Sabtu, 30 Januari 2016

S O R G A

2 Korintus 5: 1-10
“Karena kami tahu, bahwa jika lemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediamaan di Sorga bagi kita, suatu tempat kediaman kekal yang tidak dibuat oleh tangan manusia (ayat1)           
Sorga adalah ciptaan Tuhan. Sorga dicipta sebagai tempat kediaman orang yang berpihak kepada Tuhan dan yang mengakui-DIA sebagai satu-satunya ukuran kebenaran. Oleh karena Sorga itu indah, orang yang layak ke sana hanyalah orang yang berhati indah. Sesungguhnya Indahnya Sorga itu tidak terukur. Istana negara mampu membuat kita kagum bukan kepalang. Estetikanya membuat kita merasa melayang-layang. Arsitekturnya membuat kita berkhayal untuk membuat istana tandingan. Asrinya taman di kiri-kanan membuatnya menjadi impian. Lampu Kristal terang benderang namun tidak membuat orang kepanasan. Suasanya yang nyaman membuat kita terasa di khayangan. Namun indahnya Istana Negara tak ada apa-apanya dibanding kemegahan Rumah Tuhan. Megahnya sorga itu tak ada tandingannya. Perabotannya berkilau sepanjang zaman. Lantainya terbuat dari mutu manikam. Emas tua dunia, tak sebanding dengan murninya emas sorga. Bahkan jumlahnya pun tak ada timbangan yang mampu menghitungnya. Di Sorga musim tak ada, kegelapan pun tidak ada. Sorga itu dipenuhi kemuliaaan Allah serta dipenuhi pujian penyembahan orang percaya yang bermahkota. Itu sebabnya orang yang berhak masuk ke sorga hanyalah orang yang memiliki kualifikasi tersendiri. Kualifikasi tersebut dapat dibadi dengan dua bagian, yaitu :
Pertama, kualifikasi rohani. Orang yang masuk ke sana adalah orang yang sudah menanggalkan kemahnya yang fana. Ketika masih menggenakan kemah, ia suka mendengar Firman, dan taat kepada kebenaran. Mempersiapakan diri sebagai warga sorga dengan belajar menyembahan Tuhan dalam roh dan kebenaran. Belahar hidup didalam kekudusan sebab dia tahu ia akan menghampiri tahta yang Mahamulia. Dia selalu kuat sebab dia selalu hidup dalam doa dan firman. Sehingga walau godaan tak henti bagai bandang, ia tetap kokoh tak tergoyangkan. Walau orang fasik berpesta dalam kemewahan, ia tetap tegar di dalam kekudusan. Matanya selalu tertuju pada kekekalan. Ia paham, kemah itu memang harus dibongkar sebab bersifat sementara. Sama seperti jika anak pramuka berkemah, mereka pasti akan segera membongkarnya dan pulang. Sebab itu dia menjaga kekudusan dan melawan kedagingan. 
Kedua, kualifikasi jasmani. Orang yang akan masuk ke sana juga memiliki mental prima. Tandanya adalah pekerja keras bersemangat baja. Semangatnya bagai energy gunung berapi yang tak pernah henti. Ia tak undur walau sekitarnya berlaku buruk. Ia yakin, imannya akan menghasilkan buah. Ia percaya segala perbuatannya yang baik akan diperhitungkan Tuhan sehingga perbuatan baik tersebut tanpa dia sadari menolong dirinya dan jadi pemenang. Ia tidak menyerah terhadap segala macam bentuk tantangan. Dia tidak akan membiarkan orang lain melemahkan semangat bajanya. Ia berjuang keras mengatasi berbagai kelemahan sampai setiap keinginan baik tersebut tergapai. Ia yakin keberhasilan pasti tercapai. Itulah sebabnya dia tidak membiarkan kesulitan membuatnya berhenti. Ia tahu, dirinya adalah mahluk berkodrat ilahi yang sarat energi. Ia pun yakin mengakui iman tanpa aplikasi hanyalah sebuah ilusi.
Saudara, kemah sementara itu adalah tubuh yang sedang kita kenakan. Dan kemah yang sedang kita kenakan ini suatu ketika akan kita tanggalkan dan masuk di dalam kemah yang baru dan yang kekal. Suka atau tak suka, kemah setiap orang memang harus dibongkar. Dan setelah dibongkar sebagian dilempar ke neraka dan dibakar di sana. Tetapi kemah orang percaya akan dijemput kemudian diangkat ke sorga. Itulah salah satu untungnya orang yang percaya Tuhan, Haleluya !!
Sorga itu diwartakan Tuhan sejak dahulu kala. Tuhan mengutus hamba-hambanya dengan berbagai cara agar mudah-mudahan semua mendengar dan taat da masuk ke sana. Ia sampaikan Firman-Nya. Ia nyatakan mujizatnya. Ia curahkan kasih-Nya supaya manusia melakukan kebenaran-Nya. Tidak cukup denganitu, Dia sendiri turun kedunia dan menyatakan Diri-Nya didalam Tuhan Yesus Kristus. 
Saudaraku, tidak baik mengeraskan hati di dalam dosa. Tidak baik pula hanya mengandalkan logika. Berdagang dan berharap untung besar boleh tetapi jangan hanya karena ingin untuk besar engkau masuk ke neraka. Memiliki posisi dan jabatan tingi boleh, tetapi jangan pake cara yang oleh cara itu engkau menjadi calon penghuni neraka. Memiliki harta banyak itu tidak dilarang, tetapi ingat engkau harus berbagi sebab dengan suka berbagi merupakan bukti kita pengikut Kristus. Itulah sebabnya orang yang kikir tidak layak masuk sorga, sebab perilaku seperti itu bertentangan dengan nilai iman Kristen. 
Sampai saat ini Sorga dan pintunya masih terbuka. Tetapi saat yang tidak ketahui dan tidak kita duga, tiba-tiba Pintu sorga tersebut akan tertutup. Seba itu mari kita hidup dan berbuat seolah olah Pintu Sorga akan segera ditutup. Sebab itu biarlah orientasi segala kehidupan kita senantiasa mengarah ke sorga. Amin. (Doaku menyertai saudara, Gembala Jemaat GBI Aletheia Pamulang, Pendeta Haposan Hutapea, STh, MA)



Minggu, 24 Januari 2016

IBADAH YANG BERDAMPAK

 Mazmur 47:1-10
Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita
Satu-satunya tujuan orang Kristen pergi beribadah adalah untuk memuji Nama Tuhan dan bersyukur atas segala rahcmat-Nya. Namun saat kita bertekun menjalankan ibadah itu Tuhan mengaruniakan berkat-berkat-Nya, haleluya !!. Itulah sebabnya saat beribadah, kita harus tulus, setia dan sungguh-sungguh. Sebab ketika kita mengejar kualitas ibadah dengan memuja DIA yang kita sembah, maka kuasa dan berkat-Nya mengikuti kita, Dahsyat!!!
Dizaman ini tujuan beribadah itu banyak yg salah dan diselewengkan. Tidak sedikit orang Kristen pergi beribadah untuk kepentingan pribadi dengan mengutamakan kepuasan diri. Mereka sering berkata: “aku mau pergi ibadah supaya hatiku senang, aku mau menghilangkan streesku karena aku sudah penat bekerja selama seminggu”. Atau saya mau beribadah karena yang berkotbah adalah pendeta Anu dan yang pimpin pujian adalah si nona itu", Orientasi ibadah tidak lagi tertuju kepada Tuhan melainkan kepada Manusia. Maka itulah sebabnya kita seringkali mendengar orang Kristen berkata : “Ah, aku tidak mendapatkan apa-apa dari kebaktian di gereja itu, disitu tidak ada urapan, tidak ada mukjizat !!” Saudara, disetiap ibadah yang dilakukan untuk memuji Tuhan Yesus Kristus, selalu ada kehadiran Allah, ada lawatan sekaligus urapan, ada sukacita sekaligus terobosan yang ajaib. Itulah sebabnya motivasi saat beribadah, harus lurus sekalgus tulus. Tujuan ibadah yang benar dan yg utama adalah memuliakan Tuhan. Dan setiap orang Kristen yang beribadah dengan benar, pasti mendapat untung, mendapat berkat! (I Timotius 6 : 10; I Timotius 4:8). Tetapi harus diingat, berkat atau untung itu tidak datang dari praktek ibadah yang kita lakukan, tetapi dari Dia, Raja yang kita muliakan dalam ibadah tersebut. Kita harus mengutamakan Dia yang kita sembah. Artinya, penghormatan yang setinggi-tingginya yang harus diberikan kepada Raja segala raja. Dengan kata lain: Penyembahan harus berpusat pada Allah, ditujukan kepada Allah. Itulah sebabnya, ketika kita berangkat beribadah, hati dan pikiran sudah siap untuk memuliakan Dia di seluruh rangkaian ibadah. Mulai dari pembukaan ibadah sampai kepada pengutusan.  
Bagaimanakah caranya kita harus menyembah? Yesus berkata: “Allah itu Roh dan barang siapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam Roh dan kebenaran (Yohanes 4:24) Artinya, penyembahan kepada Allah melibatkan ketiga aspek dalam diri manusia, yaitu perasaan, pikiran dan kehendak. Ibadah tidak boleh hanya melibatkan emosi saja.
Melalui renungan hari ini firman Tuhan memberikan kita pelajaran penting, yaitu: Pertama, alasan-alasan mengapa kita harus beribadah dgn tulus dan setia, yaitu….
1.    Dia adalah Allah yg Mahatinggi yang harus di elu-elukan dengan sorak-sorai
2.    Dia adalah Allah Raja yang memerintah atas seluruh bumi
3.    Dia adalah Allah yang sangat dimuliakan
Kedua, alasan-alasan mengapa Tuhan yang harus kita buat menjadi tujuan  beribadah, yaitu….
1.    Karena itu adalah perintah firman Tuhan (ayat 1,7)
2.    Karena Dia sudah memberikan kita kuasa dan kemenangan (ayat 4)
3.    Karena Dia sudah sangat memelihara dan memberkati kita (ayat 5)
Ada dua kesimpulan renungan hari ini yaitu:
Ibadah yang berdampak menuntut penyembahan yang berdasarkan pada kehendak Allah.
Menyembah dalam kehendak Allah berarti terletak pada sikap batin dan motiv saat menyembah. Dan
hal itu muncul dari kesadaran bahwa yang kita sembah itu adalah Tuhan, Raja segala Raja, Yehova
Elohim yang kita kenal dan sembah didalam Tuhan Yesus Kristus.
Ibadah yang berdampak adalah ibadah yang membuat Tuhan dan kemuliaanNya sebagai satu
satunya tujuan ibadah, bukan orang - orang yang berdiri dimimbar gereja.  Amin. 
Doaku menyertai setiap saudara, Pendeta Haposan Hutapea, ST.h, MA )
           

Minggu, 17 Januari 2016

Orang Percaya Bunga Bakung

                Hosea 14: 6-9
Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar (ayat 6.)
Bunga bakung, bunga idaman, ber warna-warni menawan mata dan memikat hati. Banyak tumbuh di padang, indah dipandang, terpatri abadi di tiap tiang rumah Tuhan (I Raj. 7: 19,22)
Bunga bakung itu melambangkan manusia yang direncanakan untuk kemulian nama Tuhan. Bunga tersebut menjadi visi Tuhan untuk seluruh umat manusia. Ia juga melambang manusia yang hari ini gagah dan bersemangat tetapi besok sudah tidak ada. Tuhan mendandani bunga bakung sedemikian indah melebihi kemilaunya dandanan yang pernah diciptakan dan dikenakan manusia. Oleh sebab itu melalui bunga bakung kita akan melihat dampak kehadiran Tuhan yang luar biasa di setiap hidup manusia yang berserah kepadaNya, yaitu:
Pertama. Setiap orang yang percaya dirancang dan dimampukan Tuhan menjadi saksi yang besar di setiap lingkungan masing-masing. Bagai bunga bakung yang berbunga, manusia itu dituntut untuk memancarkan keindahan dan keharuman. Ia aktif dinamis, tidak pasif. Dia harus berusaha menjadi solusi bukan pembuat kontroversi. Dia selalu rindu menjadi historys maker, bukan trouble maker. Dia menjadi berkat besar. Dia menjadi seorang pribadi yang dirindukan. Kalau dia tidak ada rasanya tidak rame, sepi !!
Kedua. Tuhan merancang setiap orang yang akan percaya selalu kuat tidak tergoyahkan saat dalam menghadapi setiap tantangan. Tidak mudah kecewa dn tidak mengecewakan orang lain. Tidak mudah mundur dari gereja dan tidak membuat orang lain mundur dari gereja. Kalau dia seorang laki-laki, dia menjadi pria yang berbibawa yg tidak mudah mengumbar kata.. Kalau dia seorang wanita, dia menjadi seorang yang anggun mulia, karena menahan diri mengumbar kata dan fitnah. Bagai pohon hawar ia akan menjulurkan dan menancapkan akar-akarnya hingga tahan di segala musim dan kuat di setiap badai. Dia bagai karang yang tak tergoyahkan oleh apapun. Haleluya….
Ketiga. Tuhan merindukan Setiap orang percaya menghasilkan buah dan menjadi saluran berkat bagi banyak orang. Menjadi tiang rumah Tuhan dan tidak menjadi batu sandungan. Ia memandang semua orang sebagai saudara dan tidak membuat orang lain menjadi sasaran kepentingan diri. Dia tidak membuka mulutnya untuk mnghasut orang lain dan menutup telinganya terhadap setiap hasutan dan fitnah. Ia tahu kalau ada yang salah, Tuhanlah yang menjadi hakimnya. Oleh sebab itu ia tidak pernah mengambil haknya Tuhan. Ia tak cemburu di saat orang senang, ia tidak congkak saat mencapai puncak. Ia ada saat orang lain berduka, ia mengulurkan tangan tatkala orang lain merana. Bunga bakung Tuhan adalah orang yang selalu menyadari, bahwa seorang kawan berpotensi sejuta peluang, dan meninggalkan seorang kawan berpotensi sejuta hambatan. Itulah sebabnya kita harus berusaha membangun persaudaraan, bahkan sekalipun kawan kita tersebut sering mengecewakan. Dari pada mudah menjatuhkan vonis bersalah kepada orang lain, lebih baik kita menguji dri sendiri.
Tuhan itu selalu menginginkan umatnya terpelihara dan menginginkan umatnya bertindak memeliharan sesamanya. Kekristenan dituntut untuk selalu dapat menselaraskan hak dan tanggung jawab. Untuk mewujudkan hal itu, Tuhan menginspirasikannya agar kita menjadi Bunga Bakung nama-Nya. Artinya,  setiap anggota jemaat dapat merencanakan yang terbaik bagi dirinya dan memberikan yang terbaik buat orang lain. Selamat Menjadi Bunga Bakung, God Bless all.


Kamis, 07 Januari 2016

Mantab, tak tergoyahkan

Lukas 1:1-38
Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu (ay 38)
Orang yang diperhadapkan dengan dua pilihan akan cenderung dikuasai rasa bimbang, . Ingin memiliki yang satu tanpa kehilangan yang lain.  Tuhan Yesus berkata: “Tidak mungkin mengabdi kepada dua tuan” (Lukas 16:13). Demi menjaga perasaan orang, kita sering mencoba ‘membagi diriuntuk dimiliki dengan asumsi akan menyenangkan semua, namun tanpa kita sadari hal demikian telah membuat kita menjadi orang yang tidak tenang kemudian gagal tidak mendapatkan apa-apa (Yakobus 1:7-8). Rasul Yakobus mengingatkan orang percaya di seluruh bumi dan di sepanjang abad tentang konsekuensi orang yang mendua hati, yaitu:
Orang tersebut tidak dikenan Tuhan. Bimbang, berarti tidak percaya kepada Tuhan. Sudah rajin kegereja tetapi tidak percaya. Sudah giat melayani pekerjaan Tuhan tetapi meragukan Dia yang dilayani. Seorang pelyanan haruslah teladan dalam kepercayaan. Sebab jika tidak demikian semuanya akan sia-sia, akan selalu terombang ambing (kacau balau, Tidak menikmati damai sejahtera) serta tidak mendapatkan apa-apa dan berdosa. Dampaknya sungguh negative, dahsyat..!!
Saat Maria, menerima rahmat dan anugerah dari Tuhan, sedikitpun Maria tidak bimbang. Dengan mantab Maria berkata:”Jadilah padaku seperti yang engkau katakan”. Dibalik ucapan itu Nampak iman, pengenalan kepada Allah serta keputusan untuk lebih taat kepada Allah. Iman dan pengenalan Maria terhadap Allah, membuatnya mantab menghadapi segala resiko. Maria yakin, rencana Allah pasti terlakssana. Dan setiap orang yang mau taat melaksanakan setiap renncana Allah pasti mendapat kesanggupan. Dan terbukti, Maria menikmati mukjizat pemeliharaan Tuhan yang ajaib tersebut (Lukas 2:1-3).
Dalam hidup ini, seringkali kita dikuasai perasaan bimbang. Keterbatasan mengetahui hari esok, menjadi salah satu alasan  orang menjadi bimbang. Dalam konteks teologis, Tuhan yang adalah roh yang tidak berwujud dan tidak dapat dilihat, merupakan alasan orang ragu keberadaan TUHAN. Saudara, jangan ragu!! DIA mengaruniakan hari esok yg cerah dan memberi upah untuk percayamu bahwa TUHAN ada dan berkuasa (Ibrani 11:6, dan Yer 33:3) DIA hadir dan berkarya didalam umat dan gereja-Nya.
Firman Tuhan yg disampaikan Gabriel kepada Maria ini, mengajarkan kepada kita bahwa satu-satunya jawaban untuk seluruh masalah manusia adalah melalui kehadiran dan campur tangan Tuhan. Artinya, kalau setiap orang sungguh-sungguh menghadirkan Tuhan disetiap harapan dan pergumulannya, dipastikan orang tersebut menikmati keyakinan  yang tidak tergoyahkan (Filip 4:13) dan kemudian menikmati kemenangan, Haleluyah............... 
Tuhan itu ada dan Mahakuasa. Jangan ragukan itu!! DIA tidak menutup mata untuk setiap pribadi yang percaya dan yang melayani pekerjaa-Nya. Demikian juga kepada setiap pribadi dan keluarga yang melakukan kehendaknya. Hanya DIA sumber pertolongan sejati dan hanya DIA saja satu-stunya focus penyembahan kita. Tuhan pasti akan menyatakan kuasa-Nya untuk menolong setiap orang taat kepada rencana-Nya. Oleh sebab itu mari kita buang rasa bimbang. Sebaliknya kita bangun iman dan keyakinan. Tetap tenang saat jalanmu terhalang tembok tinggi, sebab kuasa dan pertolongan Tuhan akan membuat tembok tinggi menjadi jalan bagimu menikmati ketinggian. Teruslah berjalan saat perjalananmu terhalang bentangan laut luas. Sebab Tuhan menyediakan laut yang luas tersebut sebagai sarana buat engkau menggapai ujung bumi (Keadian 49:22b). Jangan bimbang dan jangan ragu nikmatilah berkat-Nya, Haleluya. AMIN.

(Doaku menyertai saudara, Pendeta Haposan R Hutapea)









Meraih Sejuta Peluang Bersama Tuhan

 ( Yohanes 3: 1-20 )
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yg tunggal, supaya barang siapa yg percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yg kekal (16)
Setiap memasuki awal tahun, tidak sedikait orang yang galau. Hingar bingar dan kemeriahan pergantian tahun, berubah sekejab dengan ragu. Manusia bertanya-tanya tentang apakah gerangan yang terjadi dihari esok, bagaimanakah prosfek kerja, usaha dan ekonomi keluarga. Akibatnya gelisah dan takut pun melingkupi banyak orang. Dukun dan paranormal pun tertawa berlimpah pesanan.
Di dalam dunia ini memang tidak ada yang pasti. Manusia hanya bisa memprediksi segala kemungkinan yang akan terjadi. Naluri dan antisifasi yang terbatas membuat banyak manusia semakin prustasi. Bagaimanakah seharusnya orang percaya bersikap. Layakkan orang percaya larut dalam galau seperti orang lain?. Bagaimana kata Tuhan mengenai hari esok tersebut? Nats renungan kita hari ini memberikan jawabannya.
Pertama, Setiap orang percaya dijamin Allah.
Kasih Allah yang melampaui segala akal, sanggup menutupi keterbatasan manusia. Tangan kita dipegangnya (Yesaya 42:6) Dia menopang kita dengan kekuatan sayap-Nya (Yesaya 40:31) dan Dia menyertai kita sampai kepada akhir zaman (Matius 28:19-20) Kasih-Nya yg tidak terukur itu membuat Tuhan tidak rela membiarkan kita jalan sendiri. Itulah sebabnya Tuhan menuntut kita hidup di dalam kasih-Nya. Kasih itu menutupi segala sesuatu. Sakit hati dan akar pahit akan dihilangkan jikalau interaksi dibangun dalam kasih. Orang yang hidup di dalam kasih adalah orang yang berkenan kepada Allah. Kasih Allah adalah kasih yang bertindak. Bulan Desember merupakan bulan dimana orang percaya merayakan bukti pernyataan kasihNya yang luar biasa. Dia mengaruniakan DiriNya kepada kita. Dan karena Dia sudah mengaruniakan DirNya , adakah lagi yang membuat kita galau dan gemetar,, tak ada lagi !!! Haleluyah….
Kedua, Allah mengasihi manusia karena kita adalah ciptaanNya.
Saat Tuhan menciptakan manusia, hal itu melibatkan Tangan yg menggambar, Mulut yg bersabda dan Nafas yang dihembuskan,  bukan seperti saat menciptakan binatang. Artinya, setiap manusia merupakan ciptaan special Allah. Dan semakin special lagi karena kita percaya kepadaNya sebagai Tuhan juru selamat. Dan karena kita adalah komunitas special Allah, maka DIA akan memberkati kita, DIA akan menopang hidup kita, DIA juga akan menyediakan makanan buat kita dan keluarga. Percayalah, Tuhan hanya membutuhkan perubahan sifat kita sesuai dengan ketentuannya. Itulah makna percaya!!!
Semua orang tua sayang sama anaknya. Kalau anak sakit, orang tua gelisah, kalau anak kehilangan gairah makan, orang tua jadi bingung. Mengapa demikian? Karena anak adalah keturunannya, gambar mereka sebagai orang tua. Setiap orang tua menghendaki anaknya berprestasi dan melakukan kebajikan. TUHAN yang esa dan Mahakudus itu berkenan dipanggil ‘Bapa’ kita, Bapa yang sangat dekat dengan anak-anakNya. Raja Daud berkata: “Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikianlah Tuhan sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.”(Maz 103:13). Tuhan pun sangat menghendaki setiap umat-Nya berprestasi gilang gemilang, sebab itu Dia memberikan kasih dan kuasa-Nya.
Tuhan yang sayang kepada manusia itu, sangat merindukan orang yang disayangiNya itu saling menyayangi, saling menolong dan dapat saling melupakan kesalahan. Oleh sebab itu mari kita responi kasih Allah dengan mengambil keputusan untuk lebih meningkatkan citra kita sebagai anggota tubuh Kristus. Di Minggu pertama tahun 2016 ini, Gembala jemaat menghimbau setiap anggota jemaat memberikan hati untuk melayani dan memberikannya dengan konsisten.  Dalam menjalani hari esok, yang kita butuhkan adalah persiapan iman. Tingkatkan kendali diri dan potensi diri sambil terus membangun serta memperluas relasi. Dari pada cari musuh lebih baik menata pertemanan. Sebab satu teman berpotensi satu juta peluang. Sebaliknya satu musuh menunbuhkan sejuta hambatan. Saudara, teruslah menjaga dan meningkatkan persekutuan untuk hormat dan kemuliaan bagi Tuhan kita Yesus Kristus. Dengan demikian engkau menjadi pemenang dan akan tetap tenang, Amin.




B E R K A T N A T A L

Lukas 2:8-20
Dan ketika mereka melihatnya, mereka memberitahukan apa yang mereka ketahui tentang anak itu, Dan semua orang yang mendengarnya menjadi heran tentang apa yang dikatakan gembala gembala itu kepada mereka (Lukas 2: 8-20)
Pencipta merancang hidup manusia itu indah. Dia mengaruniakan jalan untuk hidup yang  harmoni dengan memberikan petunjuk, cara  untuk menikmati hidup yang indah tersebut. Dia memberikan rambu-rambu yg perlu kita hindari supaya harmoni tersebut jangan sampai  hilang, yakni dengan memanggil manusia itu keluar dari kegelapan dan menjadi kawanan jemaat yaitu gereja. Namun rencana yang indah itu seringkali sirna termasuk di dalam kawanan jemaat itu sendiri.
Apakah penyebab sirna nya harmoni dari hidup kawanan domba-domba Allah itu? Salah satu penyebabnya ialah karena terlalu sering bertemu. Bukankah semakin sering bertemu itu sangat perlu? Betul! Namun, tujuan bertemu dan kualitas pertemuan tersebutlah yang menjadi masalah. Tuhan memanggil kita untuk bersekutu. Dan bersekutu artinya bertemu muka dengan muka. Artinya, setiap pertemuan itu ada makna dan tujuannya, sebab itu perlu direncanakan dengan baik. Mengapa harus demikian? Supaya yang akan dibicarakan adalah hal-hal yang sangat penting. Karena kalau tidak demikian pembicaraan menjadi ‘ngalor-ngidul’, gossip dan mendiskreditkan orang. Kalau sudah demikian cepat atau lambat, keakraban yang demikian akan segera berakhir dan patah. Dan patahnya menjadi patah arang, susah disambung seperti sediakala. Ingatlah, Tuhan menghendaki kita bertemu untuk bersekutu didalam kasih-Nya. Namun disisi lain Iblis menginginkan pertemuan kita itu menjadi cara untuk merusak persaudaraan kita ( Amsal 25:17 ), hati-hatilah…!! Kalau demikian bagaimana caranya supaya di satu sisi dapat sering bertemu dan membangun persaudaraaan tetap lestari dan menjadi berkat bagi orang ?
Pertama, Marilah kita buat setiap pertemuan itu hanya mempercakapkan kebaikan Tuhan Yesus Kristus! Jangan mempercakapkan orang lain, apalagi kelemahannya. Marilah kita bertemu untuk saling berbagi, Jangan pula untuk menunjukkan sesuatu yang kita miliki. Kita perlu belajar dan meneladani para gembala padang Efrata. Saat mereka bertemu Sang Bayi Natal, mereka mempercakapkan kedahsyatan Tuhan. Dan mereka menyampaikan kepada orang lain semua yang mereka lihat, yang mereka dengarkan dan yang mereka rasakan saja, tidak ditambah dan dikurangi.  Dan mereka menjadi berkat besar.

Kedua, Selanjutnya kita perlu merencanakan setiap pertemuan sebagai  “Kon Ji Ro. Kontak Jiwa dan Roh! Yaitu saling melayani; bersekutu bersama dengan puji-pujian, baca Alkitab bersama, dan kemudian berdoa bersama. Insiatif Kon Ji Ro kita adakan karena ‘aku dan kau sama-sama mengalami pergumulan’. Selain itu sebagai orang yang saling mengasihi, kau dan aku yang sama-sama mengalami kerasnya kehidupan, karena itu pasti membutuhkan dukungan dan keperdulian  (Ibrani 10:25-16). Di dalam pertemuan seperti itulah kau dan aku dapat saling menghibur dan saling menguatkan, baik dengan perbuatan juga dengan perkataan (Galatia 6:2). 
Jika perkara tersebut kita lakukan secara konsisten, maka potensi kita sebagai jemaat GBI dapat kita kembangkan dan optimalkan di dalam Tuhan. Keluargamu dan keluargaku rukun dan harmonis serta diberkati (Mazmur 133:1-3) Dengan demikian Kemuliaan bagi Allah ditempat tinggi dan Damai sejahtera dibumi, sungguh terjelma dalam hidup kita. Rezeki lancer, tubuh kita sehat dan awet muda berbahagia. Inilah berkat Natal yang direncanakan Tuhan untuk setiap orang, Haleluyah. AMIN.

DIBERKATILAH

Shalom, selamat pagi! Firman Tuhan dari kitab  Amsal 24:3-4. *Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan*,  *dan dengan...