2 Korintus 5: 1-10
“Karena kami tahu, bahwa jika
lemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu
tempat kediamaan di Sorga bagi kita, suatu tempat kediaman kekal yang tidak
dibuat oleh tangan manusia (ayat1)
Sorga
adalah ciptaan Tuhan. Sorga dicipta sebagai tempat kediaman orang yang berpihak
kepada Tuhan dan yang mengakui-DIA sebagai satu-satunya ukuran kebenaran. Oleh karena Sorga itu indah,
orang yang layak ke sana hanyalah orang yang berhati indah. Sesungguhnya Indahnya Sorga itu tidak terukur. Istana
negara mampu membuat kita kagum bukan kepalang. Estetikanya membuat kita merasa
melayang-layang. Arsitekturnya membuat kita berkhayal untuk membuat istana tandingan.
Asrinya taman di kiri-kanan membuatnya menjadi impian. Lampu Kristal terang
benderang namun tidak membuat orang kepanasan. Suasanya yang nyaman membuat kita terasa di
khayangan. Namun indahnya Istana Negara tak ada apa-apanya dibanding kemegahan
Rumah Tuhan. Megahnya sorga itu tak ada tandingannya. Perabotannya berkilau
sepanjang zaman. Lantainya terbuat dari mutu manikam. Emas tua dunia, tak sebanding
dengan murninya emas sorga. Bahkan jumlahnya pun tak ada timbangan yang mampu menghitungnya. Di Sorga musim tak ada, kegelapan pun tidak ada. Sorga itu dipenuhi kemuliaaan Allah serta dipenuhi pujian penyembahan orang percaya yang bermahkota. Itu sebabnya orang
yang berhak masuk ke sorga hanyalah orang yang memiliki kualifikasi tersendiri. Kualifikasi tersebut dapat dibadi dengan dua bagian, yaitu :
Pertama, kualifikasi rohani. Orang yang masuk ke sana adalah orang yang sudah
menanggalkan kemahnya yang fana. Ketika masih menggenakan kemah, ia suka
mendengar Firman, dan taat kepada kebenaran. Mempersiapakan diri sebagai warga sorga dengan belajar menyembahan Tuhan dalam roh dan kebenaran. Belahar hidup didalam kekudusan sebab dia tahu ia akan menghampiri tahta yang Mahamulia. Dia selalu kuat sebab dia selalu hidup dalam doa dan firman. Sehingga walau godaan tak henti bagai
bandang, ia tetap kokoh tak tergoyangkan. Walau orang fasik berpesta dalam
kemewahan, ia tetap tegar di dalam kekudusan. Matanya selalu tertuju pada
kekekalan. Ia paham, kemah itu memang harus dibongkar sebab bersifat sementara. Sama seperti jika anak pramuka berkemah, mereka pasti akan segera membongkarnya dan pulang. Sebab itu dia menjaga kekudusan dan melawan kedagingan.
Kedua, kualifikasi jasmani. Orang yang akan masuk ke sana juga memiliki mental prima.
Tandanya adalah pekerja keras bersemangat baja. Semangatnya bagai energy gunung
berapi yang tak pernah henti. Ia tak undur walau sekitarnya berlaku buruk. Ia
yakin, imannya akan menghasilkan buah. Ia percaya segala perbuatannya yang baik akan diperhitungkan Tuhan sehingga perbuatan baik tersebut tanpa dia sadari menolong dirinya dan jadi pemenang. Ia tidak menyerah terhadap segala macam
bentuk tantangan. Dia tidak akan membiarkan orang lain melemahkan semangat bajanya.
Ia berjuang keras mengatasi berbagai kelemahan sampai setiap keinginan baik
tersebut tergapai. Ia yakin keberhasilan pasti tercapai. Itulah sebabnya dia tidak membiarkan kesulitan membuatnya berhenti. Ia tahu, dirinya adalah mahluk berkodrat ilahi yang sarat energi. Ia
pun yakin mengakui iman tanpa aplikasi hanyalah sebuah ilusi.
Saudara,
kemah sementara itu adalah tubuh yang sedang kita kenakan. Dan kemah yang
sedang kita kenakan ini suatu ketika akan kita tanggalkan dan masuk di dalam
kemah yang baru dan yang kekal. Suka atau tak suka, kemah setiap orang memang
harus dibongkar. Dan setelah dibongkar sebagian dilempar ke neraka dan dibakar
di sana. Tetapi kemah orang percaya akan dijemput kemudian diangkat ke sorga.
Itulah salah satu untungnya orang yang percaya Tuhan, Haleluya !!
Sorga
itu diwartakan Tuhan sejak dahulu kala. Tuhan mengutus hamba-hambanya dengan
berbagai cara agar mudah-mudahan semua mendengar dan taat da masuk ke sana. Ia sampaikan Firman-Nya. Ia nyatakan
mujizatnya. Ia curahkan kasih-Nya supaya manusia melakukan kebenaran-Nya. Tidak cukup denganitu, Dia sendiri turun kedunia dan menyatakan Diri-Nya didalam Tuhan Yesus Kristus.
Saudaraku, tidak baik mengeraskan hati di dalam dosa. Tidak baik pula hanya mengandalkan logika. Berdagang dan berharap untung besar boleh tetapi jangan hanya karena ingin untuk besar engkau masuk ke neraka. Memiliki posisi dan jabatan tingi boleh, tetapi jangan pake cara yang oleh cara itu engkau menjadi calon penghuni neraka. Memiliki harta banyak itu tidak dilarang, tetapi ingat engkau harus berbagi sebab dengan suka berbagi merupakan bukti kita pengikut Kristus. Itulah sebabnya orang yang kikir tidak layak masuk sorga, sebab perilaku seperti itu bertentangan dengan nilai iman Kristen.
Sampai saat ini Sorga dan pintunya masih terbuka. Tetapi saat yang tidak ketahui dan tidak kita duga, tiba-tiba Pintu sorga tersebut akan tertutup. Seba itu mari kita hidup dan berbuat seolah olah Pintu Sorga akan segera ditutup. Sebab
itu biarlah orientasi segala kehidupan kita senantiasa mengarah ke sorga. Amin. (Doaku menyertai saudara, Gembala Jemaat GBI Aletheia Pamulang, Pendeta Haposan Hutapea, STh, MA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar