus. Orang yg bersyukur itu selalu yakin bahwa providensia Allah membawa kelegaan dan masa depan cerah (7-9)
Keempat, bersyukur yang benar itu ialah memiliki keyakinan yang teguh, bahwa Tuhan selalu membela dirinya dalam segala perbuatan kebenaran (10-12)
Kesimpulannya ialah, pribadi dan keluarga yang bersyukur adalah pribadi dan keluarga yang akan terus menikmati berkat dan kemenangan yang dari Tuhan. Itulah sebabnya setiap orang Kristen harus aktif sekaligus  totalistas di segala kegiatan dalam kebenaran, Amin.

Doa: Tuhan Yesus Kristus, berikan aku hati yang selalu sanggup mengucap syukur sebab bersyukur itu ternyata merupakan sebuah tindakan untuk membuka pintu kuasa Tuhan di inpartasikan, Amin



Selasa, 14 Juni 2016

JALAN YANG NYAMAN

JALAN NYANG NYAMAN
Mazmur 128:1-6
Anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu! (ayat 3a)
Setiap orangtua pasti mengharapkan anak-anaknya sehat, cerdas, berhasil dan panjang umur. Untuk kerinduan itu, orang tua mendidik anaknya dengan baik, bekerja keras saat mencari nafkah dan selalu menyediakan semua kebutuhan anak tersebut. Bagaimana cara supaya kerindan tersebut dapat terwujud? Firman Tuhan hari ini memberi tuntunan kepada kita, yaitu orang tua harus membina kerohanian anak-anaknya supaya anak tersebut memiliki iman yang teguh. Iman yg teguh akan membawa dampak besar dalam diri anak. Dengan iman yg teguh seorang anak akan mandiri sekaligus memiliki nilai-nilai. Ia akan penuh ambisi sekaligus hormat dan perduli. Ia akan menjadi seorang yang kritis, dan cerdas dan berwawasan multi. Anak seperti itu akan menjadi seorang pejuang sejati. Betah dirumah sekaligus seorang yang perduli dan membuat orang tua berbahagia. Mereka seperti tunas pohon zaitun sekeliling meja.
Buah zaitun itu bijinya amat keras tetapi daging lembut. Semakin ia dikunyah, rasanya akan semakin manis. Seorang anak harus demikian. Ia harus berpendirian kuat dan bermimpi besar. Anak seperti pohon zaitun sangat toleran terhadap orang lain dan solider kepada setiap perbuatan baik namun tidak kehilangan pertimbangan. Anak bagai buah zaitun, sikapnya manis, perilaku santun, hidupnya penuh gairah, kehangatan dan keceriaan sebab itu hehadirannya selalu dinanti-nanti banyak orang (Kidung 8:6).
Anak-anak di dalam Kristus akan berguna dalam segala keadaan. Artinya kemanapun anak-anak itu pergi, ia akan menjadi pelita. Dan jika anak menjadi pelita, siapakah yang layak berbangga hati? Orangtua yang menikmatinya. Itulah sebabnya mendidik anak-anak sejak dini, bagaikan seorang petani menanam benuh, atau bagai seorang pebinis berinvestasi, sebuah investasi yang pasti.
Firman Tuhan haruslah menjadi dasar dan ukuran segala kegiatan, sekaligus menjadi tujuan akhir dari semua yang kita lakukan. Nats di atas berkata: “Allah akan memberkati engkau dari sion”. Artinya setiap berkat yang sudah Allah sediakan, diberikanNya sesuai dengan prinsip-prinsip keadlian Tuhan. Taka da sumber berkat benar selain Tuhan Yesus Kristus. Pada waktu Yesus dicobai dan ditawarkan kehormatan dan keduniawian, maka Tuhan Yesus menolaknya dan mengusir Setan yang menggoda. Yesus mengetahui Setan bukanlah sumber berkat tetapi sumber celaka (Yohanes 10:10a, 1 Pet 5:7-10)
Mencari berkat bersama Tuhan berarti mau dan mampu membedakan berkat-berkat yang diperhadapkan kepadanya. Dari Tuhan atau dari setan. Tuhan Yesus menebus manusia supaya manusia menikmati  berkat yang sejati. Dan sekaligus mengalami suasana sorga di dalam hidupnya melalui kebahagiaan keluarga. Itulah sebabnya Tuhan memanggil orang tua untuk menghadirkan Tuhan sebagai kepala keluarga. Sebab  Tuhan Yesus Kristus satusartunya sumber pemulihan dan berkat. Orang tua yang berbahagia adalah orang tua yang takut akan Tuhan. Dan orang tua yang takut akan Tuhan akan membuat abak-anak baik dan berprestasi. Dan anak yang berprestasi akan membahagiakan orang tua. Tuhan akan dimulaikan. Betapa besar dan indahnya mafaat orangtua yang percaya dan takut akan Tuhan.



Kamis, 09 Juni 2016

HENDAKLAH ENGKAU KETAHUI

MARKUS 10:35-45
Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani , melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawanya menjadi tebusan bagi banyak orang (Ay45).
Bersukacitalah jika saudara dipanggil dan diurapi melayani pekerjaan Tuhan. Itu tandanya Tuhan berkenan kepadamu. Sebab walau engkau sangat sibuk ditengah-tengah dunia, engkau masih memikirkan pekerjaan Tuhan. Engkau rindu pekerjaan-Nya lebih maju dan umatnya terlayani dengan baik. Tuhan melihat engkau memiliki hati dan karunia lebih daripada yang lain. Selain engkau memilki talenta, engkau juga memiliki hati yang menangisi jiwa-jiwa.  
Mengapa kita harus bersukacita? Sebab melayani Tuhan itu merupakan salah satu bentuk ucapan syukur yang berlimpah (Marmur 107:1, 1Tes 5:18) Yang kedua melayani Tuhan merupakan sebuah tindakan untuk membuka pintu berkat lebih lebar. Yang ketiga melayani Tuhan itu mengundang semakin banyak mukjizat terjadi dihidupmu dan dipelayananmu, sebab saat belaskasihan ditebar, disana mukjizat terjadi (Matius 15:32-39).
Bagaimana caranya supaya kita menjadi berkat besar ditengah-tengah pelayanan kita? Ayat diatas memberi gambaran yang jelas, yaitu: kita harus melayani seperti Yesus Kristus. Yaitu menangisi jiwa-jiwa. Artinya pelaynan itu dapat dibagi dengan dua hal, yaitu pelayan aktif dan fasif. Pelayanan Aktif berarti kita bergerak, kita berkata, kita bertindak kita melakukan sesuatu yang oleh nya orang lain terberkati. Pelayanan Pasif berarti kita menunjukkan keteladanan melalui prestasi, sikap hidup, cara kerja dan cara berelasi yang sesuai kehendak Tuhan, “memberikan nyawa menjadi tebusan bagi banyak orang”. Ada korban yg harus kita perbuat, yaitu pikul salib, ikut Tuhan dan sangkal diri.
Saudara, Pelayanan itu tidak terbatas. Pelayanan tidak harus didalam gereja saja. Tetapi dimana saja kita melakukan aktifitas social kita, ditempat itulah kita melayani menjadi saksi Tuhan. Namun jangan lupa, kita adalah bagian persekutuan sebuah lembaga gerejawi. Dan Hamba Tuhan yg ditempatkan Tuhan didalam gereja itu mengutus kita untuk kembali ditengah-tengah dunia melalui Doa Pengutusan yang disampaikan. Jadi me;layani Tuhan ditengah dunia, merupakan lanjutan ibadah yang kita lakukan didalam gedung gereja, Amin

Doa : Tuhan Yesus Kristus, aku bersyukur karena rencana-Mu indah bagiku. Engkau menghendaki aku menjadi pelayan kemuliaan Nama-Mu. Ini aku Tuhan, pakailah sesuai rencana-Mu. Amin

Rabu, 08 Juni 2016

CINTA DAN MUKJIZAT

Matius 15:32-39
Lalu Yesus memanggil murid-muridNya dan berkata: “Hati-Ku tergerak oleh belaskasihan kepada orang banyak itu…”(32) 
Tuhan Yesus Kristus itu hidup dan Mahakuasa. KeTuhanan dan keIlahian-Nya tak terbantahkan. Mukjizat yang dinyatakan dan otoritas-Nya terhadap alam serta kasih-Nya yang tak ter ukur kepada manusia adalah beberapa bukti yang mendukung hal tersebut. Kuasa-Nya satu-satunya andalah untuk sebuah hidup yang berkemenangan. Saat kita lemah, kemudian berdoa, Dia memberi kekuatan. Saat kita mengalami pergumulan, tetapi tetap berpengharapan, Dia memberi  kelepasan. Saat kita merasa tak ada harapan, tetapi kita tetap berusaha, Dia menyatakan mukjizat. Itulah tandanya Tuhan Yesus Kristus hadir dan menyatakan diri-Nya. Keberadaan dan kehadiran-Nya ditengah dunia bukanlah dongeng nenek tua.
Melalui nats hari ini, kita menyaksikan kasih dan mukjizat-Nya dinyatakan. Yesus Kristus memperhatikan kebutuhan roh sekaligus kebutuhan jasmani manusia. Dia mengajarkan keseimbangan. Selanjutnya Yesus mengajarkan bahwa mukjizat diawali dengan belaskasihan. Dimana saja belaskasihan ditebar, disana makjizat pasti terjadi. Cinta itu kuat seperti maut. Hidup yang diberkati bermula dari kasih sayang. Dan kasih sayang bermula dari hubungan dan iman kepada Tuhan Yesus Kristus yang Mahakasih.
Saudaraku, jangan ragu tentang masa depanmu. Jangan kau ragu akan apa yg akan kamu kenakan dan yang akan kamu makan. Datang dan serahkan semuanya kepada Tuhan Yesus Kristus, kemudian penuhi hidupmu dengan belaskasihan, maka mukjizat Tuhan akan dinyatakan. Ingatlah, Dia hanya sejauh doa, sangat dekat yakni direlung hatimu. Amin

Doa: Tuhan Yesus Kristus, ajar aku utk percaya dan tolong aku supaya dipenuhi belaskasihan untuk saya tebarkan, Amin.




Selasa, 07 Juni 2016

MENJADI PEMENANG

1 Petrus 4:12-19
Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada pencipta yang setia (ayat 19).
Tuhan Yesus Kristus merancang hidup yg seimbang. Antara penderitaan dan keberkatan. Antara peperangan dan kemenangan. Antara menabur dan menuai. Antara memberi dan menerima. Sebagai pengikut Kristus, kita harus hidup seperti Kristus. Yaitu sebelum mencapai puncak pemuliaan, Dia ditolak, disesah dianiaya karena kebenaran. Demikian juga orang Kristen. Orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dirancang untuk diberkati melalui proses sulit, penuh tantangan dan beragam persaingan. Gaya hidup instan harus disingkirkan. Untuk mencapai sebuah titik keberhasilan dibutuhkan proses perjuangan. Semua potensi, kekuatan, hikmat, doa dioptimalisasikan. Dan hal itu membutuhkan Penderitaan. Orang yang giat, yang bekerja keras, yang berkejuangan dan yang rajin itu menderita kesusahan, tetapi hasilnya pasti jelas dan besar. Inilah penderitaan karena kehendak Allah. Beda dengan orang yang malas, berdukun atau penipu,  dia tidak capek atau letih, tidak susah tetapi hasilnya nol besar yang berakibat penderitaan fhisik dan finasial. Inilah penderitaan karena dosa (ayat 15)
Sejarah kekristenan sarat dengan penderitaan. Dilingkungan social dikucilkan, ditempat pekerjaan dihambat bahkan didunia roh diganggu oleh kekuatan kegelapan. Itulah sebabnya Firman Tuhan yang dituliskan Petrus ini mengajarkan kita tentang sikap yang benar menghadapi penderitaan . Baik penderitaan karena Nama Yesus Kristus demikian juga penderitaan karena perjuangan menuju keberhasilan, yaitu:
Pertama, Selalu menyadari bahwa penderitaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari orang yang hidup dalam kebenaran (ay12)
Kedua, Selalu bersukacita, karena penderitaan merupakan tanda bahwa kita sedang berjalan menuju karakter sempurna seperti Tuhan Yesus Kristus kehendaki ( 13 )
Ketiga, Selalu berbahagia, karena penderitaan merupakan tanda pertumbuhan didalam Tuhan Yesus Kristus melalui urapan Rohkudus (14)
Keempat, Selalu memuliakan Allah karena penderitaan karena kehendak Allah adalah sebuah persiapan yg kita lakukan terus-menerus untuk menghadapi penghakiman yang pasti akan datang (ay 16-17)
Kelima, Selalu menyerahkan jiwa raga kepada Tuhan karena perbuatan seperti itu merupakan satu-ssatunya cara untuk selalu kuat berkemenangan (ay19)
Saudaraku, jangan lemah dan jangan putus asa. Ingatlah, kita menderita karena mengutamakan yang Maha Kuasa. Dia berkuasa dibumi dan di Sorga. Tuhan Yesus Kristus itu sangat perduli kepada setiap orang yang menderita karena mengutamakan Nama-Nya (1 Kor 10:13). Oleh sebab itu kuat dan bertekunlah sebab indicator kualitas iman kita nampak melalui sikap kita disaat menghadapi keadaan sulit. Amin.  Doaku menyertai saudara (Pdt Haposan Hutapea, STh, MA)



Doa: Mintalah kekuatan saat engkau berjuang meraih impian hidupmu.

Jumat, 03 Juni 2016

Kunci Sukses Yg Terlupakan

Yunus 1:1-17
ayat 3: Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis,jauh dari hadapan Tuhan;
Saat orang memberikan nama kepada anaknya, pasti selalu ada visi, doadan harapan orang tua dibalik nama anak tersebut. Baik yang berkaitan dengan keluarga orang tua yang memberikan nama terutama yang berkaitan dengan diri, hidup dan masa depan anak tersebut. Hal yang sama barangkali juga menginsfirasi bapa-ibu Amitai. Anaknya diberi nama Yunus, artinya merpati. Harapannya, Yunus hidup sepertoi karakter seekor burung merpati.
Bagi pemerhati burung, merpati merupakan burung yang baik, menarik dipandang, penampilannya lembut, disukai semua orang. Selain itu merpati termasuk burung yang sangat setia terhadap pasangan, tidak seperti ayam yg doyan gonta-ganti pasangan. Yesus menggambarkannya sebagai lambang ketulusan dan kemurnian.
Yunus namanya, merpati artinya. Namun sayang, sikap Yunus tidak sepadan dengan arti namanya. Saat Tuhan memanggil dan mengutusnya, Yunus lebih turut kata hati dari pada taat kepada Bapa di Sorga. Dari pada pergi ke Niniwe, Yunus lari ke Tarsis. Dibenaknya, penduduk Niniwe jahat dan lalim sebab itu tidak layak menerima anugerah pengampunan Tuhan. Bagi Yunus, kota Niniwe harus dibumi hanguskan dan penduduknya harus dibinasakan. Tuhan memahkotai Niniwe dengan anugerah, Yunus menghendaki Niniwe binasa. pikiran Yunus ini belakangan hari menguasai pikiran kelompok ISIS dan membinasakan kota itu. Bahkan kuburan Yunus itu pun dihancurkan sehingga tanpa bekas.
Sikap Yunus yang memberontak kepada Tuhan, serta kebencian yang berkepanjangan kepada orang lain juga banyak menghinggapi diri orang Kristen. Hati yang antipati dan tak sudi melihat orang lain diberkati mewarnai relasi dan komunikasi umat gerejawi. Sebenarnya sebagai orang Kristen, kita dipanggil menjadi teladan dalam segala dimensi kehidupan. Sikap harus sympati, wajah harus berseri. Sebagai pengikut Kristus kita harus menunjukkan karakter yg berpadanan kepada Kristus.
Renungan ini mengajar sekligus mengajak kita agar hidup selaras dengan iman kita. Tetap tegar disegala keadaan dan dan tak goyah saat menghadapi pencobaan.
Ketika Yunus berubah dan mengambil keputusan untuk hidup sesuai arti namanya , yakni jadi merpati yang jinak, Tuhan memberkati berlimpah-limpah. Namanya masyhur dan menjadi berkat besar bagi Kota Niniwe dan penduduknya.Melalui perubahan Yunus yang radikal, Tuhan dimuliakan secara luar biasa.itulah goal kehidupan orang percaya
Apakah selama ini saudara bingung, heran dan tak menemukan jawaban dari kegagalan anda? Anda merasa sudah melakukan banyak hal, sudah bekerja keras, tetapi saudara tidak mengalami kemajuan yang signifikan? Renungan ini memberi jawaban bagi saudara!!!
Siapakah nama anda dan apakah arti nama anda tersebut? Jika nama anda mengandung doa, harapan dan bermakna luhur, apakah anda sudah hidup sesuai arti yang terkandung dalam nama anda itu? dan apakah saudara taat kepada Bapa dan rencana-Nya yang indah? Atau apakah engkau menutup pintu maaf kepada orang lain? Saudara, selaraskanlah kehendak anda dengan kehendak Allah. Sebab walau kelihatannya kehendak Tuhan bertentangan dengan jalan pikiran saudara, ketahuilah, rencana Tuhan lah yang terbaik. Waktu-Nya adalah waktu yang terbaik. Buang segala bentuk pikiran Yunus dan katakan "ya" kepada Tuhan. Itulah rahasia keberhasian anda!!!.
Hari ini Tuhan mau  memulihkan sekaligus memberkati saudara. Bertobatlah seperti Yunus yang kemudian menyesal dan bertobat. Buanglah kebencian dan taburlah kasih sayang. Lenyapkanlah dendam dan berikanlah pengampunan. Sama seperti Yunus diberkati ketika dia taat kepada Bapa, demikianlah kita sekalian akan dipulihkan dan diberkati jika bertobat. Jangan tunda sampai hari esok, sebab hari esok memiliki tangtangan tersendiri. Amin. (doaku menyertai saudara, Pdt Haposan Hutapea,STh,MA)

DIBERKATILAH

Shalom, selamat pagi! Firman Tuhan dari kitab  Amsal 24:3-4. *Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan*,  *dan dengan...