Senin, 28 Maret 2016

CARA KOMUNIKASI YANG JADI BERKAT

 MATIUS 16: 13-20)
Maka jawab Simon Petrus: “ Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” (AYAT 16)
Dari pada banyak berkata-kata, lebih baik kita banyak mendengar Sebab didalam hidup ini kebanyakan orang dapat berkata-kata tetapi sukar mendengar. Pada hal itu jauh lebih penting Mendengar firman, mendengar berita baik dan berita buruk. Tujuannya ialah melalui banyak mendengar, kita mampu bersikap sesuai dengan apa yang kita dengar. Baik itu sebagai bentuk respon terhadap ketaatan, pujian, rasa bersalah, bahkan sebagai antisipasi terhadap berita buruk yang kita dengar. Tetapi apakah sikap kita cukup hanya sampai pada tahap mendengar saja ? Mendengar itu mudah, tetapi sukar dilakukan orang. Lebih banyak orang yang suka berkata-kata tetapi sangat sedikit mendengar. Pak Yunus memberi nama anaknya ‘Simon’(Bentuk Yunani dari Simeon) artinya : “mendengar!”. Kenapakah gerangan pak Yunus menamai anaknya demikian? Kalau dilihat dari arti namanya, dapat kita duga bahwa pak Yunus sangat berharap Simon anaknya tersebut menjadi anak yang mau dengar-dengaran terhadap semua ajaran baik yang ia berikan sekaligus taat melakukannya.
Tuhan Yesus pun menghendaki Simon bersikap sama seperti yg dikehendaki pak Yunus. Ia mempunyai rencana besar bagi Simon. Sebab itu Tuhan Yesus menambah nama itu dengan Petrus. Nama itu sama dengan “Kepha” dari bahasa Aram, dan Petros dari bahasa Yunani yang berarti batu karang. Luar biasa ! Petrus memang jadi berubah, ia menjadi tokoh utama dari murid-murid Yesus. Ia juga menjadi juru bicara kelompok tersebut. Bahkan sesuai nama barunya, Petrus paling lantang menyatakan kesetiaannya kepada Tuhan Yesus. Simon pun berubah dari orang yang labil menjadi orang yang kokoh, tegar bagai batu karang. Tidak goyah terhadap godaan, tak undur melihat tantangan dan terdepan saat menegakkan kebenaran. Petrus berubah total dari orang yang hanya tanggap dalam mendengar tetapi enggan dalam aksi, menjadi teladan dalam mendengar dan teladan dalam perbuatan  Bahkan setelah penuh Roh kudus, Simon Petrus teguh menghadapi badai yang  dahsyat yg mengancam hidup dan gereja mula-mula.
Dalam Nats diatas kita melihat dampak positif jika banyak mendengar: Petrus lebih memahami ajaran sekaligus lebih mempercayai. Perkataan: Engkau adalah Mesias anak Allah yg hidup merupakan sebuah pengakuan yang luar biasa karena dilandasi pengenalan melalui persekutuan serta kesediaan memberi waktu lebih banyak dalam mendengar fiurman Tuhan. Petrus dan murid-murid yang lain sama-sama berkumpul bersama dengan Yesus. Tetapi reaksi kognitif mereka berbeda. Mengapa demikian? Simon mendengar dan sedikit berkata-kata. Tetapi saat harus berkata-kata, Ia menyampaikan yang benar karena ia lebih banyak mendengar. Beda sekali dengan murid yang lain, jawaban mereka semuanya ngawur tak tentu arah, karena mereka tidak memberi waktu mendengar dengan benar, melainkan lebih suka banyak berkata-kata.
Yesus Kristus mengajak kita untuk lebih banyak berteduh diri dihadapan-Nya untuk mendegarkan suara-Nya, sehingga ketika kita harus berkata-kata tentang kebenaran, kita menperkatakan kata yang benar dengan cara yang benar pula. Amin.

KUASANYA DAHSYAT BAGI KITA

Keluaran 15:1-21
Dengan kasih setia-Mu Engkau menuntun umat yang telah Kautebus; dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ketempat kediaman-Mu yang kudus (ay 13)
Hari ini hari yang luar biasa. Kasih setia-Nya melingkupi kita dengan sempurna. Kita naikkan ucapan syukur kepada Tuhan atas anugerah tersebut. Kuasa Tahun itulah yang membuat kita memiliki harapan-harapan baru. DibuatNya kita bekerja keras dan antusias, dicurahkanNya hikmat untuk bertindak hebat, disingkapkan-Nya bagi kita perkara yang tersembunyi, sehingga terhindar dari perangkap setan dan disanggupkannya kita melakukan yang prioritas sehingga lebih dari pemenang. Gelora perayaan kematian dan kebangkitan Kristus tentu masih terus tumbuh mewarnai hidup kita. Jaminan Penyertaan Sang Immanuel memang sangat fundamental, Providensia Allah itu memang sangat ajaib. Itulah sebabnya, sebagai umat Tuhan, kita harus terus setia. Sebab semakin maju zaman, tantangan hidup pun semakin beragam dan kompleksitasnyapun semakin meningkat. Dalam nats diatas dikatakan kompleksitas tantangan hidup digambarkan seperti orang Israel dalam cengkeraman Mesir. Istilah ’mesir’ berarti  perbudakan, intimidasi dan masa depan gelap. Selain itu Mesir juga melambangkan kekuatan duniawi yg membuat orang percaya tidak leluasa mengalami pertumbuhan iman. Bahkan lambang Mesir  merupakan simbol pikiran, cara hidup yang dikendalikan oleh setan dan penguasa kegelapan. Aneh tetapi nyata. Semakin maju peradaban semakin berlomba-lomba orang berkomunikasi dengan kegelapan sekaligus mengandalkanya utk mencapai impian.
Bagamanakah kita harusbersikap menghadapi realitas seperti itu? Apakah yang harus kita lakukan? Semuanya pasti berubah, Tetapi satu hal tidak pernah berubah, yaitu kekuasaan Allah. Kuasa Allah yang pernah berubah tersebut merupakan satu-satunya andalan untuk meraih segala bentuk impian yang baik dan benarHanya Tuhan yang sanggup melepaskan sekaligus sanggup mengarahkan kita menikmati kehidupan yang lebih baik. Oleh kuasa Tuhan, kita diberi karunia memilki sekaligus karunia menikmati yang sudah kita milikiDidalam Tuhan ada keberhasilan, ada penyertaan kekal serta masa depan yang  menjanjikan. 
Berhasilnya bangsa Israel keluar dari Mesir melambangkan sekaligus membuktikan bahwa kuasa Tuhan yang sanggup melepaskan orang percaya dari segala bentuk kegagalan dan dari segala bentuk ikatan. Pemahaman akan Kuasa Tuhan yang dahsyat itu memampukan kita terus  menggali dan mengenali potensi diri dan membuatnya menjadi kekuatan untuk meraih impian hidup guna memuliakan nama-Nya..
Hari-hari ini kita dicemaskan oleh ancaman terorisme. Yaitu sebuah gerakan yang tidak mengahargai hidup dan kemanusiaan. Tidak menghargai keberagaman dan menerapkan sikap hidup intoleransi. Dan gerakan itu mengganggu kenyamanan manusia tertutama menimbulkan sikap saling curiga dimasyarkyat. Kita tidak tahu kapan dan berapa lama hal itu berlangsung. Hanya satu hal yg harus kita lakukan, yaitu:  Kita hanya perlu berlindung dibawah kepak sayap Tuhan. Berlindung dibawah kepak sayap Tuhan berarti, hidup sesuai nilai-nilai dan norma-norma-Nya, mempersembahan talenta, karunia, waktu, harta untuk mewujudkan Visi Tuhan bagi dunia. Hanya dengan demikian payung perlindungan-Nya menjadi milik kita. 
Didunia ini memang tak ada tempat yang nyaman. Fakta membuktikan, semakin maju zaman semakin dahsyat pula ancaman kehidupan. Tidak banyak yang bisa kita lakukan. Namun wlau demikian tak boleh juga kita menyerah dan berpangku tangan.,Kita harus tetap bergerak. Menabur kebaikan, dengan nilai-nilai kasih sayang karena hal itu merupakan kebutuhan setmiap insan, Maju terus saudaraku. Bersama Tuhan Yesus Kristus, kita dirancang jadi pemenang. Raihlah itu, Amin . (doaku menyertai saudara, Pdt Haposan Hutapea, STh, MA)

Jumat, 25 Maret 2016

DITEBUS NTUK DIBERKATI

1 Yohanes 2:7-17
Sebab semua yg ada didalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukan berasal dari Bapa, melainkan dari dunia (ay 16)
Allah memanggil manusia untuk dimerdekakan. Manusia perlu dimerdekakan supaya manusia itu menikmati berkat-berkat-Nya. Berkat tersebut adalah keselamatan, keberhasilan, sehat dan panjang umur. Itu pula sebabnya Tuhan membentuk gereja-Nya GBI Aletheia Pamulang. Di GBI Aletheia Pamulang Tuhan mau mempertegas kembali, bahwa semua berkat bermula di Sorga. Dan berkat tersebut dapat diraih hanya dengan perpaduan Antara anugerah dan keputusan untuk berpaling kepada Tuhan. Berpaling kepada Tuhan berarti, selalu berkomitment untuk maju serta bertindak kreatif saat menghadapi tantangan.  Berpaling kepada Tuhan berarti, berkata ‘Ya’ terhadap  metode Tuhan serta berkeputusan memakai hasil pencapaian tersebut  utk kemuliaan bagi Tuhan. Intinya, bekerja bersama Tuhan berarti membuang setiap motive kerja yg menyimpang, merubah  kerangka berpikir yg keliru. Bekerja bersama Tuhan berarti sanggup menunda aktifitas yg kurang perlu demi tugas dan demi sukses yg lebih besar. Intinya, komitmen terhadap panggilan merupakan sebuah nilai yang mutlak dimiliki. Kerja keras merupakan ethos yg tidak terpisahkan dari kehidupan yang diberkati (Mat 6:33), Haleluya..!! 
Tuhan Yesus Kristus memanggil manusia untuk menikmati kebahagiaan yang hakiki yang direncanakan sejak semula.  Artinya Tuhan ingin melihat umat tebusan-Nya itu saat masih berjuang bahagia, ketika sudah sukses bahagia, dan ketika melihat orang lain turut menikmati keberhasilannya, diapun ikut bahagia. Intinya, tak ada lagi yang sanggup merampas bahagia kita tersebut, Haleluyah (Mat 5 :3-12). Apa yang harus kita lakukan supaya mampu menikmati kebahagiaan tersebut?
Dalam Nats diatas dikatakan, janganlah kamu mengasihi dunia. Apakah yang dimaksud dengan dunia? Dunia ialah suatu sikap hidup yang melupakan Tuhan. Dunia ialah saat manusia melakukan segala sesuatu diluar nilai-nilai dan norma-norma Tuhan. Dunia ialah tempat segala keinginan daging, keinginan mata serta keangkuhan hidup menjadi tujuan yang membuat manusia semakin terperosok kedalam cengkeraman dosa dan penguasa dunia. Intinya, dunia ialah cara hidup yg tidak  selaras dengan Allah dan berorientasi pada malapetaka. Dunia menawan mata, menawan hati mempertotonkan yang menyilaukan serta menawarkan hedonisme yang mencelakakan. Intinya, dunia menawarkan yang palsu dan penuh tipu daya. Tak ada kebanggaan didunia!!!
Saat Tuhan menciptakan manusia, Tuhan memberikan mandate untuk “menaklukkan dan menguasai bumi”. Artinya manusia dirancang berkuasa dan menikmati semua yang disediakan Tuhan. Tetapi manusia tidak puas hanya sebatas pengusaha bumi, manusia ingin menjadi pemilik bumi. Manusia memberontak kepada Allah dengan lebih mencondongkan diri kepada sengsara dan neraka. Dampaknya ialah, semua yg dahulu tersedia dengan mudah, sekarang manusia harus bekerja siang-malam. Bersahabat dengan dunia menimbulkan kebinasaan sekaligus kehilangan kesejatian sebagai manusia.
Tak ada yang mustahil bagi orang percya, itu merupakan sebuah kebenaran. Artinya, ada revolusi yg sedang dikerjakan Allah untuk sebuah kebebasan yang konfrehenship. Namun revolusi untuk kebebasan tersebut akan menciptakan sebuah ketidakmustahilan  jika kita selalu berkomitmen didalam Tuhan. Menikmati ketidakmustahilan tersebut adalah  upah untuk setiap jemaat yang taat dan setia menjalankan panggilannya. Memberkati supaya diberkati, itulah sebuah revolusi kebenaran. Revolusi yang seperti itulah yang harus kita lanjutkan sebagai orang percaya, Amin
(Doaku menyertai saudara, Pdt Haposan Hutapea, STh. MA, Gembala Jemaat GBI Aletheia Pamulang)

Kamis, 24 Maret 2016

"BAYARLAH NAZARMU !!"

Kisah Rasul 5:1-11
".mengapa hatimu dikuasai iblis, sehingga engkau mendustai Roh kudus? Mengapa engkau merencanakan perbuatan jahat itu didalam hatimu? engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah", (ayat 3-4)
Nazar adalah janji, tetapi bukan sembarang janji. Nazar adalah janji suci. Sebab nazar diucapkan dalam iman dengan kerinduan memuliakan Tuhan. Saat orang bernazar, orang tersebut mengakui bahwa Allah itu Maha Tinggi sumber segala rezeki dan insfirasi usaha yang berhasil. Dibalik nazar ada doa, ada penyerahan, ada kerendahan hati serta keputusan kudus. Itulah sebabnya setiap nazar harus digenapi. Nazar harus ditepati karena yang bernazar mengucap janji dengan sadar tanpa tekanan. Nazar harus ditepati karena diucapkan dihadapan Tuhan dalam ibadah dan doa atau diucapkan dihadapan Jemaat atau dihadapan Hamba Tuhan.
Apakah dampak nazar yang tidak ditepati?
Saat Absalom membuat nazar untuk mengelabui Daud ayahnya, Absalom mati dengan terhina (2 Samuel 15:7) Dia mati karena perbuatan suci dipakai jadi alat kejahatan. Absalom adalah pendusta besar. Orang yang tidak menunaikan nazar adalah mendustai Rohkudus!! Saat Ananias dan Safira isterinya bernazar, mereka melakukannya dalam iman yang menyala luar biasa. Mereka sedang merasakan keheranan kuasa dan keajaiban Tuhan. Dan dalam keadaan sukacita oleh Rohkudus seperti itu mereka bernazar didepan jemaat dan didepan Petrus Hamba Tuhan itu. Tetapi saat mereka melihat uang hasil penjualan tanahnya, mereka ditawan setan. Cinta kepada Tuhan berubah cinta kepada uang. Iman tergadai oleh mamon. Nilai uang yang besar membuat mereka main-main dengan nazar mereka. Suami isteri Ananias dan Safira sepakat mendustai Tuhan, karena melihat uang yang harus mereka persembahakan itu sangat besar. Mereka sayang dengan uang yang besar dan melupakan Tuhan yang Mahabesar. Mereka lupa kebesaran kuasa dari Allah yang mahabesar tidak ada bandingnya dengan uang yang bagaimanapun besarnya. Allah itu Maha besar, Dialah juga sumber berkat besar.
Suami isteri itu mati seketika. Dapat dibayangkan pilu nya nasib anak-anak mereka apalagi jika anak anaknya itu masih kecil. Anak-anak tersebut menderita karena ulah bapak dan ibunya yang jahat dan memalukan.
Apakah yang harus dilakukan oran yangg bernazar..?
Satu-satunya yang harus dilakukan ialah, menepati nazar tersebut. Jika engkau bernazar menolong orang dan kamu mampu melakukannya, tolonglah dengan segera. Jika engkau berucap janji mempersembahkan hidup kepada Tuhan, jangan tunda-tunda. Jika engkau bernazar mempersembahan harta kegereja, tunaikanlah segera. Bayarlah nazarmu di gereja tempat engkau bernazar. Bahkan sekalipun engkau sudah pindah domisili, engkau harus menghantar nazarmu. Jika engkau bernazar untuk memeri persembahan kepada gembalamu saat engkau mengundang Hamba Tuhan tersebut mendoakan usaha atau bisnismu dan engkau berhasil, segeralah engkau memberikan yang sudah engkau janjikan. Jangan kurangi sedikitpun.
Apakah dampak menepati Nazar?
Saat Jakub bernazar dan melakukannya, Yakub diberkati ( 28:20, 31:13) Tuhan yang Yakub sembah adalah juga yang kita sembah. Dia adalah Tuhan yang Maha setia. Sekali Dia berjanji pasti Dia genapi. Maka setiap umatNya yang menggenapi janjinya akan dibuatNya masyhur. Yang dipersembahkan kegereja akan dikembalikan berlipat ganda. Setiap orang yang menggenapi nazarnya akan diurapi dahsyat luar biasa. Anak-anaknya perkasa dibumi. Orang yang menggenapi nazar nya akan dibuatnya berkelimpahan. Haleluyah.
Saat Hana bernazar dan menyerahkan Samuel kepada Tuhan, Hana diberkati dengan kebahagiaan dan Samuel anaknya sukses dan masyahur, dan mendapat anak-anak lain ( 1 Sam 1:11 ).
Tunaikan nazarmu saat ini juga. Jika engkau seorang suami tunjukkan wibawamu dengan menggerakkan isterimu membayar nazarmu. Jika engkau seorang isteri nyatakan kebenaran firman supaya suamimu sadar dan taat. Bahkan, sekalipun kamu harus ribut dengan pasanganmu dan seisi rumah tanggamu, engkau harus mengutamakan membayar nazarmu. Konflik karena kebenaran akan bermuara bahagia. Sebaliknya berdiam dalam kejahatan akan bermuara malapetaka. Cinta Tuhan pasti akan cinta pasangan. Tetapi cinta pasangan belum tentu cinta Tuhan. Jika engkau membayar nazarmu itu demi kebahagiaanmu dan kebahagiaan keluargamu. Sebaliknya jika engkau meluupakan nazarmu, engkau telah menjerumuskan dirimu dan menjerumuskan seisi rumah tanggamu. Camkanlah itu. Ketahuilah, membayar nazar adalah membuka pintu berkat semakin lebar. Amin

MATI UNTUK MENANG

Markus 15:33-41
Pada jam dua belas, kegelapan  meliputi seluruh daerah  itu dan berlangsung sampai jam tiga (ayat 33)
Siang yang biasanya terang benderang, kini berubah menjadi gelap mencekam. Aya dan burung diudara ribut keheranan. Binatang benatang menjerit dengan suaranya masing-masing dan manusia menepuk dadanya dan mencari aman disembarang tenmpat. Peristiwa itu berlangsung cukup lama, tiga jam. Dahsyat!! Ada apakah gerangan sehingga terang itu menjadi gelap? Apakah matahari telah lenyap ataukah karena tertutup bulan? Atau mungkinkah karena tertutup awan? Tidak, matahari tetap ada hanya tidak bersinar,  tepatnya tidak mampu bersinar. Mengapa tidak mampu bersinar? Karena sumber dari segala terang, dan pencipta segala terang itu sedang mengalami penderitaan yang tiada tara bahkan sampai mati di atas kayu salib. Karena kematianNya, alam semesta berduka, meratap bagai orang yang tersayat. Bumi jadi gelap pertanda Yesus Kristus tak layak sengsara. Memang tak seharusnya DIa di sana. Kita seharusnya yang digantung di sana. Kenapa kita yang seharusnya mati di sana? Karena kita seringkali berkata jahat, berpikir jahat sekaligus berbuat jahat. Kaki kita seringkali membawa kita kepada dosa dan tangan kita acapkali melakukan yang jahat. Kita menahan kebaikan, menutupi pintu maaf, membunuh kebenaran bahkan menolak dan mencurigai orang benar. Seringkali kita berkata “kasihan”, namun kita mengatupkan tangan. Kita mau menerima tetapi tidak mau memberi, kita mau diampuni tetapi kita tetap dendam setengah mati. Kita tidak mau diganggu, tetapi seringkali mengganggu. Yesus Kristus menderita dan mati, tetapi kita bersuka karena hidup dan bebas. Haleluya.
Yesus Kristus mati, matahari pun ‘mati!'. Bagaimana kita bersikap dalam mengenang hari Kematian Yesus Kristus itu? Apa yang dapat kita persembahkan sebagai rasa syukur dan terimakasih kita? Banyak hal yang dapat kita perbuat sebagai balasan kasih Yesus yang sejati itu, yakni berbuat kasih kepada semua manusia yang kepada mereka juga Yesus Kristus mati. Itulah sebabnya Yesus Kristus bersabda demikian: Ketika Aku  lapar, kamu memberi Aku makan, ketika Aku haus, kamu kamu memberi Aku minum, Ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan, Ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian. ketika Aku sakit, kamu melawat Aku. Ketika Aku dalam penjara, kamu mengunjung Aku (Matius 25:35-36). Artinya semua kebaikan, kasih sayang yang kita lakukan kepada orang lain, kita telah melakukannya untuk Tuhan. Itulah sebanya, dikatakan oleh firman Tuhan: Janganlah jemu-jemu berbuat baik, sebab jika waktunya sudah tiba kamu akan mendapatkannya kembali (Galatia 6:10)
Hari-hari ini, banyak metode unggul diajarkan, tak terhitung buku metode berhasil diterbitkan. Ribuan seminar rahasia hidup sehat diselenggarakan. Tidak terhitung pula metode panjang umur dan bahagia didiskusikan, namun semuanya itu hasilnya susah diukur. Firman Tuhan berkata, hanya satu metode yg actual dan tepat disepanjang masa, yaitu hidup didalam cinta kasih Tuhan. Hidup dalam cinta  kasih berarti, selalu menjadi berkat bagi orang lain, tulus tanpa cela.
Saudara, Meningkatkan kapasitas diri itu harus. Memakai manajement unggul itu perlu. Namun jika tanpa cinta kasih, semuanya tak bermakna. Cinta kasih adalah satu-satunya jaminan kebahagiaan sekaligus jaminan untuk sehat dan berhasil, Tak ada yang lain. Itulah sebabnya Yesus Kristus mati untuk semua orang. Di hari Jumat Agung, Yesus Kristus menunjukkan kualitas cinta kasih yang sesungguhnya dan di dalam Paskah, Dia menujukkan kemenangan besar karena cinta kasih tersebut. Korban Kristus membuat kita dapat metode unggul. Mennghargai waktu itu wajib. Bekerja keras itu mutlak. Bahkan melakukan nya semua dengan korban banyak hal. Waktu tidur, waktu santai, waktu dengan keluarga. Tetapi ingatlah, pengorbanan itu pasti ada hasilnya. Karena semakin besar korban kita, semakin bbesar hasil kita dapatkan. Pengorbanan adalah jalan kemenangan. Orang yang menabur dengan air mata akan menuai dengan sorak sorai. Itulah korban. Tak akan ada panen besar tanpa korban besar. Tak akan ada musim menuai jika tak ada musim menabur. Jika ada yang menuai tanpa menabur, dia adalah pencuri dan perampok.
Yesus Kristus menang, karena Dia berkorban dan mati di atas kayu salib. Raihlah kemenangan besar dengan korban besar. Selamat Jumat Agung, God bless you all..  Amin.

Selasa, 22 Maret 2016

PRIBADI PEMBAWA PERUBAHAN

Karena anak manusia juga datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNyamenjadi tebusan bagi banyak orang (ay 45).
Kristiani itu artinya orang yang sudah bertobat!! Dia sudah keluar dari kegelapan dosa kemudian berhimpun pada terang Kristus yg ajaib. Setelah keluar kemudian berhimpun sebagai umat. Umat berkumpul guna memenuhi panggilan dirinya sebagai gereja. Setelah itu dia kembali diutus kedalam dunia untuk membawa berita kebebasan (1Pet 2:9-10). Orang-orang yang berhimpun itu saling bersatu didalam persekutuan yang akrab kemudian diutus menjadi berkat di dalam dunia. Perintah Kristus untuk melayani ditujukan kepada setiap orang percaya. Untuk itu Kristus memberi contoh melalui seluruh pelayananNya di tengah-tengah dunia ini. Tuhan Yesus Kristus menjadi sesama kita dan mati dikayu salib demi saya dan saudara. Tuhan menghendaki setiap umat-Nya menangisi setiap jiwa dengan menunjukkan welas-kasih kepada mereka yang terlupakan. Tuhan Yesus Kristus menghendaki supaya jangan seorangpun hilang dan dimangsa setan dan mati didalam dosa. Setiap kita dipanggil untuk bertindak. Iman tanpa tindakan adalah mati. iman tanpa belas-kasihan adalah dusta besar. 
Pelayanan dimulai dari rumah tangga. Mulai dari kepala yaitu suami yang melayani isterinya dan suami isteri tersebut melayani anak-anak dan seisi rumah tangganya. Setelah beres dirumah tangga, berlanjut di gereja kemudian kedalam dunia yang lebih luas. Itulah tahapan pelayanan yang benar !!
Mengapa kita harus melayani? Tanpa pamrih pula? Bukankah kita lebih baik mementingkan diri sendiri dan mencari kesenangan diri sendiri saja? Memang demikianlah dahulu! Namun oleh kuasa Roh Kudus kita dikaruniakan kuasa untuk meninggalkan sikap hidup dan pola pikir yang lama. Jika dahulu kita tidak layak untuk menghampiri tahta kemuliannNya, tapi oleh karyaNya yang agung kita menjadi anak-anak-Nya. Itulah dasarnya kita melayani dengan kasih, luar biasa, Haleluya!
Di dunia ini banyak sekali manusia yang sengsara. Sengsara karena penyakit, sengsara karena cacat badani, sengsara karena yatim piatu, janda miskin, jompo dan papa. Bahkan tidak sedikit sengsara social, tidak ada teman, tersisih dan kesepian ditengah hiruk-pikuk  masa. Mereka sangat mengharapkan cinta dan keperdulian.Itulah tugas kita
Tuhan menangis jika ada yang terhilang. Dia  menghendaki kita bersikap yang sama.  Dia datang ke dalam dunia, supaya manusia mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan (Yohanes 10:10). Dialah gembala yang baik, yang menyerahkan nyawanya untuk domba-dombaNya (Yohanes 10:11).
Saudara, mari kita pertajam kepekaan hati, tumbuhkan simpati dan bangun terus silaturrahmi. Tingkatkan frekuensi komunikasi. Mari berlomba perduli, sebab itulah esensi hidup yang sejati. Wajahmu akan berseri alami. Hatimu ceria setiap waktu, jauh dari akar pahit. Assetmu akan berlimpah karena sumber rezekimu tak pernah lagi berhenti. Kasih dan empatymu membuat yang mustahil menjadi mungkin, Haleluyahhh!!!.
Melayani orang lain merupakan pengorbanan yang sangat besar. Tetapi korban besar itu adalah pintu keberhasilan besar. Melayani bukan supaya dipuji bukan pula supaya dapat hasil. Motivasi melayani adalah motivasi yang murni, yakni memberi.  Artinya setiap kita perlu meluruskan motivasi sehingga benar seperti ini: “Saya mau melayani, karena Kristus telah melayani saya. Saya mencintai, karena Kristus telah mencintai saya. Saya mau menghargai, karena Kristus telah sangat menghargai saya. Saya mau mengampuni orang lain, karena Kristus telah sangat menderita bahkan mati demi pengampunan saya”  Melayani untuk melayani, diberkati untuk memberkati, Haleluya, Amin




Minggu, 20 Maret 2016

ANDA DIRANCANG BESAR

1 Petrus 2:1-17
Tetapi kamulah bagsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat   kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia,........(ayat 9)
Tuhan Yesus Kristus merancang setiap gereja-Nya menjadi besar sekaligus berdampak besar. Dia merancang setiap gereja-Nya merasakan lawatan Kuasa-Nya serta tanda-tanda heran yang luar biasa. Yang miskin jadi kaya, yang bimbang jadi teguh iman, yang pesimis menjadi optimis, yang terikat banyak hal akan menikmati pembebasan. Orang yang dulunya biasa-biasa akan berubah menjadi pribadi yang luar biasa. Sebab jika urapan Allah turun mujizat pun akan terjadi. Timbul kegerakan yang luar biasa dan ribuan orang akan datang dan mengaku bahwa di setiap gereja ada hadirat Allah. 
Ada dua hal yang perlu kita lakukan untuk menyongsong kegerakan yang luar biasa tersebut. Setiap orang mempersiapkan diri dengan sungguh sungguh sambil meningkatkan kompetensinya masing-masing. Kita tingkatkan kualitas rohani dengan pertobatan yang total. Hidup kudus serta  masuk dalam pembaharuan budi yang terus-menerus. Selain itu kita terus tingkatkan kebersaman diantara jemaat. Mari terus berusaha mempelajari karakter saudara kita sambil membangun empati sehingga semakin mengenal setiap saudara dengan karakternya yang unik. Dengan demikian kita mengenal sekaligus mengalahkan tipu daya setan yang pasti semakin giat menggagalkan kemenangan kita dengan cara merusak kebersamaan kita (1Petrus 5:6-8). Kita buang segala bentuk media perdukunan dan berhala-berhala kuasa kegelapan (Yeremia 17:5-6). Bebaskan dirimu dari ikat setan dan jimat-jimat dan tahayul nenek moyang yang mencelakakan Yesaya 55:6-9). Dan biarlah engkau percaya hanya kepada Tuhan Yesus Kristus, dan mengandalkanNya disegala keadaan. ( Yeremia 17:7-8 )
Rencana Allah yang besar tersebut tampak dari sejarah setiap gereja dan visi yang Tuhan karuniakan. Tuhan menggerakkan hamba-hamba-Nya untuk berkumpul sekaligus bergerak bukan sekedar untuk memenuhi kebutuhan spiritualitas pribadi dan keluarganya, melainkan karena menyadari bahwa gereja dipanggil keluar dari kegelapan sekaligus dipanggil bersekutu dengan sesame orang percaya yang lain. Bahkan bukan hanya bersekutu, melainkan membangun sebuah komunitas yang berdampak. Nampaklah disini misterium rencana Allah untuk menghadirkan sekaligus mendirikan gereja-Nya ( Sidang Jemaat ). Jadi dalam iman setiap orang Kristen harus menyadari kehadiran saudara ditempat sekarang merupakan sebuah alat (Rekayasa) Tuhan untuk mewujudkan rencana Agung-Nya untuk kegerakan besar tersebut. Roh kudus bekerja dengan cara-Nya sendiri melampaui pengertian manusia. Roh kudus ingin  mengatakan, semua yang kita korbankan untuk gereja-Nya, tidak ada yang sia-sia (1 Korintus 15:58). Tuhan selalu memperhitungkan semuanya. Tuhan itu tanpa batas, imanilah itu! Tuhan itu Maha tinggi, yakinlah dan taklukkanlah pikiranmu kepada pikiran-Nya (1 Korintus 2:16; Kolose 3:3-5)!
Pekerjaan Rohkudus di Gereja tempat saudara beribadah pasti sungguh luar biasa. Banyak tantangan dan keterbatasan dihadapi majelis dan Pendeta saudara. Tetapi puji Tuhan, sampaihari ini gereja saudara tetap ada. Tuhan bekerja dengan mengirimkan para hamba-hamba-Nya dan saudara menjadi pahlawan iman untuk membela jemaat-Nya, Haleluya.
Setiap sejarah selalu meninggalkan jejak perjuangan para pahlawan yang tidak kenal lelah. Banyak orang yang meninggalkan jejak perjuangan. Mereka mengorbankan apa saja yang bisa mereka korbankan. Mereka mempersembahkan waktu, tenaga, uang dan pikiran mereka demi pekerjaan Tuhan dan mereka bersuka-cita. Itulah sebabnya setiap generasi anggota jemaat harus mengenang para pahlawan iman tersebut dan memberikan apresiasi melalui estafet pengabdian yang lebih  tulus dan kudus ( Imamat 19:1-2).
Sebagai Orang percaya kita perlu terus membangn diri sehingga setiap pribadi menjadi pelayan yang penuh semangat dengan kompetensi yang teruji dari berbagai dimensi spesialisasi ilmu dan ketrampilan. Mari terus melayani dengan totalitas. Mengatasi masalah dengan lugas dan bekerja sampai tuntas. Lakukan semua tanpa pamrih, biarlah Tuhan yang memberi kita upah. Upah dari manusia itu terbatas, tetapi upah dari Tuhan itu sangat besar, dahsyat, Haleluya (ayat 12-17), Amin  (Pdt. Haposan R Hutapea, STh, MA)


Jumat, 18 Maret 2016

TEMPAT YANG SANGAT MENENTUKAN

Markus 14: 12-21
...dan katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya: Pesan Guru: dimanakah ruangan yang disediakan bagiKu untuk makan Paskah bersama-sama dengan murid-muridKu? (14)
Memiliki rumah dan tinggal didalamnya merupakan impian setiap orang. Betapapun sederhana sebuah rumah, hal itu lebih baik dari pada tidak punya rumah. Itulah sebabnya orang sering berkata, “rumahku adalah istanaku”. Ungkapan tersebut menunjuk kepada kepemilikannya bukan kepada tampilan rumah. Saat hari sudah senja setiap orang bergegas pulang kerumah. Dia ingin berbaring menikmati kehangatan rumah dan bercerama dengan orang-orang yang dikasihinya. Sebab itu, sama seperti sandang dan pangan, rumahpun merupakan kebutuhan pokok setiap orang. 
Ada orang yang punya banyak rumah, namun ada juga yang tinggal dirumah sewa. Ada yang tinggal di rumah gedung, namun ada juga di gubuk sangat sederhana. Anehnya, melalui bentuk dan lokasi rumah muncul sebutan tentang orang-orang yang tinggal di dalamnya: ada anak gedongan, anak kompeks dan anak kampong. Rumah yang fungsinya untuk berteduh dan berbagai kasih, justru berubah menjadi tembok buat sesama.
Tuhan menginginkan umatnya berteduh di dalam rumah. Sebab itu pertanyaannya bukanlah apakah engkau mempunyai rumah atau tidak, atau apakah engkau tinggal di rumah sendiri atau dirumah sewa? Melainkan apa yang engkau lakukan di dalam rumahmu? Apakah engkau memfungsikan rumah seperti yang Tuhan kehendaki? Atau engkau justru membuat rumahmu sebagai tempat merencanakan, melakukan dan menimbun hasil kejahatan?, Jika didalam rumah engkau selalu memikirkan perkara perkara luhur dan berkomitmen melakukannya dengan teratur, engkau dan seisi rumahmu akan berbahagia, tenteram dan sehat berkemenangan (Yosua 24:15)
Dalam Mazmur 127:1 dikatakan, Kalau bukan Tuhan yang membangun rumah, maka sia-sialah orang membangunnya, artinya: Kalau rumah difungsikan seperti rencana Tuhan, maka segala bentuk penghalang berkat untuk rumah tangga akan dilenyapkan. Kalau fungsi rumah menyimpang, masa depan setiap anggota keluarga itu sangat susah untuk diharapkan. Kalau Tuhan Yesus Kristus hadir dan menjadi kepala dalam rumah tangga, maka berkat-berkat khusus yang dijanjikan tercurah berlimpah, dahsyat!!
Penghuni rumah tempat Yesus bersama murid-murid-Nya makan Paskah mengerti betul tujuan rumah dan mengetahui betul siapa sumber rumah itu. Saat Yesus dan murid-murid-Nya membutuhkan rumahnya, pintu rumah itu pun dibuka lebar-lebar. Bahkan dengan sukacita pemilik rumah menyediakan kamar khusus untuk Yesus dan murid-murid-Nya. Bagi yang punya rumah tersebut, Yesus Kristus bukan seorang tamu yang cukup duduk diruang tamu, melainkan seorang Raja yang harus dimuliakan. Kepada-Nya harus diberikan ruangan terbaik. 

Hasil gambar untuk lukisan perjamuan terakhir davinci
disadur dari google
Itulah sikap terbaik seorang pribadi atau sebuah keluarga kristiani yang perlu diteladani. Setiap orang Kristen harus mengingat, rumahmu adalah anugerah Tuhan. Buatlah itu sebagai rumah doa, rumah kasih sayang, aman dan nyaman. Penuhilah dengan permata kehidupan dan isilah kamar-kamar dengan harta yang halal (Amsal 24:4). Jika engkau memiliki rumah mewah, pujilah Tuhan dan jangan bermegah. Jika rumahmu sederhana, bersukacitalah dan teruslah berdoa dan bekerja keras. Dan jika engkau masih tinggal dirumah sewa, bersyukurlah, sebab ada begitu banyak keluarga yang hidup menggelandang karena tidak sanggup menyewa rumah. Dengan bersyukur engkau terus berjuang bersama Tuhan yang akan membuat engkau mampu membangun sebuah rumah milik. Haleluyah!!  
Rumah bukan sekedar tempat untuk tidur. Bukan pula sekedar tempat berlindung. Rumah adalah tempat berbagi cinta kasih dan kehangatan. Didalam rumah orang pertama sekali belajar menerima, menghargai dan mengampuni. Rumah dirancang sebagai tempat pertama orang menyerukan nama Tuhan dan belajar nilai-nilai luhur iman. Peranan rumah dan cara hidup didalam rumah sangat menentukan. Berhasil atau  tidak nya seseorang bermula dari rumah. Orang yang biasa merasakan didikan, penghargaan, kehangatan, cinta dan disiplin di rumah, dia akan menjadi seorang pribadi positif, bersemangat, optimis dan pantang menyerah. Sebaliknya orang yang seringkali menerima cercaan, penolakan, kekerasan di dalam rumahnya, dapat dipastikan orang tersebut akan menjadi seorang trouble maker, pesimis, minder dan kehilangan gairah hidup. 
Oleh sebab itu mari membangun masa depan yang lebih cerah, dengan mengkaji ulang kebiasaan kita didalam rumah kita masing-masing. Paskah, mengajak kita untuk berteduh diri sekaligus mengkaji ulang sikap kita didalam rumah dan cara kita hidup dialam rumah. Luruskan motivasi dan bangun norma luhur didalam rumahmu. Selamat menjadi pribadi yang membuat rumah seperti Tuhan kehendaki, Amin  

Kamis, 17 Maret 2016

RAHASIA DIBERKATI YANG DILUPAKAN

Yunus 1:1-17
ayat 3: Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis,jauh dari hadapan Tuhan;
Saat orang memberikan nama kepada anaknya, pasti selalu ada visi, doadan harapan orang tua dibalik nama anak tersebut. Baik yang berkaitan dengan keluarga orang tua yang memberikan nama terutama yang berkaitan dengan diri, hidup dan masa depan anak tersebut. Hal yang sama barangkali juga menginsfirasi bapa-ibu Amitai. Anaknya diberi nama Yunus, artinya merpati. Harapannya, Yunus hidup sepertoi karakter seekor burung merpati.
Bagi pemerhati burung, merpati merupakan burung yang baik, menarik dipandang, penampilannya lembut, disukai semua orang. Selain itu merpati termasuk burung yang sangat setia terhadap pasangan, tidak seperti ayam yg doyan gonta-ganti pasangan. Yesus menggambarkannya sebagai lambang ketulusan dan kemurnian.
Yunus namanya, merpati artinya. Namun sayang, sikap Yunus tidak sepadan dengan arti namanya. Saat Tuhan memanggil dan mengutusnya, Yunus lebih turut kata hati dari pada taat kepada Bapa di Sorga. Dari pada pergi ke Niniwe, Yunus lari ke Tarsis. Dibenaknya, penduduk Niniwe jahat dan lalim sebab itu tidak layak menerima anugerah pengampunan Tuhan. Bagi Yunus, kota Niniwe harus dibumi hanguskan dan penduduknya harus dibinasakan. Tuhan memahkotai Niniwe dengan anugerah, Yunus menghendaki Niniwe binasa. Pikiran Yunus ini belakangan hari menguasai pikiran kelompok ISIS dan membinasakan kota itu. Bahkan kuburan Yunus itu pun dihancurkan sehingga tanpa bekas.
Sikap Yunus yang memberontak kepada Tuhan, serta kebencian yang berkepanjangan kepada orang lain juga banyak menghinggapi diri orang Kristen. Hati yang antipati dan tak sudi melihat orang lain diberkati mewarnai relasi dan komunikasi umat gerejawi. Sebenarnya sebagai orang Kristen, kita dipanggil menjadi teladan dalam segala dimensi kehidupan. Sikap harus sympati, wajah harus berseri. Sebagai pengikut Kristus kita harus menunjukkan karakter yg berpadanan kepada Kristus.
Renungan ini mengajar sekligus mengajak kita agar hidup selaras dengan iman kita. Tetap tegar disegala keadaan dan dan tak goyah saat menghadapi pencobaan.
Ketika Yunus berubah dan mengambil keputusan untuk hidup sesuai arti namanya , yakni jadi merpati yang jinak, Tuhan memberkati berlimpah-limpah. Namanya masyhur dan menjadi berkat besar bagi Kota Niniwe dan penduduknya.Melalui perubahan Yunus yang radikal, Tuhan dimuliakan secara luar biasa.itulah goal kehidupan orang percaya
Apakah selama ini saudara bingung, heran dan tak menemukan jawaban dari kegagalan anda? Anda merasa sudah melakukan banyak hal, sudah bekerja keras, tetapi saudara tidak mengalami kemajuan yang signifikan? Renungan ini memberi jawaban bagi saudara!!!
Siapakah nama anda dan apakah arti nama anda tersebut? Jika nama anda mengandung doa, harapan dan bermakna luhur, apakah anda sudah hidup sesuai arti yang terkandung dalam nama anda itu? dan apakah saudara taat kepada Bapa dan rencana-Nya yang indah? Atau apakah engkau menutup pintu maaf kepada orang lain? Saudara, selaraskanlah kehendak anda dengan kehendak Allah. Sebab walau kelihatannya kehendak Tuhan bertentangan dengan jalan pikiran saudara, ketahuilah, rencana Tuhan lah yang terbaik. Waktu-Nya adalah waktu yang terbaik. Buang segala bentuk pikiran Yunus dan katakan "ya" kepada Tuhan. Itulah rahasia keberhasian anda!!!.
Hari ini Tuhan mau  memulihkan sekaligus memberkati saudara. Bertobatlah seperti Yunus yang kemudian menyesal dan bertobat. Buanglah kebencian dan taburlah kasih sayang. Lenyapkanlah dendam dan berikanlah pengampunan. Sama seperti Yunus diberkati ketika dia taat kepada Bapa, demikianlah kita sekalian akan dipulihkan dan diberkati jika bertobat. Jangan tunda sampai hari esok, sebab hari esok memiliki tangtangan tersendiri. Amin. (doaku menyertai saudara, Pdt Haposan Hutapea,STh,MA)


MOTTO PELAYANAN GBI ALETHEIA PAMULANG
RESPONSIVE; COMPREHENSIVE,
TRANSFORMATIVE;  INNOVATIVE (RCTI)

Responsive
Setiap kebutuhan Pelayanan anggota jemaat diusahakan dipenuhi tanpa
memihak. Karena selain memiliki tanggungjawab kepada gereja, anggota
jemaat pun memiliki hak untuk dilayani oleh gereja

Comprehensive
Seluruh bentuk penggembalaan bersifat solutive, bebas dari segala bentuk pertimbangan yang bersifat subyektif.
Mendampingi,Menghargai, memberdayakan mereka yang terlupakan

Transformative
Jemaat Aletheia dirancang menjadi jemaat yang innovative sekaligus creative.
Tdk menutup diri terhadap sgl bentuk perkembangan yg menuju kpd kebaikan.
Jemaat Aletheia adalah ’umat’ , berarti semua anggota memiliki hak yang sama
Transparan dalam segala dimensi pelayan

Innovative
Jemaat Aletheia dirancang melakukan inovasi dalam Organisasi, Pelayanan
Dan Perbendaharaan gereja,sehingga mampu bertahan di segala bentuk tantangan
pelayanan sekaligus Unggul dalam Mewujudkan Kemuliaan bagi Nama Tuhan.

Jika anda diberkati melalui Renungan ini salurkan Persembahan dengan mengeklik dan menikmati iklan yang tersedia utk mendukung mewujudkan impian sidang jemaat Tuhan GBI Aletheia Pamulang, memiliki Gedung tempat ibadah sendiri, Tuhan Memberkati Saudara sekalian. 

Jumat, 11 Maret 2016

HARMONIS, ROMANTIS, RELIGIUS

Kis Ras 18:1-28
“ mereka membawa dia kerumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya jalan Allah”ay 26.
Akwila dan Priskila adalah salah satu pasangan suami isteri idaman didalam Alkitab. Suami-isteri yang hidup di abad pertama ini adalah pasangan yang sangat menarik sekaligus terpuji. Pasangan ini menarik dan terpuji karena hidup mereka suci serta teruji. Begitu mereka mendengar Injil dan menerima Kristus, mereka sepakat memberi hidup mereka untuk memuliakan Tuhan (Roma 16:4). Mereka bersama melayani, sepakat membuka pintu rumahnya sebagai tempat ibadah. Mereka memberkati banyak orang karena sudah menikmati berkat dari Tuhan. Kasih dan konsistensi mereka menjadi kemuliaan bagi nama Yesus Kristus  (Rom 16:5). Ada beberapa pelajaran yang dapat kita tarik dan terapkan melalui kehidupan Priskila dan Akwila.
Seorang pelayan harus hidup di dalam pertobatan.
Pertobatan itu nampak dalam penyerahan hak kepada Tuhan. Bertobat berarti takluk kemudian taat. Perkataan “inilah aku, atau inilah karakterku tidak boleh menjadi alasan tidak bertobat”.Kuasa-Nya sanggup mengubahkan sekaligus memperbaharui setiap orang yg sungguh hidup didalam Tuhan. Tak ada sifat atau karakter negative yang tidak bisa diubah. Yang Tuhan inginkan hanyalah keputusan dan komitmen.
Suami isteri yang bertobat akan menikmati kebahagiaan.
Bertobat bersama adalah salah satu rahasia kebahagiaan nikah Akwila dan Priskila. Pernikahan mereka sudah sampai pada level multi dimensi. Hubungan sebagai suami-isteri berlangsung sempurna pada tiga tingkat yg dikehendaki Tuhan, yaitu pada tingkat tubuh dengan bekerja bersama, tingkat emosi melalui cinta dan kasih sayang yg hangat, dan pada tingkat roh yg diikat oleh kasih Ilahi melalui keintiman bersama Tuhan (1 Tes 5:23).
Suami isteri harus melayani Tuhan bersama-sama.
Satu dalam panggilan membawa dampak besar dalam pernikahan Akwila dan Priskila. Mereka menyadari dalam mengikut Tuhan ada hambatan tetapi berlimpah peluang. Oleh Rohkudus dibalik konsistensi tersedia apresiasi. Dengan demikian mereka terus maju. Mereka meninggalkan rumah dan perusahaan demi mendukung dan menyertai Paulus dalam penginjilan. Mereka rela berkorban demi panggilannya. Mereka meninggalkan semuanya. Sekali melayani harus tetap melayani, demikian mereka berkomitmen, Luar biasa, demikian mereka berkomitmen!
Satu dalam Tuhan merupakan sesuatu yang indah (Mazmur 133:1-3). Alangkah bahagianya  suami-isteri berjalan bersama pergi ke gereja, bertobat bersama-sama, bahkan melayani bersama-sama. Jika ada masalah, mereka mencari jalan keluar bersama. Saling menguatkan, saling menopang dan saling bersuka didalam Tuhan, Haleluyah!! Namun yang sering terjadi ialah, si isteri pergi ke gereja sementara suami entah kemana. Yang kegereja pulang dengan sukacita dan yang tidak ke gereja stress dan merana. Atau isteri pergi ke gereja dengan sukacita, walau suami masih pulas dalam pembaringannya. Si isteri pulang dengan hati berlimpah pujian, sang suami bangun dengan kepala pening tanpa mengetahui penyebabnya, Kasihan !!!! 
Saudara, Tuhan rindu agar berkatnya itu dapat dinikmati bersama. Dia memanggil pria dan wanita menjadi suami-isteri supaya menjadi rekan sekerja-Nya (1 Kor 3:9) menaklukkan bumi dan mengusahakan bersama-sama  (kej 1:28). Firman Tuhan mengatakan, sia-sia orang yg membangun rumah tanpa Tuhan (Maz 127). Di bagian lain Dia bersabda, berbahagialah suami-isteri  yang takut akan Tuhan (Mazmur 128).Jika suami-isteri harmonis bahagia, anak-anak pasti bahagia. Mereka betah dirumah dan menjadi pribadi yang tahan uji serta berdaya juang tinggi. Merekalah pribadi penyongsong masa depan yg gilang gemilang serta perkasa dibumi (Mazmur 112:2). 
Sebab itu, marilah kita masuk dalam rencana keberkatan-Nya melalui sepakat di dalam Tuhan Yesus Kristus (Filipi 2:2), Amin. (doaku menyertai setiap saudara)

Senin, 07 Maret 2016

CARA HIDUP YANG DIBERKATI.

Yoh 13:21-30 )  
Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: ”Aku berkata kepadamu, sesunggguhnya seorang diantara kamu akan menyerahkan Aku.” (Ay 21)
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering berhadapan dengan orang-orang berpenampilan aneh dan sifat ber aneka. Ada orang yang berwajah rupawan, bertutur lembut dengan penampilan menawan tetapi hatinya penuh duri. Sebaliknya ada pula manusia yang bertampang garang, wajah kasar, bertutur kata serampangan tetapi memiliki hati yang lembut dan bertindak penuh kasih sayang. Namun anehnya, banyak orang lebih mudah  bersimpati terhadap orang yang berpenampilan menarik dan bertutur menawan dari pada bersahabat dengan orang yang bertampang garang dengan penampilan berantakan. Akibatnya, tidak terhitung  orang yg kecewa, dan terperdaya. Sebab itu jika diantara sidang jemaat tidak ingin diperdaya oleh orang yang berpenampilan luar yang menawan, haruslah segera bertobat.
Dalam nats diatas dituliskan oleh Yohanes tentang penghianatan Yudas kepada Yesus. Banyak orang bertanya, Apakah Yesus Kristus tidak mengetahui niat Yudas tersebut? Jawabanya ialah, Yesus mengetahui niat Yudas!! Dan justeru karena itulah Yesus menegor sekaligus mengingatkan Yudas supaya membatalkan niatnya, sekaligus memberi kesempatan kepada Yudas untuk memperbaharui persekutuan sekaligus  menjaga persahabatan dengan benar dan tulus. Yesus Kristus memperingatkan Yudas, bahwa buah dari setiap penghianatan terhadap sebuah persekutuan baik pasti dimangsa setan. Dan setiap penghianatan sahabat yang baik pasti pekerjaan setan. Waspadalah
Yesus Kristus sayang sama Yudas dan mengangkatnya menjadi salah seorang orang kepercayaan. Namun Yudas membalas kepercayaan tersebut dengan persahabatan yang palsu, sebuah persahabatan dengan motif yg menyimpang. Motivnya sangat menyimpang. 
Memberikan kesempatan untuk berubah, merupakan ciri khas persekutuan yg diajarkan Yesus Kristus. Sebuah bentuk persekutuan sejati yg perlu kita teladani. Memang, bagi kita orang percaya, mengenal orang dengan mendalam bukanlah pekerjaan mudah. Namun hal itu bukanlah alasan utk segera percaya kepada orang rupawan dan segera menutup pintu hati kepada orang yg berwajah berantakan. Semuanya membutuhkan waktu. Itulah sebabnya perlu persekutuan. Melalui persekutuan, kita belajar mengenal  dan membuka diri untuk dikenal.
Melalui renungan hari ini, kita belajar mengenai ciri persekutuan yg benar dan mengundang berkat datang, yaitu:
Pertama, karakteristik persekutuan sejati ialah setiap orang didalam persekutuan tersebut senantiasa mengusahakan kebaikan bagi sahabatnya. Kebaikan tersebut ialah sebuah tindakan yang selalu memberikan kesempatan tanpa batas utk memperbaiki kesalahan sebagaimana Tuhan Yesus lakukan.
Kedua, setiap orang Kristen perlu menguji motiv hatinya supaya tidak ada seorangpun yang terjerumus dengan melakukan seperti yang dilakukan oleh Yudas Iskariot, yaitu penghianatan terhadap sebuah persekutuan.
Membangun persekutuan dengan hati yg tulus merupakan saluran berkat yg tidak terbantahkan. Artinya, setiap bentuk kerjasama, haruslah tulus. Setiap bantuan yg kita berikan juga harus tulus. Tulus berarti tiada  cela. Tidak membanggakan diri. Itulah salah satu diberkati yang tidak boleh kita lupakan, 
Apapun latar belakang penghianatan Yudas, setiap oirang harus mengetahui bahwa seorang penghianat terhadap kebaikan pasti mendapat cela seumur hidupnya. Ia ditolak secara sosial dan ditolak masuk kedalam kekekalan. Menghianati kejahatan itu harus, tetapi menghianati sahabat yang baik itu haram, apalagi menghianati iman kepada Tuhan Yesus Kristus, tak ada kata maaf, Amin


Minggu, 06 Maret 2016

DIA TUHAN YANG DAHSYAT

1 Tawarikh 16;1-34
Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! bahwasanya untuk selamanya kasih setia-Nya
Haleluyah, Tuhan telah menghantar kita masuk di hari ini, hari yang penuh dengan berkat Tuhan, Terpujilah nama-Nya. Banyak perkara yang kita alami dan banyak berkat dan rahmat Tuhan yang kita nikmati. semuanya anugerah-Nya. Itulah sebabnya kita harus menaikkan syukur yang berlimpah kepada Tuhan. Seperti syair nyanyian yang sering kita nyanyikan berkata: " ’ku ada sebagai mana ‘ku ada, berdiri menghadap tahtaMu Bapa, semua karena anugerah-Mu tercurah bagiku. Besar anugerah-MU, berlimpah kasih-Mu. Semakin hari semakin bertambah, besar anugerah-MU".
Saudara tentu setuju, bahwa yang menghantar kita masuk dihari ini hanyalah Tuhan Yesus Kristus. Hari demi hari yang kita lalui dengan segala macam krisis dan masalah, kita tetap bersuka cita karena mampu melaluinya dengan sejahtera. Kita sering mengalami seakan tak ada lagi jalan dan ingin menyerah angkat tangan, ternyata Tuhan berikan jalan yang lapang, Luar biasa bukan!!!, Itulah manfaatnya percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Oleh sebab itu tak ada salahnya kita coba merenungkan kembali sudah sejauh mana kita membalas cinta kasih, pertolongan dan setia Tuhan tersebut? Bagaimanakah passion kita saat mendapat tugas melayani pekerjaannya? bagaimanakah persiapan kita saat beribadah? dan bagaimanakah bentuk ketaatan kita menjalankan tugas kesaksian disegala pekerjaan masing-masing? 
Saudara, kita harus jujur mengakui bahwa banyak perbuatan yang kita lakukan tidak menunjukkan bahwa kita adalah orang yang bersykur kepada Tuhan.  Kita suka marah dan enggan berdamai denga saudara kita (Ef 6:26) Kita sering menghianati kawan hanya karena ingin mendapat hasil yang lebih dengan melupakan firman yang menghendaki kita hidup bertolong-tolongan (Galatia 6:2-10). Kita sering mengeraskan hati dengan lebih mengandalkan akal dari pada membuka hati terhadap firman-Nya (Mazmur 119:105)
Saudara, kita harus menunjukkan ucapan syukur yang real dan jelas sebab walau banyak dosa dan kejahatan kita lakukan, tetapi penyertaan-Nya itu kekal, Immanuel. Kasih-Nya adalah kasih yang kekal, rahmad-Nya tidak berkesudahan, perlindungan-Nya sempurna adanya. Bagi kita yang percaya, DIA yang dahulu Transendent menjadi Immanent, haleluyah. Bayangkan, yang MAHA KUASA menyertai dan membela kita, dahsyat bukan!!
Dengan apakah kita menunjukkan syukur kita?
Pertama, kita perlu menunjukkan tindakan dan komitment yang sungguh-sunguh menghargai kasih karunia-Nya melalui pembaharuan diri dan hidup secara utuh (Roma 12:1-2). Didalam tangan-Nya terletak segala kuasa yang meruntuhkan penguasa lalim dan menhancurkan segala kuasa kegelapan serta perangkap jahat yang ingin menjatuhkan kita.
Kedua kita perlu bersyukur dengan membaharui pola penyembahan kita. Artinya, roh kita harus selalu menyala-nyala karena yang kita layani adalah yang MAHA AGUNG, RAJA SEGALA RAJA.
Ketiga, kita harus bersyukur dengan memberikan yang terbaik disetiap aktifitas kita. Yang bekerja dikantor bekerjalah dengan sukacita. Kantor itu adalah ladang kesaksianmu. Yang bekerja dipabrik bekerjalah seperti untuk Tuhan. Tunjukkanlah ethos kerja yang diatas rata-rata. Tuhan pasti memperhitungkan upahmu (Kolose 3:17,23) Yang melayani digereja, layanilah dengan motivasi yang tulus. Jika sudah memilki penghasilan dari dunia. tak usah lagi kau harapkan upah dari gereja. Jika engkau pelayan full timer gereja, bicaralah baik-baik dengan gembalamu. Dan jika gembalamu sudah makmur tetapi honormu dibawah UMR Provinsimu, berdoalah supaya Rohkudus menunjukkan gembala yang lebih menghargai pengerjanya. Carilah Gembala yang rendah hati yang lebih mengutamakan domba-dombanya dari pada membangun menara babel modern. Tetapi ingat, berpisahlah dengan baik-baik. Kalau bisa minta lah atestasi gerejawi. Demikianlah cara bersyukur yang praktis dan sangat dikenan Tuhan.
Dengan bersyukur seperti itu, kita mengakui, semuanya karena Anugerahnya, haleluyah!! Terpujilah Kristus selalma-lamanya. Amin. Doaku menyertai saudara, Pdt. Haposan Hutapea STh, MA.

Sabtu, 05 Maret 2016

MUJIZAT MASIH ADA !

Mazmur 116:1-14
Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebajikan-Nya kepadaku? (12)
Semua orang berjuang keras untuk membangun harkat diri, namun tidak sedikit yang terjerumus kedalam jurang prustasi. Maka sangat sering kita melihat sosok orang yang diam  bertopangkan dagu. Tatapan matanya yang kosong, tak risau dengan orang yang lalu lalang, Ditempat lain orang meratap kecewa karena hidupnya terasa hampa, Ada juga yang beringasan kehilangan akal sehat, hidupnya dipenuhi amarah karena impiannya buyar tidak jelas. Dari sudut etis teologis banyak orang membangun deskripsi hidup yang bias dengan berkata: “Hidup ini tidak berarti, tak ada guna menganut nilai-nilai, taat pada norma-norma adalah perbuatan bodoh”. Itulah fenomena lain era modern, tragis bukan!! 
Dalam nats kita hari ini firman Tuhan berkata: “aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya aku” (ay 6b). Semua yang difirmankan TUHAN melalui tulisan raja Daud ini merupakan kebenaran yang telah terbukti di dalam perjalanan kehidupannya.Raja Daud telah lebih dahulu mengalami berbagai penderitaan yang mungkin kita alami  sekarang ini. Krisis keuangan, krisis keluarga, krisis rohani, krisis social dan krisis politik dan berbagai krisis lain. Melalui kisah hidupnya kita dapat menarikbeberapa kebenaran, yaitu:  Pertama, untuk setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus,  pintu selalu tertutup, harapan dan masa depan selalu ada. Kuasa Tuhan yang tanpa batas dan kekal tersebut mampu membuat yang lemah menjadi kuat, yang sedang mengalami krisis memiliki peluang dan mennjadi pemenang, dan yang menabur pasti menuai, haleluya. Kedua, hidup di masa yang akan datang ditentukan melalui cara kita menjalani hidup di masa kini. Artinya dalam hidup ini, kita selalu diperhadapkan dengan pilihan:  bergantung kepada Tuhan seperti Daud Atau membiarkan hidup kita di kuasai masalah? Jika kita memilih bergantung kepada Tuhan, maka kita kuat dan dipulihkan.  Kita akan seperti air yang mengalir dari sumbernya. Tembok yang tinggi tidak akan membuat kita berhenti. Jurang yang dalam tidak akan membiarkan langkah kita tertahan. Bagaikan Air, kita harus tetap naik merangkak  sampai mengatasi penghalang. Sebaliknya jika kita dikuasai  masalah, hidup kita cepat goyah kalah dan dikalahkan.   Ketiga, masa lalu adalah kenangan sekaligus sebuah pengalaman yang menggerakkan kita menaikkan puji dan syukur supaya nama Tuhan Yesus Kristus semakin masyihur.


Saat ini kita sudah tiba di hari Minggu. Tak terasa sepanjang Minggu sudah  berlalu. Seperti Raja Daud, banyak hal yang kita alami. Mungkin ada suatu saat di hari yang lampau saudara berlimpah sukacita karena Tuhan mengaruniakan hasil kerja dan harmoni kehidupan yang membuat semuanya terasa lebih indah. Pengalaman lain mungkin  membawa saudara di ambang batas pengharapan. Sudah berjuang keras dan tuntas tetapi hasilnya mengecewakan. Saudara, bagaimanapun bentuk pengalaman hidup kita, satu hal yang kita syukuri ialah kita tiba di sini di hari ini, terpujilah Tuhan kita Yesus Kristus. Hal itu tentu sangat membangkitkan gairah dan motivasi kita untuk selalu meng amini, bahwa Tuhan yang kita sembah adalah pengasih dan adil, Allah kita penyayang (ay 5). Dengan demikian kita akan senantiasa mengekspresikan kegembiraan disetiap hari yang akan kita lalui disepanjang Minggu ini. Mari kita mendekat kepada Tuhan supaya kegembiraan tersebut melingkupi saudara dan keluarga. Percayalah, Tuhan Yesus Kristus memahkotai hari ini dengan kebaikan-Nya (Mazmur 65:12) dan akan terus memahkotai setiap orang percaya dengan berkat, rahmat, dan keselamatan (Mazmur 103,4; 149:4). Itulah sebabnya kita perlu bersyukur didalam kegembiraan, Haleluya   Amin !!

DIBERKATILAH

Shalom, selamat pagi! Firman Tuhan dari kitab  Amsal 24:3-4. *Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan*,  *dan dengan...