Wikipedia

Hasil penelusuran

Minggu, 20 Maret 2016

ANDA DIRANCANG BESAR

1 Petrus 2:1-17
Tetapi kamulah bagsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat   kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia,........(ayat 9)
Tuhan Yesus Kristus merancang setiap gereja-Nya menjadi besar sekaligus berdampak besar. Dia merancang setiap gereja-Nya merasakan lawatan Kuasa-Nya serta tanda-tanda heran yang luar biasa. Yang miskin jadi kaya, yang bimbang jadi teguh iman, yang pesimis menjadi optimis, yang terikat banyak hal akan menikmati pembebasan. Orang yang dulunya biasa-biasa akan berubah menjadi pribadi yang luar biasa. Sebab jika urapan Allah turun mujizat pun akan terjadi. Timbul kegerakan yang luar biasa dan ribuan orang akan datang dan mengaku bahwa di setiap gereja ada hadirat Allah. 
Ada dua hal yang perlu kita lakukan untuk menyongsong kegerakan yang luar biasa tersebut. Setiap orang mempersiapkan diri dengan sungguh sungguh sambil meningkatkan kompetensinya masing-masing. Kita tingkatkan kualitas rohani dengan pertobatan yang total. Hidup kudus serta  masuk dalam pembaharuan budi yang terus-menerus. Selain itu kita terus tingkatkan kebersaman diantara jemaat. Mari terus berusaha mempelajari karakter saudara kita sambil membangun empati sehingga semakin mengenal setiap saudara dengan karakternya yang unik. Dengan demikian kita mengenal sekaligus mengalahkan tipu daya setan yang pasti semakin giat menggagalkan kemenangan kita dengan cara merusak kebersamaan kita (1Petrus 5:6-8). Kita buang segala bentuk media perdukunan dan berhala-berhala kuasa kegelapan (Yeremia 17:5-6). Bebaskan dirimu dari ikat setan dan jimat-jimat dan tahayul nenek moyang yang mencelakakan Yesaya 55:6-9). Dan biarlah engkau percaya hanya kepada Tuhan Yesus Kristus, dan mengandalkanNya disegala keadaan. ( Yeremia 17:7-8 )
Rencana Allah yang besar tersebut tampak dari sejarah setiap gereja dan visi yang Tuhan karuniakan. Tuhan menggerakkan hamba-hamba-Nya untuk berkumpul sekaligus bergerak bukan sekedar untuk memenuhi kebutuhan spiritualitas pribadi dan keluarganya, melainkan karena menyadari bahwa gereja dipanggil keluar dari kegelapan sekaligus dipanggil bersekutu dengan sesame orang percaya yang lain. Bahkan bukan hanya bersekutu, melainkan membangun sebuah komunitas yang berdampak. Nampaklah disini misterium rencana Allah untuk menghadirkan sekaligus mendirikan gereja-Nya ( Sidang Jemaat ). Jadi dalam iman setiap orang Kristen harus menyadari kehadiran saudara ditempat sekarang merupakan sebuah alat (Rekayasa) Tuhan untuk mewujudkan rencana Agung-Nya untuk kegerakan besar tersebut. Roh kudus bekerja dengan cara-Nya sendiri melampaui pengertian manusia. Roh kudus ingin  mengatakan, semua yang kita korbankan untuk gereja-Nya, tidak ada yang sia-sia (1 Korintus 15:58). Tuhan selalu memperhitungkan semuanya. Tuhan itu tanpa batas, imanilah itu! Tuhan itu Maha tinggi, yakinlah dan taklukkanlah pikiranmu kepada pikiran-Nya (1 Korintus 2:16; Kolose 3:3-5)!
Pekerjaan Rohkudus di Gereja tempat saudara beribadah pasti sungguh luar biasa. Banyak tantangan dan keterbatasan dihadapi majelis dan Pendeta saudara. Tetapi puji Tuhan, sampaihari ini gereja saudara tetap ada. Tuhan bekerja dengan mengirimkan para hamba-hamba-Nya dan saudara menjadi pahlawan iman untuk membela jemaat-Nya, Haleluya.
Setiap sejarah selalu meninggalkan jejak perjuangan para pahlawan yang tidak kenal lelah. Banyak orang yang meninggalkan jejak perjuangan. Mereka mengorbankan apa saja yang bisa mereka korbankan. Mereka mempersembahkan waktu, tenaga, uang dan pikiran mereka demi pekerjaan Tuhan dan mereka bersuka-cita. Itulah sebabnya setiap generasi anggota jemaat harus mengenang para pahlawan iman tersebut dan memberikan apresiasi melalui estafet pengabdian yang lebih  tulus dan kudus ( Imamat 19:1-2).
Sebagai Orang percaya kita perlu terus membangn diri sehingga setiap pribadi menjadi pelayan yang penuh semangat dengan kompetensi yang teruji dari berbagai dimensi spesialisasi ilmu dan ketrampilan. Mari terus melayani dengan totalitas. Mengatasi masalah dengan lugas dan bekerja sampai tuntas. Lakukan semua tanpa pamrih, biarlah Tuhan yang memberi kita upah. Upah dari manusia itu terbatas, tetapi upah dari Tuhan itu sangat besar, dahsyat, Haleluya (ayat 12-17), Amin  (Pdt. Haposan R Hutapea, STh, MA)


Jumat, 18 Maret 2016

TEMPAT YANG SANGAT MENENTUKAN

Markus 14: 12-21
...dan katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya: Pesan Guru: dimanakah ruangan yang disediakan bagiKu untuk makan Paskah bersama-sama dengan murid-muridKu? (14)
Memiliki rumah dan tinggal didalamnya merupakan impian setiap orang. Betapapun sederhana sebuah rumah, hal itu lebih baik dari pada tidak punya rumah. Itulah sebabnya orang sering berkata, “rumahku adalah istanaku”. Ungkapan tersebut menunjuk kepada kepemilikannya bukan kepada tampilan rumah. Saat hari sudah senja setiap orang bergegas pulang kerumah. Dia ingin berbaring menikmati kehangatan rumah dan bercerama dengan orang-orang yang dikasihinya. Sebab itu, sama seperti sandang dan pangan, rumahpun merupakan kebutuhan pokok setiap orang. 
Ada orang yang punya banyak rumah, namun ada juga yang tinggal dirumah sewa. Ada yang tinggal di rumah gedung, namun ada juga di gubuk sangat sederhana. Anehnya, melalui bentuk dan lokasi rumah muncul sebutan tentang orang-orang yang tinggal di dalamnya: ada anak gedongan, anak kompeks dan anak kampong. Rumah yang fungsinya untuk berteduh dan berbagai kasih, justru berubah menjadi tembok buat sesama.
Tuhan menginginkan umatnya berteduh di dalam rumah. Sebab itu pertanyaannya bukanlah apakah engkau mempunyai rumah atau tidak, atau apakah engkau tinggal di rumah sendiri atau dirumah sewa? Melainkan apa yang engkau lakukan di dalam rumahmu? Apakah engkau memfungsikan rumah seperti yang Tuhan kehendaki? Atau engkau justru membuat rumahmu sebagai tempat merencanakan, melakukan dan menimbun hasil kejahatan?, Jika didalam rumah engkau selalu memikirkan perkara perkara luhur dan berkomitmen melakukannya dengan teratur, engkau dan seisi rumahmu akan berbahagia, tenteram dan sehat berkemenangan (Yosua 24:15)
Dalam Mazmur 127:1 dikatakan, Kalau bukan Tuhan yang membangun rumah, maka sia-sialah orang membangunnya, artinya: Kalau rumah difungsikan seperti rencana Tuhan, maka segala bentuk penghalang berkat untuk rumah tangga akan dilenyapkan. Kalau fungsi rumah menyimpang, masa depan setiap anggota keluarga itu sangat susah untuk diharapkan. Kalau Tuhan Yesus Kristus hadir dan menjadi kepala dalam rumah tangga, maka berkat-berkat khusus yang dijanjikan tercurah berlimpah, dahsyat!!
Penghuni rumah tempat Yesus bersama murid-murid-Nya makan Paskah mengerti betul tujuan rumah dan mengetahui betul siapa sumber rumah itu. Saat Yesus dan murid-murid-Nya membutuhkan rumahnya, pintu rumah itu pun dibuka lebar-lebar. Bahkan dengan sukacita pemilik rumah menyediakan kamar khusus untuk Yesus dan murid-murid-Nya. Bagi yang punya rumah tersebut, Yesus Kristus bukan seorang tamu yang cukup duduk diruang tamu, melainkan seorang Raja yang harus dimuliakan. Kepada-Nya harus diberikan ruangan terbaik. 

Hasil gambar untuk lukisan perjamuan terakhir davinci
disadur dari google
Itulah sikap terbaik seorang pribadi atau sebuah keluarga kristiani yang perlu diteladani. Setiap orang Kristen harus mengingat, rumahmu adalah anugerah Tuhan. Buatlah itu sebagai rumah doa, rumah kasih sayang, aman dan nyaman. Penuhilah dengan permata kehidupan dan isilah kamar-kamar dengan harta yang halal (Amsal 24:4). Jika engkau memiliki rumah mewah, pujilah Tuhan dan jangan bermegah. Jika rumahmu sederhana, bersukacitalah dan teruslah berdoa dan bekerja keras. Dan jika engkau masih tinggal dirumah sewa, bersyukurlah, sebab ada begitu banyak keluarga yang hidup menggelandang karena tidak sanggup menyewa rumah. Dengan bersyukur engkau terus berjuang bersama Tuhan yang akan membuat engkau mampu membangun sebuah rumah milik. Haleluyah!!  
Rumah bukan sekedar tempat untuk tidur. Bukan pula sekedar tempat berlindung. Rumah adalah tempat berbagi cinta kasih dan kehangatan. Didalam rumah orang pertama sekali belajar menerima, menghargai dan mengampuni. Rumah dirancang sebagai tempat pertama orang menyerukan nama Tuhan dan belajar nilai-nilai luhur iman. Peranan rumah dan cara hidup didalam rumah sangat menentukan. Berhasil atau  tidak nya seseorang bermula dari rumah. Orang yang biasa merasakan didikan, penghargaan, kehangatan, cinta dan disiplin di rumah, dia akan menjadi seorang pribadi positif, bersemangat, optimis dan pantang menyerah. Sebaliknya orang yang seringkali menerima cercaan, penolakan, kekerasan di dalam rumahnya, dapat dipastikan orang tersebut akan menjadi seorang trouble maker, pesimis, minder dan kehilangan gairah hidup. 
Oleh sebab itu mari membangun masa depan yang lebih cerah, dengan mengkaji ulang kebiasaan kita didalam rumah kita masing-masing. Paskah, mengajak kita untuk berteduh diri sekaligus mengkaji ulang sikap kita didalam rumah dan cara kita hidup dialam rumah. Luruskan motivasi dan bangun norma luhur didalam rumahmu. Selamat menjadi pribadi yang membuat rumah seperti Tuhan kehendaki, Amin  

Kamis, 17 Maret 2016

RAHASIA DIBERKATI YANG DILUPAKAN

Yunus 1:1-17
ayat 3: Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis,jauh dari hadapan Tuhan;
Saat orang memberikan nama kepada anaknya, pasti selalu ada visi, doadan harapan orang tua dibalik nama anak tersebut. Baik yang berkaitan dengan keluarga orang tua yang memberikan nama terutama yang berkaitan dengan diri, hidup dan masa depan anak tersebut. Hal yang sama barangkali juga menginsfirasi bapa-ibu Amitai. Anaknya diberi nama Yunus, artinya merpati. Harapannya, Yunus hidup sepertoi karakter seekor burung merpati.
Bagi pemerhati burung, merpati merupakan burung yang baik, menarik dipandang, penampilannya lembut, disukai semua orang. Selain itu merpati termasuk burung yang sangat setia terhadap pasangan, tidak seperti ayam yg doyan gonta-ganti pasangan. Yesus menggambarkannya sebagai lambang ketulusan dan kemurnian.
Yunus namanya, merpati artinya. Namun sayang, sikap Yunus tidak sepadan dengan arti namanya. Saat Tuhan memanggil dan mengutusnya, Yunus lebih turut kata hati dari pada taat kepada Bapa di Sorga. Dari pada pergi ke Niniwe, Yunus lari ke Tarsis. Dibenaknya, penduduk Niniwe jahat dan lalim sebab itu tidak layak menerima anugerah pengampunan Tuhan. Bagi Yunus, kota Niniwe harus dibumi hanguskan dan penduduknya harus dibinasakan. Tuhan memahkotai Niniwe dengan anugerah, Yunus menghendaki Niniwe binasa. Pikiran Yunus ini belakangan hari menguasai pikiran kelompok ISIS dan membinasakan kota itu. Bahkan kuburan Yunus itu pun dihancurkan sehingga tanpa bekas.
Sikap Yunus yang memberontak kepada Tuhan, serta kebencian yang berkepanjangan kepada orang lain juga banyak menghinggapi diri orang Kristen. Hati yang antipati dan tak sudi melihat orang lain diberkati mewarnai relasi dan komunikasi umat gerejawi. Sebenarnya sebagai orang Kristen, kita dipanggil menjadi teladan dalam segala dimensi kehidupan. Sikap harus sympati, wajah harus berseri. Sebagai pengikut Kristus kita harus menunjukkan karakter yg berpadanan kepada Kristus.
Renungan ini mengajar sekligus mengajak kita agar hidup selaras dengan iman kita. Tetap tegar disegala keadaan dan dan tak goyah saat menghadapi pencobaan.
Ketika Yunus berubah dan mengambil keputusan untuk hidup sesuai arti namanya , yakni jadi merpati yang jinak, Tuhan memberkati berlimpah-limpah. Namanya masyhur dan menjadi berkat besar bagi Kota Niniwe dan penduduknya.Melalui perubahan Yunus yang radikal, Tuhan dimuliakan secara luar biasa.itulah goal kehidupan orang percaya
Apakah selama ini saudara bingung, heran dan tak menemukan jawaban dari kegagalan anda? Anda merasa sudah melakukan banyak hal, sudah bekerja keras, tetapi saudara tidak mengalami kemajuan yang signifikan? Renungan ini memberi jawaban bagi saudara!!!
Siapakah nama anda dan apakah arti nama anda tersebut? Jika nama anda mengandung doa, harapan dan bermakna luhur, apakah anda sudah hidup sesuai arti yang terkandung dalam nama anda itu? dan apakah saudara taat kepada Bapa dan rencana-Nya yang indah? Atau apakah engkau menutup pintu maaf kepada orang lain? Saudara, selaraskanlah kehendak anda dengan kehendak Allah. Sebab walau kelihatannya kehendak Tuhan bertentangan dengan jalan pikiran saudara, ketahuilah, rencana Tuhan lah yang terbaik. Waktu-Nya adalah waktu yang terbaik. Buang segala bentuk pikiran Yunus dan katakan "ya" kepada Tuhan. Itulah rahasia keberhasian anda!!!.
Hari ini Tuhan mau  memulihkan sekaligus memberkati saudara. Bertobatlah seperti Yunus yang kemudian menyesal dan bertobat. Buanglah kebencian dan taburlah kasih sayang. Lenyapkanlah dendam dan berikanlah pengampunan. Sama seperti Yunus diberkati ketika dia taat kepada Bapa, demikianlah kita sekalian akan dipulihkan dan diberkati jika bertobat. Jangan tunda sampai hari esok, sebab hari esok memiliki tangtangan tersendiri. Amin. (doaku menyertai saudara, Pdt Haposan Hutapea,STh,MA)


MOTTO PELAYANAN GBI ALETHEIA PAMULANG
RESPONSIVE; COMPREHENSIVE,
TRANSFORMATIVE;  INNOVATIVE (RCTI)

Responsive
Setiap kebutuhan Pelayanan anggota jemaat diusahakan dipenuhi tanpa
memihak. Karena selain memiliki tanggungjawab kepada gereja, anggota
jemaat pun memiliki hak untuk dilayani oleh gereja

Comprehensive
Seluruh bentuk penggembalaan bersifat solutive, bebas dari segala bentuk pertimbangan yang bersifat subyektif.
Mendampingi,Menghargai, memberdayakan mereka yang terlupakan

Transformative
Jemaat Aletheia dirancang menjadi jemaat yang innovative sekaligus creative.
Tdk menutup diri terhadap sgl bentuk perkembangan yg menuju kpd kebaikan.
Jemaat Aletheia adalah ’umat’ , berarti semua anggota memiliki hak yang sama
Transparan dalam segala dimensi pelayan

Innovative
Jemaat Aletheia dirancang melakukan inovasi dalam Organisasi, Pelayanan
Dan Perbendaharaan gereja,sehingga mampu bertahan di segala bentuk tantangan
pelayanan sekaligus Unggul dalam Mewujudkan Kemuliaan bagi Nama Tuhan.

Jika anda diberkati melalui Renungan ini salurkan Persembahan dengan mengeklik dan menikmati iklan yang tersedia utk mendukung mewujudkan impian sidang jemaat Tuhan GBI Aletheia Pamulang, memiliki Gedung tempat ibadah sendiri, Tuhan Memberkati Saudara sekalian. 

Jumat, 11 Maret 2016

HARMONIS, ROMANTIS, RELIGIUS

Kis Ras 18:1-28
“ mereka membawa dia kerumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya jalan Allah”ay 26.
Akwila dan Priskila adalah salah satu pasangan suami isteri idaman didalam Alkitab. Suami-isteri yang hidup di abad pertama ini adalah pasangan yang sangat menarik sekaligus terpuji. Pasangan ini menarik dan terpuji karena hidup mereka suci serta teruji. Begitu mereka mendengar Injil dan menerima Kristus, mereka sepakat memberi hidup mereka untuk memuliakan Tuhan (Roma 16:4). Mereka bersama melayani, sepakat membuka pintu rumahnya sebagai tempat ibadah. Mereka memberkati banyak orang karena sudah menikmati berkat dari Tuhan. Kasih dan konsistensi mereka menjadi kemuliaan bagi nama Yesus Kristus  (Rom 16:5). Ada beberapa pelajaran yang dapat kita tarik dan terapkan melalui kehidupan Priskila dan Akwila.
Seorang pelayan harus hidup di dalam pertobatan.
Pertobatan itu nampak dalam penyerahan hak kepada Tuhan. Bertobat berarti takluk kemudian taat. Perkataan “inilah aku, atau inilah karakterku tidak boleh menjadi alasan tidak bertobat”.Kuasa-Nya sanggup mengubahkan sekaligus memperbaharui setiap orang yg sungguh hidup didalam Tuhan. Tak ada sifat atau karakter negative yang tidak bisa diubah. Yang Tuhan inginkan hanyalah keputusan dan komitmen.
Suami isteri yang bertobat akan menikmati kebahagiaan.
Bertobat bersama adalah salah satu rahasia kebahagiaan nikah Akwila dan Priskila. Pernikahan mereka sudah sampai pada level multi dimensi. Hubungan sebagai suami-isteri berlangsung sempurna pada tiga tingkat yg dikehendaki Tuhan, yaitu pada tingkat tubuh dengan bekerja bersama, tingkat emosi melalui cinta dan kasih sayang yg hangat, dan pada tingkat roh yg diikat oleh kasih Ilahi melalui keintiman bersama Tuhan (1 Tes 5:23).
Suami isteri harus melayani Tuhan bersama-sama.
Satu dalam panggilan membawa dampak besar dalam pernikahan Akwila dan Priskila. Mereka menyadari dalam mengikut Tuhan ada hambatan tetapi berlimpah peluang. Oleh Rohkudus dibalik konsistensi tersedia apresiasi. Dengan demikian mereka terus maju. Mereka meninggalkan rumah dan perusahaan demi mendukung dan menyertai Paulus dalam penginjilan. Mereka rela berkorban demi panggilannya. Mereka meninggalkan semuanya. Sekali melayani harus tetap melayani, demikian mereka berkomitmen, Luar biasa, demikian mereka berkomitmen!
Satu dalam Tuhan merupakan sesuatu yang indah (Mazmur 133:1-3). Alangkah bahagianya  suami-isteri berjalan bersama pergi ke gereja, bertobat bersama-sama, bahkan melayani bersama-sama. Jika ada masalah, mereka mencari jalan keluar bersama. Saling menguatkan, saling menopang dan saling bersuka didalam Tuhan, Haleluyah!! Namun yang sering terjadi ialah, si isteri pergi ke gereja sementara suami entah kemana. Yang kegereja pulang dengan sukacita dan yang tidak ke gereja stress dan merana. Atau isteri pergi ke gereja dengan sukacita, walau suami masih pulas dalam pembaringannya. Si isteri pulang dengan hati berlimpah pujian, sang suami bangun dengan kepala pening tanpa mengetahui penyebabnya, Kasihan !!!! 
Saudara, Tuhan rindu agar berkatnya itu dapat dinikmati bersama. Dia memanggil pria dan wanita menjadi suami-isteri supaya menjadi rekan sekerja-Nya (1 Kor 3:9) menaklukkan bumi dan mengusahakan bersama-sama  (kej 1:28). Firman Tuhan mengatakan, sia-sia orang yg membangun rumah tanpa Tuhan (Maz 127). Di bagian lain Dia bersabda, berbahagialah suami-isteri  yang takut akan Tuhan (Mazmur 128).Jika suami-isteri harmonis bahagia, anak-anak pasti bahagia. Mereka betah dirumah dan menjadi pribadi yang tahan uji serta berdaya juang tinggi. Merekalah pribadi penyongsong masa depan yg gilang gemilang serta perkasa dibumi (Mazmur 112:2). 
Sebab itu, marilah kita masuk dalam rencana keberkatan-Nya melalui sepakat di dalam Tuhan Yesus Kristus (Filipi 2:2), Amin. (doaku menyertai setiap saudara)

Senin, 07 Maret 2016

CARA HIDUP YANG DIBERKATI.

Yoh 13:21-30 )  
Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: ”Aku berkata kepadamu, sesunggguhnya seorang diantara kamu akan menyerahkan Aku.” (Ay 21)
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering berhadapan dengan orang-orang berpenampilan aneh dan sifat ber aneka. Ada orang yang berwajah rupawan, bertutur lembut dengan penampilan menawan tetapi hatinya penuh duri. Sebaliknya ada pula manusia yang bertampang garang, wajah kasar, bertutur kata serampangan tetapi memiliki hati yang lembut dan bertindak penuh kasih sayang. Namun anehnya, banyak orang lebih mudah  bersimpati terhadap orang yang berpenampilan menarik dan bertutur menawan dari pada bersahabat dengan orang yang bertampang garang dengan penampilan berantakan. Akibatnya, tidak terhitung  orang yg kecewa, dan terperdaya. Sebab itu jika diantara sidang jemaat tidak ingin diperdaya oleh orang yang berpenampilan luar yang menawan, haruslah segera bertobat.
Dalam nats diatas dituliskan oleh Yohanes tentang penghianatan Yudas kepada Yesus. Banyak orang bertanya, Apakah Yesus Kristus tidak mengetahui niat Yudas tersebut? Jawabanya ialah, Yesus mengetahui niat Yudas!! Dan justeru karena itulah Yesus menegor sekaligus mengingatkan Yudas supaya membatalkan niatnya, sekaligus memberi kesempatan kepada Yudas untuk memperbaharui persekutuan sekaligus  menjaga persahabatan dengan benar dan tulus. Yesus Kristus memperingatkan Yudas, bahwa buah dari setiap penghianatan terhadap sebuah persekutuan baik pasti dimangsa setan. Dan setiap penghianatan sahabat yang baik pasti pekerjaan setan. Waspadalah
Yesus Kristus sayang sama Yudas dan mengangkatnya menjadi salah seorang orang kepercayaan. Namun Yudas membalas kepercayaan tersebut dengan persahabatan yang palsu, sebuah persahabatan dengan motif yg menyimpang. Motivnya sangat menyimpang. 
Memberikan kesempatan untuk berubah, merupakan ciri khas persekutuan yg diajarkan Yesus Kristus. Sebuah bentuk persekutuan sejati yg perlu kita teladani. Memang, bagi kita orang percaya, mengenal orang dengan mendalam bukanlah pekerjaan mudah. Namun hal itu bukanlah alasan utk segera percaya kepada orang rupawan dan segera menutup pintu hati kepada orang yg berwajah berantakan. Semuanya membutuhkan waktu. Itulah sebabnya perlu persekutuan. Melalui persekutuan, kita belajar mengenal  dan membuka diri untuk dikenal.
Melalui renungan hari ini, kita belajar mengenai ciri persekutuan yg benar dan mengundang berkat datang, yaitu:
Pertama, karakteristik persekutuan sejati ialah setiap orang didalam persekutuan tersebut senantiasa mengusahakan kebaikan bagi sahabatnya. Kebaikan tersebut ialah sebuah tindakan yang selalu memberikan kesempatan tanpa batas utk memperbaiki kesalahan sebagaimana Tuhan Yesus lakukan.
Kedua, setiap orang Kristen perlu menguji motiv hatinya supaya tidak ada seorangpun yang terjerumus dengan melakukan seperti yang dilakukan oleh Yudas Iskariot, yaitu penghianatan terhadap sebuah persekutuan.
Membangun persekutuan dengan hati yg tulus merupakan saluran berkat yg tidak terbantahkan. Artinya, setiap bentuk kerjasama, haruslah tulus. Setiap bantuan yg kita berikan juga harus tulus. Tulus berarti tiada  cela. Tidak membanggakan diri. Itulah salah satu diberkati yang tidak boleh kita lupakan, 
Apapun latar belakang penghianatan Yudas, setiap oirang harus mengetahui bahwa seorang penghianat terhadap kebaikan pasti mendapat cela seumur hidupnya. Ia ditolak secara sosial dan ditolak masuk kedalam kekekalan. Menghianati kejahatan itu harus, tetapi menghianati sahabat yang baik itu haram, apalagi menghianati iman kepada Tuhan Yesus Kristus, tak ada kata maaf, Amin


Minggu, 06 Maret 2016

DIA TUHAN YANG DAHSYAT

1 Tawarikh 16;1-34
Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! bahwasanya untuk selamanya kasih setia-Nya
Haleluyah, Tuhan telah menghantar kita masuk di hari ini, hari yang penuh dengan berkat Tuhan, Terpujilah nama-Nya. Banyak perkara yang kita alami dan banyak berkat dan rahmat Tuhan yang kita nikmati. semuanya anugerah-Nya. Itulah sebabnya kita harus menaikkan syukur yang berlimpah kepada Tuhan. Seperti syair nyanyian yang sering kita nyanyikan berkata: " ’ku ada sebagai mana ‘ku ada, berdiri menghadap tahtaMu Bapa, semua karena anugerah-Mu tercurah bagiku. Besar anugerah-MU, berlimpah kasih-Mu. Semakin hari semakin bertambah, besar anugerah-MU".
Saudara tentu setuju, bahwa yang menghantar kita masuk dihari ini hanyalah Tuhan Yesus Kristus. Hari demi hari yang kita lalui dengan segala macam krisis dan masalah, kita tetap bersuka cita karena mampu melaluinya dengan sejahtera. Kita sering mengalami seakan tak ada lagi jalan dan ingin menyerah angkat tangan, ternyata Tuhan berikan jalan yang lapang, Luar biasa bukan!!!, Itulah manfaatnya percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Oleh sebab itu tak ada salahnya kita coba merenungkan kembali sudah sejauh mana kita membalas cinta kasih, pertolongan dan setia Tuhan tersebut? Bagaimanakah passion kita saat mendapat tugas melayani pekerjaannya? bagaimanakah persiapan kita saat beribadah? dan bagaimanakah bentuk ketaatan kita menjalankan tugas kesaksian disegala pekerjaan masing-masing? 
Saudara, kita harus jujur mengakui bahwa banyak perbuatan yang kita lakukan tidak menunjukkan bahwa kita adalah orang yang bersykur kepada Tuhan.  Kita suka marah dan enggan berdamai denga saudara kita (Ef 6:26) Kita sering menghianati kawan hanya karena ingin mendapat hasil yang lebih dengan melupakan firman yang menghendaki kita hidup bertolong-tolongan (Galatia 6:2-10). Kita sering mengeraskan hati dengan lebih mengandalkan akal dari pada membuka hati terhadap firman-Nya (Mazmur 119:105)
Saudara, kita harus menunjukkan ucapan syukur yang real dan jelas sebab walau banyak dosa dan kejahatan kita lakukan, tetapi penyertaan-Nya itu kekal, Immanuel. Kasih-Nya adalah kasih yang kekal, rahmad-Nya tidak berkesudahan, perlindungan-Nya sempurna adanya. Bagi kita yang percaya, DIA yang dahulu Transendent menjadi Immanent, haleluyah. Bayangkan, yang MAHA KUASA menyertai dan membela kita, dahsyat bukan!!
Dengan apakah kita menunjukkan syukur kita?
Pertama, kita perlu menunjukkan tindakan dan komitment yang sungguh-sunguh menghargai kasih karunia-Nya melalui pembaharuan diri dan hidup secara utuh (Roma 12:1-2). Didalam tangan-Nya terletak segala kuasa yang meruntuhkan penguasa lalim dan menhancurkan segala kuasa kegelapan serta perangkap jahat yang ingin menjatuhkan kita.
Kedua kita perlu bersyukur dengan membaharui pola penyembahan kita. Artinya, roh kita harus selalu menyala-nyala karena yang kita layani adalah yang MAHA AGUNG, RAJA SEGALA RAJA.
Ketiga, kita harus bersyukur dengan memberikan yang terbaik disetiap aktifitas kita. Yang bekerja dikantor bekerjalah dengan sukacita. Kantor itu adalah ladang kesaksianmu. Yang bekerja dipabrik bekerjalah seperti untuk Tuhan. Tunjukkanlah ethos kerja yang diatas rata-rata. Tuhan pasti memperhitungkan upahmu (Kolose 3:17,23) Yang melayani digereja, layanilah dengan motivasi yang tulus. Jika sudah memilki penghasilan dari dunia. tak usah lagi kau harapkan upah dari gereja. Jika engkau pelayan full timer gereja, bicaralah baik-baik dengan gembalamu. Dan jika gembalamu sudah makmur tetapi honormu dibawah UMR Provinsimu, berdoalah supaya Rohkudus menunjukkan gembala yang lebih menghargai pengerjanya. Carilah Gembala yang rendah hati yang lebih mengutamakan domba-dombanya dari pada membangun menara babel modern. Tetapi ingat, berpisahlah dengan baik-baik. Kalau bisa minta lah atestasi gerejawi. Demikianlah cara bersyukur yang praktis dan sangat dikenan Tuhan.
Dengan bersyukur seperti itu, kita mengakui, semuanya karena Anugerahnya, haleluyah!! Terpujilah Kristus selalma-lamanya. Amin. Doaku menyertai saudara, Pdt. Haposan Hutapea STh, MA.

Sabtu, 05 Maret 2016

MUJIZAT MASIH ADA !

Mazmur 116:1-14
Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebajikan-Nya kepadaku? (12)
Semua orang berjuang keras untuk membangun harkat diri, namun tidak sedikit yang terjerumus kedalam jurang prustasi. Maka sangat sering kita melihat sosok orang yang diam  bertopangkan dagu. Tatapan matanya yang kosong, tak risau dengan orang yang lalu lalang, Ditempat lain orang meratap kecewa karena hidupnya terasa hampa, Ada juga yang beringasan kehilangan akal sehat, hidupnya dipenuhi amarah karena impiannya buyar tidak jelas. Dari sudut etis teologis banyak orang membangun deskripsi hidup yang bias dengan berkata: “Hidup ini tidak berarti, tak ada guna menganut nilai-nilai, taat pada norma-norma adalah perbuatan bodoh”. Itulah fenomena lain era modern, tragis bukan!! 
Dalam nats kita hari ini firman Tuhan berkata: “aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya aku” (ay 6b). Semua yang difirmankan TUHAN melalui tulisan raja Daud ini merupakan kebenaran yang telah terbukti di dalam perjalanan kehidupannya.Raja Daud telah lebih dahulu mengalami berbagai penderitaan yang mungkin kita alami  sekarang ini. Krisis keuangan, krisis keluarga, krisis rohani, krisis social dan krisis politik dan berbagai krisis lain. Melalui kisah hidupnya kita dapat menarikbeberapa kebenaran, yaitu:  Pertama, untuk setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus,  pintu selalu tertutup, harapan dan masa depan selalu ada. Kuasa Tuhan yang tanpa batas dan kekal tersebut mampu membuat yang lemah menjadi kuat, yang sedang mengalami krisis memiliki peluang dan mennjadi pemenang, dan yang menabur pasti menuai, haleluya. Kedua, hidup di masa yang akan datang ditentukan melalui cara kita menjalani hidup di masa kini. Artinya dalam hidup ini, kita selalu diperhadapkan dengan pilihan:  bergantung kepada Tuhan seperti Daud Atau membiarkan hidup kita di kuasai masalah? Jika kita memilih bergantung kepada Tuhan, maka kita kuat dan dipulihkan.  Kita akan seperti air yang mengalir dari sumbernya. Tembok yang tinggi tidak akan membuat kita berhenti. Jurang yang dalam tidak akan membiarkan langkah kita tertahan. Bagaikan Air, kita harus tetap naik merangkak  sampai mengatasi penghalang. Sebaliknya jika kita dikuasai  masalah, hidup kita cepat goyah kalah dan dikalahkan.   Ketiga, masa lalu adalah kenangan sekaligus sebuah pengalaman yang menggerakkan kita menaikkan puji dan syukur supaya nama Tuhan Yesus Kristus semakin masyihur.


Saat ini kita sudah tiba di hari Minggu. Tak terasa sepanjang Minggu sudah  berlalu. Seperti Raja Daud, banyak hal yang kita alami. Mungkin ada suatu saat di hari yang lampau saudara berlimpah sukacita karena Tuhan mengaruniakan hasil kerja dan harmoni kehidupan yang membuat semuanya terasa lebih indah. Pengalaman lain mungkin  membawa saudara di ambang batas pengharapan. Sudah berjuang keras dan tuntas tetapi hasilnya mengecewakan. Saudara, bagaimanapun bentuk pengalaman hidup kita, satu hal yang kita syukuri ialah kita tiba di sini di hari ini, terpujilah Tuhan kita Yesus Kristus. Hal itu tentu sangat membangkitkan gairah dan motivasi kita untuk selalu meng amini, bahwa Tuhan yang kita sembah adalah pengasih dan adil, Allah kita penyayang (ay 5). Dengan demikian kita akan senantiasa mengekspresikan kegembiraan disetiap hari yang akan kita lalui disepanjang Minggu ini. Mari kita mendekat kepada Tuhan supaya kegembiraan tersebut melingkupi saudara dan keluarga. Percayalah, Tuhan Yesus Kristus memahkotai hari ini dengan kebaikan-Nya (Mazmur 65:12) dan akan terus memahkotai setiap orang percaya dengan berkat, rahmat, dan keselamatan (Mazmur 103,4; 149:4). Itulah sebabnya kita perlu bersyukur didalam kegembiraan, Haleluya   Amin !!

Kamis, 03 Maret 2016

NIKMATILAH MUJIZAT-NYA

Kejadian 13:1-18
Setelah Lot berpisah dengan Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, seluruh negeri yg engkau lihat itu akan kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya” (ay 14-15) 
‘Lot' itu artinya Kristen duniawi. Kehadirannya dalam persekutuan pasti menjadi ragi dan menimbulkan disharmoni. Tampilannya rohani tetapi nihil kontribusi. Orang Kristen duniawi seperti ini, jika dosanya tersingkap tidak bertobat sebaliknya dia justeru menebar antipati. Saat mendengar firman, dia manggut-manggut, tangannya bertopang dagu, jidatnya mengkerut seperti mencoba mengerti,  namun sesunguhnya hatinya membatu. Merasa diri sendiri paling suci dengan kualifikasi level tinggi sementara yang lain disebut Balita rohani. Untuk orang seperti ini ungkapan ‘haleluyah’ bukanlah pujian, melainkan slogan. Nama Tuhan Yesus Kristus yang Mulia dibuatnya menjadi mantera semata. Kuasa dan mujizat Tuhan dia suka, tetapi tidak mau tobat bahkan menolak taat. Cilaka duabelas !!
Dalam nats hari ini, firman Tuhan memerintahkan supaya kita meninggalkan segala bentuk kerohanian duniawi. Seperti Abram harus berpisah dgn Lot. Abram menunjuk kepada Kristen yg ber iman sementara Lot menunjukkan Kristen Duniai. Kerohanian seperti itu selain menghambat mujizat dan menghalangi berkat tetapi juga mengundang bala. Saat Abram berpisah dengan Lot, TUHAN memperbaharui janji-janjinya sekaligus mulai menggenapi janji-janji tersebut kepada Abram (ay 15-17). Menurut Abram, hidup bersama Lot akan senantiasa menimbulkan masalah, menghalangi berkat oleh sebab itu harus berpisah, tidak boleh ada kompromi. Dalam kaitan persekutuan dengan Tuhan, sikap seperti Abram harus menjadi tindakan kita. Jika ingin lebih dalam menikmati janji-janji Tuhan, konsistensi komitmen serta kualitas persekutuan kita harus selalu dipelihara.
Berpikir dan bertindak seperti Lot merupakan sebuah bentuk penolakan terhadap firman dan kedaualatan Allah. Dalam pikiran dan tindakan seperti itu yang berlaku cuma akal semata, tidak ada iman. Saat Lot disuruh memilih, dia langsung memilih lembah Yordan. Lembah Sodom yang hijau, indah dipandang cocok jadi penggembalaan. Lot tertipu logika dan mata. Memang lembah itu indah dan enak dipandang, namun dia tidak tahu disana bahaya mengancam dan hal itu terbukti dikemudian hari (Kejadin 14, 19). Semua yang indah dan menawan matanya, menjadi perangkap yang mencelakakan.  
Memilih dan menikmati yang indah itu perlu, namun mengikuti kehendak Tuhan itu jauh lebih perlu. Menggunakan akal itu harus, sebab akal itu adalah pemberian Tuhan. Namun melangkah dengan iman itu jauh lebih perlu sebab dengan demikian kita mengakui  Tuhan yang memberi akal. Berkat orang yang hidup dalam iman dengan orang yang hidup mengandalkan akal sangat berbeda. Orang yang hidup dalam iman berkatnya luar biasa, sementara berkat untuk orang yang mengandalkan akal berkatnya biasa, Heleluyah…!! Artinya, melangkah dengan iman itu jauh lebih perlu dan lebih menentukan. 
Sebab itu, mari kita berpikir dan bertindak seperti Abram yang tegas terhadap sikap duniawi dan selalu mengutamakan bertindak dalam iman. Yakinlah,melangkah dengan iman itu jauh lebih perlu dan lebih menentukan. Setiap orang yang hidup dalam iman, pasti jadi pemenang. Nikmatilah berkat besar dan lakukanlah perkara-perkarabesar (Kolose 3:1-17). Terpujilah nama Tuhan Yesus Kristus, Amin. ( Pdt H R Hutapea, STh, MA ).










Sabtu, 27 Februari 2016

SUDAH DISUNAT KAH?

Roma 2:25-26
Sunat memang ada gunanya, jika engkau mentaati Hukum Taurat; tetapi jika engkau melanggar Hukum Taurat, maka sunatmu tidak ada lagi artinya (ay25)
Alkitab menuliskan, bahwa Abraham adalah bapa dari semua agama yang percaya, Tuhan itu Esa (satu). Didalam Alkitab tersebut dituliskan (difirmankan), Abraham meninggalkan kampung halamannya di Ur (Irak zaman sekarang) dan pergi ke Kanaan dan menjadi musafir di sekitar Isarel dan Palestina. Abraham kemudian menjadi nenek moyang Israel (Yahudi modern) sebab nama "Israel" adalah nama yang diberikan kepada cucunya Abraham, yakni Yakub. Nama Israel TUHAN berikan setelah Yakub bergumul dengan Yang Maha Kuasa. Jadi Israel atau bangsa Yahudi secara negara dan politik tidak dapat atau tidak mungkin dipisahkan dari Abraham. Walau Abraham berasal dari Irak (suku Kurdi?) tetapi dia adalah bapa bangsa Yahudi sekaligus Bapa (Pendiri) Agama Yahudi. Di tanah Kanaan atau di sekitar teritorial Israel sekarang Abraham memulai penyembahan kepada Allah yang Esa tersebut. Di daerah itu pula sunat pertama dimulai.
Proses khitan seorang anak Yahudi. (Foto: www.jewishjournal.com)

Jadi sunat itu adalah produk Agama Yahudi karena diajarkan dan dimulai oleh Abraham yang adalah bapa Yahudi. Bukan produk Agama Katolik, Protestan, Islam, sebab Agama Yahudi adalah agama Monoteis pertama (Agama yg mempercai Tuhan itu Satu). Itulah sebabnya, semua orang Yahudi meskipun tidak lagi menganut Agama Yahudi tetap disunat. Sunat itu kemudian diajarkan kembali oleh Nabi Musa melalui Taurat. Kitab Taurat adalah kitab suci Agama Jahudi. Dan Nabi Musa adalah buyutnya Lewi (Lewi adalah Buyutnya Abraham dari Yakub (Isael)). Karena sunat menjadi syariat Taurat maka tuntutan taurat (kewajiban) ada disetiap pelaksanaan sunat. Karena merupakan syariat agama, setiap orang yang tidak taat pada Tuntutan Hukum taurat itu, Harus Mati !!! Jadi Sunat bagi orang Yahudi adalah sebuah syariat (aturan) agama yang harus dilakukan sekaligus ditaati. Itulah sebabnya Yesus Kristus itu disunat, sebab sebagai manusia sejati, Yesus Kristus adalah keturunan Yahudi dan generasi 14 dari garis keturunan Abraham. Di dalam diri dan hidup Yesus Kristus lah kita dapat menemukan esensi dan kualitas moral dan spiritual dari seorang pribadi yang disunat serta melakukan tuntutan sunat yang sebenarnya. Karena Hanya Dialah satu-satunya Pribadi yang mampu memenuhi tuntutan syariat agama yang terkandung dalam Sunat tersebut, yakni Bersih rohani dan Bersih Jasmani. Jadi, sunat itu selain merupakan sebuah cara membaiat anak Yahudi menjadi pewaris Janji Abraham. juga menunjukkan orang yang disunat adalah orang Jahudi dan siap hidup tanpa CELA MELAKUKAN TUNTUTAN HUKUM yang terkandung didalamnya, yakni: Hidup kudus dan bertindak Tulus. Penuh Kasih dan bertindak kasih.
Karena sunat merupakan syariat agama (Taurat) yang menuntut kemurnian diri yang mutlak, sunat itu menjadi kuk yang menekan manusia. Dan karena setiap orang tidak mampu taat mutlak atas tuntutan Hukum Taurat di dalam Sunat, maka Yesus Kristus mati diatas kayu salib untuk menggantikan orang yang disunat tetapi tidak mampu hidup melakukan tuntutan sunat, Haleluya.
Jadi saudara tidak perlu takut, Jika saudara sudah disunat tetapi tetap hidup didalam dosa dan melangar syariat taurat, ada berita baik buat saudara: Yesus Kristus Sudah mati untuk saudara. Saudara hanya perlu berdoa kepada-Nya dan berkata demikian: Tuhan Yesus Kristus, tolonglah aku yang berdosa ini, sebab saya tidak mampu melakukan tuntutan sunat didalam diriku. 
Rasakanlah, sebentar kemudian, anda akan mendapat kelegaan dan Pembebasan. Helaluya....
Mengapa Orang Kristen tidak harus disunat, sementara Yesus Kristus disunat? 
Kehadiran Yesus Kristus didunia tidak membawa Agama apapun. Sebagai manusia sejati dan sebagai keturunan Abraham yang ke empat belas, Yesus Kristus memang disunat, tetapi Dia tidak mengajarkan sunat syariat Agama tersebut. Dia tidak menyiarkan Agama Yahudi bahkan tujuan-Nya hadir didunia bukan untuk mendirikan Agama. Yesus Kristus datang dan menjadi manusia sejati untuk mewartakan kebbebasan. Dia tidak membawa kuk (Beban) yang baru melainkan membawa kelepasan satu-satunya. Sunat adalah Kuk yg berat, Anugerah didalam Yesus Kristus adalah kelepasan dari beban berat tersebut. Yesus Kristus tidak melarang Sunat, asal jangan sunat syariat agama yang membuat manusia kembali tertekan berat ( Galatia 5:6; Roma 8:25 ). Yesus Kristus mengajarkan Sunat yang sejati dan yang sempurna yaitu sunat Hati. Hati adalah pusat manusia. Hati yang bersih (disunat hatinya) akan menunjukkan kualitas moral dan rohani yang sejati. Dan kebersihan hati yang berkualitas hanya dapat dilakukan melalui firman Tuhan dan kehadiran Roh kudus. Walau demikian, sunat itu boleh karena membersihkan kulup dan alatnya laki-laki yg belum menikah ( Roma 8:25 ) Tetapi walau waktu kecil anak laki laki tidak dipotong kulup vitalnya, setelah menikah kulupnya akan bersih karena dibersihkan saat bersenggama dengan isterinya.
Sekarang pilih yang mana: mau disunat dengan syariat Agama yg berpotensi membawa engkau ke Neraka, atau disunat hati dan membebaskan engkau dari tuntutan Hukum yang membinasakan (masuk Neraka).Demikianlah kata Alkitab dan Ajaran Iman Kristen.

Kesimpulan:
1. Agama monoteis yg pertama adalah agama Yahudi
2. Nabi Abraham adalah suku Kurdi (bukan Yahudi atau Arab)
3. Sunat pertama dilakukan Abraham ( belum ada nama Agama)
4. Sunat dilanjutkan oleh Nabi Musa yg memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir (Buyutnya Lewi
    nabi dan garis keturuna langsung dari Abraham)
5. Sunat menjadi syariat agama Yahudi (hukum Taurat)
6. Setiap orang yang disunat wajib memenuhi tuntutan Taurat
7. Yesus Kristus disunat karena sebagai manusia sejati.  Yesus Kristus adalah keturunan ke 14 Nabi
     Abraham
8. Yesus tidak mengajarkan sunat sebab Dia tidak menyiarkan Agama, termasuk agama Yahudi dan       Kristen
9. Orang Kristen tidak dilarang disunat
10. Sunat hati (Jaga kebersihan hati) jauh lebih penting dari sunat lahiriah.






Minggu, 21 Februari 2016

B E R B A H A G I A L A H

  Mazmur 128:1-6
Anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu! (3b)
Arti anak seperti tunas pohon zaitun sekeliling meja adalah anak yang patuh, dan sempurna taat dibawah asuhan orang tua. Anak seperti itu selalu rindu menerima didikan luhur orang tuanya. Karena anak itu taat dan mendapat didikan luhur, ia menjadi pribadi yang berbudi, berbudi luhur, Haleluya.
Pendidikan yang baik dan luhur sejak dini sangat menentukan hidup dan kepribadian seorang anak. Sebab semakin maju zaman, godaanpun semakin merajalela dan multi aneka. Disisi lain Anak-anak cenderung lebih perduli tontonan media dan lebih mendengar kata teman dari pada kata orang tua. Itulah sebabnya kita sering mendengar orangtua yang kecewa karena perilaku anaknya. Anak anak tersebut lebih memilih hanyut dalam gaya hidup yang mecelakakan. Merusak pikiran dan membinasakan masa depan sendiri. Sebaliknya, kita pun sering mendengar anak-anak yang kecewa kepada orang tua karena mereka tidak mendapatkan keteladanan dari orangtuanya. Mereka bingung. Perintah dan perbuatan orang tua sangat berseberangan. Anak-anakpun tidak lagi betah dirumah dan lebih memilih hidup bersama orang lain.
Kedua permasalahan keluarga seperti itu merupakan kasus-kasus yang sering kita dengar dan lihat bahkan banyak  dialami keluarga orang percaya. Mengapa hal seperti itu dapat terjadi? Nats hari ini memberikan jawabannya. Ternyata sumber utamanya ialah karena tidak adanya persekutuan rohani di dalam keluarga. Kepala keluarga tidak menjalankan fungsi keimanannya untuk membimbing keluarga lengkap dengan alasan-alasannya: “Aku sudah capek karena bekerja dari pagi sampai malam hari” yang lain berkata “Aku sudah tak tertarik lagi dengan perkara rohani dan tidak percaya lagi tentang makna kegiatan rohani seperti itu. Urusan rumah dan mendidik anak adalah urusan ibu rumah tangga”, Keliru !!!, ayat 4 dari nats ini menuliskan, laki-laki merupakan kunci utama kebahagiaan dan keberkatan keluarga. Anak membutuhkan figur, bimbingan dan seorang anak mengharapkan itu datang dari ayahnya sendiri dan didukung oleh ibu yang mengasuhnya sepanjang hari.
Seorang kepala keluarga harus  bekerja sekeras mungkin. Kemudian mencapai karir setinggi mungkin dan kalau mampu dan dikenan Tuhan  mengumpulkan uang sebanyak mungkin. Tetapi, dia harus juga berhasil sebagai ayah dan sebagai kepala kelaurga. Alasan-alasan apapun yang mencoba menghambat peran sebagai teladan harus disingkirkan. Kita harus ingat, kebahagiaan hidup, keberhasilan dalam karir dan urapan dalam pelayanan bermula dari keluarga. Keluarga yang kondusif, harmonis, damai akan menghasilkan prinadi-pribadi yang antusias, semangat juang tinggi dan kreatif. Pribadi yang berasal dari keluarga seperti itu akan menjadi seorang pekerja keras, tuntas, tulus sekaligus kudus. Jadi, jika seorang pria berbahagia, isterinyapun berbahagia. Dan seisi rumah tangganyapun bahagia. Bahkan saat keadaan terbatas sekalipun, kebahagiaan tersebut akan terus melingkupi mereka.
Pemulihan bermula dari kepala keluarga. Artinya jika setiap kepala keluarga bertobat dan takut akan Tuhan, maka seluruh anggota keluarga berbahagia. Dan jika seluruh anggota keluarga itu berbahagia, maka lengkaplah sukacita keluarga tersebut. Takut akan Tuhan berarti keputusan untuk memulai pembaharuan rohani keluarga serta memilih sesuatu yang baru bersama Tuhan.
Bersama Tuhan setiap hari, merupakan kualitas hidup idaman sepanjang zaman.AMIN

Sabtu, 06 Februari 2016

API KEHIDUPAN

Wahyu 2 : 1-7
Namun  demikian aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula (ayat 4)
“Kasihmu” yang semula dalam nats di atas adalah kasih yang dari Tuhan Yesus Kristus, kasih Agape. Mengapa Tuhan itu mencela jemaat-Nya, jemaat yang sudah ditebus dengan darah-Nya? Karena jemaat tersebut meninggalkan kasih mereka yang semula, yaitu kasih Tuhan tersebut. Perkataan meninggalkan, menunjuk pada perbuatan meremehkan atau menganggapnya bukan lagi sebuah hal penting tidak dipedulikan lagi. Tidak-dikatakan di situ “kehilangan” tetapi “meninggalkan”. Hal itu menunjukan kepada kita bahwa yang dimaksud adalah  kasih Ilahi, sebab itu tidak mungkin lenyap. Dengan kata lain Tuhan sumber  kasih itu adalah kekal, tidak berubah.  Itulah sebabnya Tuhan mencela JemaatNya yang di Efesus. Dalam bahasa Yunani, selain Agape ada tiga bentuk lain untuk menggambarkan kasih yaitu: “storge”, yaitu kasih antar anggota keluarga. Kemudian “filia’, yang berarti kasih persaudaraan/persahabatan. Dan yang terakhir adalah “eros” yaitu kasih yang tertarik kepada sesuatu, karena hal itu dianggap baik, umpamanya ketertarikan terhadap lawan jenis. Alkitab memakai kata “agape” sebagai kata pokok untuk membedakan kasih Kristen dengan kasih yang biasa. Artinya, storge, filia dan eros harus didasari oleh agape.
Orang yang hidup didalam kasih Agape adalah orang yang hidup di dalam pertobatan dan persekutuan. Fokus hidup adalah Tuhan, bukan diri sendiri. Yang dikumandangkan adalah perbuatan Tuhan yang ajaib, bukan apa yang diperbuatnya kepada Tuhan. Jika mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan, hal itu merupakan ungkapan syukur atas perbuatan Tuhan yang sudah dia nikmati. Dengan demikian mutu dan motiv storge, filia dan eros jadi tepat sasaran. Kasih terhadap keluarga menjadi semakin hidup, kasih majelis terhadap pelayanannya menjadi dahsyat, kasih jemaat terhadap gereja semakin menyala-nyala, demikian pula kasih antara suami dan istri terhadap pasangannya, akan semakin intim. Itulah sebabnya Tuhan mengingatkan kepada JemaatNya supaya mengingat kembali hangatnya kasih yang semula itu dan menjaganya agar tetap menyala. Sebagai Jemaat Krisus, 
GBI Aletheia Pamulang dirancang untuk mengaplikasikan Kasih itu dalam segala asfek. Baik dalam persekutuan demikian juga dalam kehidupan sehari-hari. Kita buat Agape menjadi landasan hidup dan persekutuan kita. Jika kita sungguh-sungguh menerapkan-nya sejak saat ini (saat jumlah kita belum banyak), hal itu akan berdampak besar, Dampak besar tersebut, ialah:
Pertama, anggota jemaat akan bertambah-tambah. Karena semua orang membutuhkan kasih tersebut. Sebab banyak orang kehilangan kasih itu didalam rumah tangganya terutama dilingkungan gereja yang anggotanya banyak. Mereka membutuhkan jawaban.
Kedua, saat jumlah kita bertambah-tambah, persekutuan kita sudah memiliki fondasi yg benar dan kokoh, dan nilai-nilai yang kita anut sudah selaras dengan kepercayaan kita. Ketiga, Berkat kita akan bertambah-tambah. Kemenangan dan kelimpahan menjadi milk kita, Haleluya. Sebab jika kasih di hidupkan, terobosan akan terjadi, api kehidupanpun akan semakin menyala. Inilah yang harus kita ‘jual’ atau kumandangkan serta doakan. Inilah esensi misi pelayanan GBI Aletheia Pamulang, Amin.



TERIMAKASIH

Shalom, selamat pagi! Banyak hal yang mustinya mendorong saya dan saudara bersyukur. Salah satunya ialah syukur untuk hidup yang Tuhan beri....