Wikipedia

Hasil penelusuran

Kamis, 24 Maret 2016

"BAYARLAH NAZARMU !!"

Kisah Rasul 5:1-11
".mengapa hatimu dikuasai iblis, sehingga engkau mendustai Roh kudus? Mengapa engkau merencanakan perbuatan jahat itu didalam hatimu? engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah", (ayat 3-4)
Nazar adalah janji, tetapi bukan sembarang janji. Nazar adalah janji suci. Sebab nazar diucapkan dalam iman dengan kerinduan memuliakan Tuhan. Saat orang bernazar, orang tersebut mengakui bahwa Allah itu Maha Tinggi sumber segala rezeki dan insfirasi usaha yang berhasil. Dibalik nazar ada doa, ada penyerahan, ada kerendahan hati serta keputusan kudus. Itulah sebabnya setiap nazar harus digenapi. Nazar harus ditepati karena yang bernazar mengucap janji dengan sadar tanpa tekanan. Nazar harus ditepati karena diucapkan dihadapan Tuhan dalam ibadah dan doa atau diucapkan dihadapan Jemaat atau dihadapan Hamba Tuhan.
Apakah dampak nazar yang tidak ditepati?
Saat Absalom membuat nazar untuk mengelabui Daud ayahnya, Absalom mati dengan terhina (2 Samuel 15:7) Dia mati karena perbuatan suci dipakai jadi alat kejahatan. Absalom adalah pendusta besar. Orang yang tidak menunaikan nazar adalah mendustai Rohkudus!! Saat Ananias dan Safira isterinya bernazar, mereka melakukannya dalam iman yang menyala luar biasa. Mereka sedang merasakan keheranan kuasa dan keajaiban Tuhan. Dan dalam keadaan sukacita oleh Rohkudus seperti itu mereka bernazar didepan jemaat dan didepan Petrus Hamba Tuhan itu. Tetapi saat mereka melihat uang hasil penjualan tanahnya, mereka ditawan setan. Cinta kepada Tuhan berubah cinta kepada uang. Iman tergadai oleh mamon. Nilai uang yang besar membuat mereka main-main dengan nazar mereka. Suami isteri Ananias dan Safira sepakat mendustai Tuhan, karena melihat uang yang harus mereka persembahakan itu sangat besar. Mereka sayang dengan uang yang besar dan melupakan Tuhan yang Mahabesar. Mereka lupa kebesaran kuasa dari Allah yang mahabesar tidak ada bandingnya dengan uang yang bagaimanapun besarnya. Allah itu Maha besar, Dialah juga sumber berkat besar.
Suami isteri itu mati seketika. Dapat dibayangkan pilu nya nasib anak-anak mereka apalagi jika anak anaknya itu masih kecil. Anak-anak tersebut menderita karena ulah bapak dan ibunya yang jahat dan memalukan.
Apakah yang harus dilakukan oran yangg bernazar..?
Satu-satunya yang harus dilakukan ialah, menepati nazar tersebut. Jika engkau bernazar menolong orang dan kamu mampu melakukannya, tolonglah dengan segera. Jika engkau berucap janji mempersembahkan hidup kepada Tuhan, jangan tunda-tunda. Jika engkau bernazar mempersembahan harta kegereja, tunaikanlah segera. Bayarlah nazarmu di gereja tempat engkau bernazar. Bahkan sekalipun engkau sudah pindah domisili, engkau harus menghantar nazarmu. Jika engkau bernazar untuk memeri persembahan kepada gembalamu saat engkau mengundang Hamba Tuhan tersebut mendoakan usaha atau bisnismu dan engkau berhasil, segeralah engkau memberikan yang sudah engkau janjikan. Jangan kurangi sedikitpun.
Apakah dampak menepati Nazar?
Saat Jakub bernazar dan melakukannya, Yakub diberkati ( 28:20, 31:13) Tuhan yang Yakub sembah adalah juga yang kita sembah. Dia adalah Tuhan yang Maha setia. Sekali Dia berjanji pasti Dia genapi. Maka setiap umatNya yang menggenapi janjinya akan dibuatNya masyhur. Yang dipersembahkan kegereja akan dikembalikan berlipat ganda. Setiap orang yang menggenapi nazarnya akan diurapi dahsyat luar biasa. Anak-anaknya perkasa dibumi. Orang yang menggenapi nazar nya akan dibuatnya berkelimpahan. Haleluyah.
Saat Hana bernazar dan menyerahkan Samuel kepada Tuhan, Hana diberkati dengan kebahagiaan dan Samuel anaknya sukses dan masyahur, dan mendapat anak-anak lain ( 1 Sam 1:11 ).
Tunaikan nazarmu saat ini juga. Jika engkau seorang suami tunjukkan wibawamu dengan menggerakkan isterimu membayar nazarmu. Jika engkau seorang isteri nyatakan kebenaran firman supaya suamimu sadar dan taat. Bahkan, sekalipun kamu harus ribut dengan pasanganmu dan seisi rumah tanggamu, engkau harus mengutamakan membayar nazarmu. Konflik karena kebenaran akan bermuara bahagia. Sebaliknya berdiam dalam kejahatan akan bermuara malapetaka. Cinta Tuhan pasti akan cinta pasangan. Tetapi cinta pasangan belum tentu cinta Tuhan. Jika engkau membayar nazarmu itu demi kebahagiaanmu dan kebahagiaan keluargamu. Sebaliknya jika engkau meluupakan nazarmu, engkau telah menjerumuskan dirimu dan menjerumuskan seisi rumah tanggamu. Camkanlah itu. Ketahuilah, membayar nazar adalah membuka pintu berkat semakin lebar. Amin

Tidak ada komentar:

DIBERKATILAH

Shalom, selamat pagi! Firman Tuhan dari kitab  Amsal 24:3-4. *Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan*,  *dan dengan...