Kamis, 26 Mei 2016

MAKMUR KARENA BERSYUKUR

Mazmur 107:1-9
Beryukurlah kepada Tuhan sebab Ia baik! Bahwasanya unuk selamalamanya kasih setiaNya (ay 1)
Bersyukur itu sarat makna sekaligus besar kuasa. Dengan bersyukur orang mengakui provedensia Allah dan mengakui keterbatasannya sebagai manusia. Orang yang bersyukur mengakui kebesaran Allah dan menunjukkan kerendahan dirinya. Itulah sebabanya Alkitab mengajarkan kita untuk mengucap syukur kepada Tuhan. Saat bangun pagi kita bersyukur masih hidup. saat  makan kita bersyukur atas pemeliharaan Tuhan yg ajaib. Saat bekerja kita bersyukur memiliki aktifitas dan saat malam hari kita bersyukur atas pertolongan Tuhan disepanjang hari. Bersyukur itu berarti mengakui anugerah-Nya dan menghargai karunia-Nya. Mengucapsyukurlah dalam segala hal demikianlah firman Tuhan (1Tes 5:18). Apakah dampak bersyukur itu dan sampai dimanakah dimensinya?
Mengucap syukur merupakan indikator utama kedewasaan rohani. Ucapan syukur tersebut nampak dalam beribadah dengan tekun, memberi diri terlibat dalam pelayanan gereja sesuai talenta dan karunia masing-masing. mengembalikan milik Tuhan dengan teratur melalui persembahan. Bentuk persembahan tersebut ialah Persembahan sukarela, Persembahan Persepuluhan dan Persembahan Pembangunan tempat ibadah, Persembahan guna mendukung program misi dan lain-lain. 
Tuhan menghendaki kita supaya membiasakan diri berkata "terimakasih" kepada orang lain sekecil apapun bantuan yg kita terima. Dan jika menyuruh orang lain alangkah lebih baik jika kita berkata "minta tolong", dan segera berkata "maaf " jika mengecewakan orang lain. Selamat bersaksi, Tuhan Yesus Kristus Memberkati...
Pengurapan hanya diterima orang yang hanya menyelidiki dirinya sendiri dan mengakui kejahatannya dihadapan Allah.... Tuhan melarang kita menjadi hakim karena kita adalah orang yang dibebaskan Tuhan dan penghakiman yang mestinya harus kita terima.
Meskipun noda yg menimpamu begitu hitam dan dosa masa silammu begitu banyak dan kamu merasa sifat burukmu sangat susah untuk dirubah, Tuhan memberikan kabar baik buat kita: " Tuhan berkata: Aku mengasihi engkau dengan kasih yg kekal.... !!! 
Bersyukur itu mudah tetapi pengaruhnya luarbiasa. Dengan bersyukur persekutuan kita dngan Tuhan semakin heran. Tubuh kita sehat. Jika ada gangguan tersembunyi ditubuh kita, akan segera tersingkap sehingga obati sedini mungkin.. Kita semakin berbahagia karena  menikmati hidup dengan enak nyaman. Dan orangpun senang bersama kita.
Saudara, Tuhan selalu sedia membuka tingkap langit untuk memberkati kita. Dia hanya menghendaki kita bersyukur atas semua rahmat-Nya yang kekal, kemudian melakukan kehendakNya , Haleluya.........!! Amin

Minggu, 22 Mei 2016

GBI ALETHEIA PAMULANG

Aku kuatir adanya perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan dan kerusuhan (20).
Nats diatas dituliskan Rasul Paulus ke sebuah  jemaat perkotaan, yakni Jemaat Korintus. Bagian perikop ini berisi ungkapan ‘kekuatiran’ seorang pelayan terhadap mutu iman anggota-anggota jemaat yg terindikasi hidup sendiri dan sarat dengan intrik dan perselisihan. 
Seorang pelayan memang sangat merindukan jemaat yang dia layani mengalami pertumbuhan yang benar yakni semakin dewasa, menghasilkan buah yang baik, hidup didalam roh dan membawa dampak bagi orang lain yg terwujud melalui perubahan  karakter. Diharapkan, orang yg suka berkata kasar berubah menjadi suka berkata lembut, watak jadi luhur, bertindak terukur. Mampu menghargai orang lain dan selalu rindu memahami perasaan sesama.
Mengapa anggota jemaat harus hidup didalam roh dan menunjukkan pembaharuan Karakter? Apakah demi hormat dan kemuliaan pelayan itu sendiri? Tidak, bukan untuk kepentingan pelayan melainkan supaya Tuhan dimuliakan. Yakni supaya umat sungguh-sungguh masuk ke tujuan berjemaat yang sebenarnya yakni bersama-sama memuliakan nama Tuhan Yesus Kristus, sumber dari segala rahmat dan pengasihan tersebut.  Jemaat Aletheia dirancang menjadi jemaat yg mengaplikasikan kebenaran melalui tindakan untuk mewujudkan esensi persekutuan yakni mengangkat dan memberdayakan anggota jemaat sehinga mandiri dan menjadi berkat. Sebab Semangat persekutuan tidak hanya ada diseputar mimbar gereja melainkan merubuhkan segala bentuk tembok pemisah, seperti tembok suku, tembok sosial dan ekonomi . Kasih tidak hanya menutup kekurangan melainkan juga membangun jembatan persekutuan sebagai umat. Kehidupan didalam kebenaran seperti itulah yg menjadi tujuan utama Tuhan mendirikan gereja Nya. 
GBI Aletheia Pamulang, dirancang bukan utk menjadi arena bisnis individu, bukan pula untuk menjadi menara Babel modern dan bukan pula menjadi sarana utk memuliakan diri. Artinya dari sisi pelayan  team penggembala memahami tggjawab masing masing yaitu untuk menata layani pelayanan. Dari sisi lain, jemaat diharapkan menyadari tanggungjawbanya sebagai anggota siding jemaat dan sebagai umat Tuhan. Konkrit nya, hak dan tanggungjawab yg melayani dan yang dilayani tidak boleh mematikan nurani hanya demi ambisi dan motivasi yg tersembunyi. Artinya semua tujuan pelayanan adalah  menjadi berkat buat Tuhan dan gereja-Nya.
Rasul Paulus menuliskan nats diatas supaya segala penyimpangan yg dapat merusak persekutuan tidak terjadi di lingkungan pelayanan. GBI Aletheia Pamulang dirancang menjadi institusi gereja yang berbeda dari  lembaga gereja lain yg banyak terindikasi dijalankan bertentangan dengan tujuan dan panggilan gereja universal dan lintas zaman. GBI Aletheia Pamulang tidak akan membangun gedung megah, mewah sementara angota jemaatnya banyak yg termarzinalkan. Tetapi GBI Aletheia Pamulang dipanggil untuk lebih dahulu membangun pribadi anggota jemaat  disegala bentuk panggilannya masing-masing, setelah itu baru memikirkan gedung tempat ibdah. Intinya, gedung itu perlu, tetapi yang lebih perlu adalah manusianya. Sebab itu dihari Pentakosta ini, mari kita membuka hati untuk semakin dibaharui Rohkudus. Mari kita dengan rendah hati mendeteksi kelemahan diri dan membiarkan Rohkudus untuk menyempurnakan kita melalui proses Tuhan. Kita akui kelemahan itu dan kita tinggalkan. Artinya, dari pada saling benci dan anti pati mari kita saling membangun dan saling meneguhkan. Dan dari pada saling iri dan dengki lebih baik kita membangun sinergi. Dan dari pada merasa diri paling suci, mari kita mengakui dan berkata: “aku adalah orang yang paling berdosa”, Amin.



TERSENYUMLAH

(2 RAJA 7:1-11)
Lalu berkatalah yang seorang kepada yang lain : “Tidak patut yang kita lakukan ini, hari ini adalah hari yang baik, tetapi kita ini tinggal diam saja.” (ayat 9)
Situasi ekonomi Indonesia yang terpuruk, dapat menjadi ancaman  persekutuan gerejawi. Individualisme bisa menjadi pilihan, mementingkan diri sendiri akan menjadi fenomena. Kesetia-kawanan sebagai umat akan semakin pudar dan  kebersamaan sesame warga jemaat semakin terancam. Bagaimana kita harus bersikap? Renungan hari ini dapat kita buat menjadi acuan sekaligus pilihan yg menuntun kita menentukan sikap.
Di dalam nats hari ini dikatakan, Samaria sedang mengalami krisis pangan yang dahsyat. Satu per satu mahluk hidup, baik manusia atau hewan kelaparan dan mati. Bahkan seorang ibu harus mengadukan teman yang ikut memakan daging anaknya karena tidak memberi anaknya untuk mereka makan (II Raja-Raja 6:28-29). Dalam situasi kritis tersebut kita menemukan sikap dan tindkan luhur 4 orang kusta yang sedang  terusir. Mereka dikutuk secara teologis dan secara sosial (ayat 3). Namun keempat orang tersebut justeru menunjukkan keteladanan sebagai orang percaya sejati. Perbuatan apakah yang mereka lakukan sehingga kita menyebut mereka sebagai orang percaya sejati?
Pertama, mereka bertindak sesuai dengan iman,
Sadar bahwa ransum dari keluarga tidak mungkin lagi diharapkan, maka keempat orang kusta itu berkata: “dari pada mati dengan mengharapkan yang tidak ada, lebih baik mati dalam berusaha.” Mereka merapatkan barisan, mengeratkan kebersamaan, membulatkan tekad dan membuang rasa takut, dan bergerak menuju sasaran.  Mereka bertindak dan maju menuju lumbung berkat, dan suksespun tergapai gemilang, dahsyat!!(ayat 4-7) Bagi setiap orang percaya yang memiliki tekad serta rindu hidup bersama orang lain, masalah pasti  berubah menjadi peluang, haleluya….!!(Yesaya 41:10) 
Kedua, mereka rela berbagi (ay 9)
Dari orang yang kelaparan kini menjadi kenyang. Dari orang yang kekurangan dan sangat miskin, mereka kini menjadi kaya, haleluya…..!! Dan didalam kelimpahannya mereka bertindak luhur. Mereka sadar yang mereka miliki adalah hasil kerja keras mereka. Mereka layak bermegah dan menikmatinya sesuka sendiri. Namun hal itu tidak mereka lakukan. Bahkan hal itu mereka buat menjadi alasan untuk berbagi. Mereka menyadari peranan Tuhan sangat menentukan dibalik keberhasilan  bukan hanya karena usaha mereka semata. Mereka membuang kepentingan diri sendiri dan memikirkan saudara mereka yang dilanda kelaparan (bandingkan dengan Galatia 6:9-10). Mereka berkata marilah kita berbagi kepada teman sebangsa kita, dan mereka melakukannya. Mereka menepati kesepakatan yang mereka janjikan.
Ketiga, pengampunan yg tulus (10-11)
Kepada siapa mereka berbagi? Kepada orang-orang yang mengusir dan yang menghina mereka. Inilah esensi orang beriman. Dan ini pula wujud pengampunan sejati  sekaligus karakter Kristen sejati. Disisihkan dari lingkungan social, diusir dari kampung halaman, merupakan sebuah pengalaman yang menyakitkan. Hak hidup berkomunitas dan hak bersosialisasi hilang, tetapi mereka membuka pintu maaf, dan dilakukan dengan tulus. Mereka yang teraniaya menjadi berkat besar, luar biasa !! Mereka berkata, “ marilah kita berbagi kepada teman sebangsa kita”, dan mereka melakukannya. Inilah nilai khas iman kristiani (Lukas 6:27-36).  
Setiap pencapaian membutuhkan perjuangan berat. Disana pikiran, tenaga dan waktu dicurahkan. Namun olehnya seringkali membuat manusia menjadi lupa peranan Tuhan. Dan lupa pula melakukan panggilannya sebagai orang Kristen, yakni menjadi saluran berkat bagi sesame dan buat pekerjaan Tuhan. Dalam renungan hari ini dikatakan dalam ayat 9: hari ini adalah hari baik. Artinya, keberhasilan ini adalah dari Tuhan, dan pakailah memuliakan Nama Tuhan. Kiranya melalui keteladanan keempat orang kusta ini dapat memotivasi kita agar tetap memelihara kebersamaan, melepaskan pengampunan sekaligus menunjukkan keperdulian kita terhadap sesame. Amin

PILIH MATI ATAU HIDUP?

(MATIUS 5:17-48)
 kamu telah men        dengar firman: mata ganti mata gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu,…… (38-39)
Dalam pikiran kritis, orang Kristen suka bertanya: Mengapa Yesus Kristus harus membawa ajaran baru?       Mengapa tidak ikut agama Yahudi saja dan mengajarkan Hukum Taurat? Bukankah HukumTaurat itu sudah       cukup? Saudara, Hukum Taurat membuat manusia tertekan dan dibawah kutuk. Sepuluh Hukum itu berbentuk  larangan dan  akibatnya menghilangkan ruang gerak manusia. Sebab setiap bentuk kesalahan kepada Tuhan  harus  diganjar  dengan keras dan segala perbuatan jahat kepada orang lain harus dibayar dengan  ukuran yang  jelas.  Nyawa ganti nyawa, bengkak ganti bengkak, patah ganti patah, mata ganti mata , gigi  ganti gigi  (Kel 21:23-24). Hukum Taurat itu sangat keras, tetapi ajaran Yesus Kristus sebenarnya  jauh lebih keras  tegas.  Ajaran Yesus kristus tidak hanya menyasar jemaat tetapi semua orang Kristen  termauk para hamba-  hamba  Tuhan.  Ajaran Taurat menghukum orang yang berbuat, tetapi Ajaran Yesus      Kristus menghukum  semua orang  YANG SUDAH BERBUAT termasuk orang yang hanya baru berkata dan    berniat jahat. Luar    biasa!!!  Untuk  lebih lengkap, mari kita melihat  perbedaan dari ajaran  tersebut: 
ay 17: Taurat berkata, yang membunuh harus dihukum mati. Yesus bersabda: “ yang marah  dan yg berkata kafir harus diadili bahkan yg berkata jahil, harus diserahkan ke dalam neraka yg menyala-nyala. Persembahan dirumah Tuhan menjadi sia-sia. Artinya, meskipun hanya berkata jahat dan dikuasai emosi negative saja, harus dihukum.
Ayat 27: Taurat berkata:” Orang yang berzinah harus dihukum mati!”. Tetapi Yesus ber Sabda: Bukan hanya yang sudah berzinah saja yg harus dihukum, melain setiap lelaki yang memandang perempuan dan berpikir tidak senonoh kepadanya, harus dihukum.
Ayat 33 : Taurat berkata: “jangan bersumpah palsu…” Tetapi Yesus berkata: “ jangan sekali-kali mengucapkan sumpah apapun”. Artinya, kejujuran harus menjadi budaya setiap orang. Sebab jika kejujuran sudah menjadi budaya,maka sumpah tidak lagi dibutuhkan. Itulah sebabnya Yesus Kristus bersabda: Jika ya hendaklah kau katakan: ya, jika tidak hendaklah kau katakan: tidak, apa yang lebih dari pada itu berasal dari sijahat..
Ayat 38: Taurat berkata: “ mata ganti mata dan gigi ganti gigi” Tetapi Yesus besabda: janganlah melawan orang yang berbuat jahat kepadamu”
Ayat 40: Taurat berkata: “ ….bencilah musuhmu”. Tetapi Yesus bersabda: kasihilah musuhmu dan berdoalah untuk mereka yang menganiaya kamu. Artinya, menurut Yesus yang berbuat jahat kepada kita harus kita kasihi dan kita doakan, apalagi orang yang hanya berkata negative. Waspadalah, jangan karena kesalahan orang lain kita jatuh kepada dosa.
Apakah yang terkandung dari ajaran Taurat dan Ajaran Yesus Kristus itu? Firman Tuhan ingin memberi penegasan kepada kita bahwa dosa tidak hanya pemberontakan atau pelanggaran atau perbuatan tidak senonoh manusia, melainkan saat hati kita  ber niat jahat dan saat kita tidak melakukan perbuatan baik. Dosa itu dahsyat!!.
Perbedaan itu juga berkaitan dengan ukuran pertobatan manusia. Bertobat bukan hanya sekedar menyesal dan meninggalkan perbuatan yang salah. Orang yang bertobat harus mengalami pembaharuan (metanoia). Ada perubahan hati atau pikiran dan bermuara pada perubahan perilaku. Inilah yang disebut lahir baru. Sekali bertobat tetap bertobat. Tidak kumat lagi. (2 Korintus 5:17) dan itulah yang dikerjakan Tuhan Yesus Kristus kepada kita. Dia membebaskan kita. Jangan mau terikat lagi lah….
Sebagai orang yang sudah menikmati Anugerah, kita perlu membuang konsep Taurat. yang cenderung hanya mencari kesalahan kemudian menghakimi orang lain. Mari kita membuka hati supaya dikuasai karunia Tuhan Yesus Kristus. Dengan demikian kita dijauhkan dari kejahatan merasa benar sendiri. Mari menikmati pembaharuan dan pengurapan Allah terus menerus. Sebab urapan hanya ada dan dialami orang yang selalu tunduk diri sambil ‘memukul diri’ dan berkata: “ ya Tuhan ampunilah aku yang berdosa ini” (Lukas 18:13) Pengurapan hanya diterima orang yang hanya menyelidiki dirinya sendiri dan mengakui kejahatannya dihadapan Allah. Demikianlah orang Kristen sejati, Amin. (Pdt.HR Hutapea, STh, M

MUDAH TETAPI BESAR KUASA

Yakobus 4:1-10
Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa (ayat2b)
Doa itu mudah tetapi sarat makna. Doa itu sederhana tetapi dahsyat kuasa. Doa itu perlu tetapi orang enggan. Doa itu perintah Allah, tetapi dianggap diluar logika. Doa itu tanda orang beriman tetapi disepelekan. Doa itu selalu actual tetapi dianggap ketinggalan zaman. Doa itu sangat fundamental sebab itu jangan diabaikan. Giatlah berdoa, tekunlah melakukannya sebab perannya sangat menentukan. Dengan berdoa kita mengatasi stress. Dengan berdoa kita mengundang imfartasi Tuhan. Dengan berdoa iman kita selalu tumbuh dan semakin mekar. Untuk setiap orang yang giat berdoa sumber tak akan pernah berhenti, hujan pasti berakhir pelangi. Banyak berdoa banyak berkat, banyak berdoa pintu solusi selalu terbuka, haleluya !! Untuk setiap orang Kristen yang tekun berdoa, tak ada jalan yang terlalu gelap, tak ada pula jurang yang terlalu dalam. Tak ada rimba yang tak tersingkap tak ada samudera yang tak terseberangi. Ada hasil dan mukjizat bagi setiap orang yang berdoa. Dengan berdoa kita bersyukur dan berseru. Dengan berdoa kita bersaksi dan memuji yang Mahatinggi. Doa itu berdimensi luas. Murah, mudah tetapi berlimpah makna. Berdoalah karena doa itu pesan Tuhan., Haleluya!!
Dari manakah datangnya minat untuk berdoa itu? Minat berdoa itu timbul karena menyadari ada oknum yang mengatur segala sesuatu, dan oknum itu sangat besar kuasa. Kita yakin Oknum itu yang menciptakan segala sesuatu dan yang mengatur perputaran bumi ini dan Oknum yang mahakuasa tersebut adalah Tuhan Yesus Kristus. Kesadaran ini menggerakkan kita membuat aktivitas ritual dengan berdoa. Hal yg sama juga ditemui oleh Paulus di Efesus (Kis 17:25).
TUHAN ingin manusia itu menyembah Allah yang benar. Dia pun ingin semua orang menyembah Dia dengan cara yang benar yakni dengan Doa didalam nama Tuhan Yesus Kristus. Minat berdoa selanjutnya ialah karena manusia menyadari selain ada Oknum yang baik dan yang Mahakuasa, juga sadar ada oknum jahat. Sadar bahwa dirinya terbatas dan tidak berdaya dengan kekuatan diri sendiri, manusia berdoa agar dilindungi dari yang jahat tersebut. Memang salah satu sifat berdoa adalah mohon pertolongan bagi setiap orang yang berbeban berat. Tuhan mau supaya setiap orang merendahkan diri dan berdoa. Doa tanpa kerendahan hati adalah doa yang sia-sia. Orang Kristen bukan tidak berdoa. Mereka berdoa, tetapi dosa tinggi hati jalan terus, akibatnya Tuhan tidak berkenan.


Alasan orang berdoa selanjutnya ialah karena merindukan persekutuan dengan TUHAN. Doa adalah jalan mendekat dan berkomunikasi dengan Tuhan. Dengan doa, Tuhan berkenan dihampiri dan Dia mengkedangkan Tangan-Nya untuk memberkati setiap pribadi yang berdoa. Jika tidak ada doa, hadirat Allah jauh, iblis menjadi leluasa mengacaukan hidup kita. Doa membangun diri dan membuat iman  semakin bertumbuh kuat dan memiliki daya tahan. Doa memelihara kasih yang menyala kepada Tuhan. Dalam nats diatas dituliskan, orang yang tidak berdoa tidk mendapat apa-apa. Artinya, semua yang kita cari didunia ini adalah miliknya Tuhan Yesus Kristus. Jika kita berdoa sambil berjuang, maka kita akan mendapat banyak.  Kalau begitu baiklah kita terus tekun berdoa AMIN.

Senin, 16 Mei 2016

IMAN YG DAHSYAT

 Markus 11:20-25 
Yesus menjawab mereka: “Percayalah kepada Allah! (ay22)
             Banyak orang mengaku beriman tetapi tidak pernah menunjukkan bukti imannya dan tak pernah menikmati buah iman tersebut. Mengapa demikian dan bagaimana cara  supaya iman itu membawa perubahan? Melalui renungan ini kita belajar tentang iman yang hebat yang membawa perubahan hebat.                       
Iman yang hebat itu itu lintas ras, bangsa, dan benua. Tuhan tidak memandang tampang atau muka tetapi DIA memandang iman yang berkualitas. Semua manusia adalah ciptaan-Nya dan dirancang memuliakan Tuhan sebagai pencipta. Ada yg berkulit hitam ada juga yg berkulit putih. Bentuk tubuhnyapun beragam. Ada yang  kurus ada pula yang gemuk. Ada yg terlahir  cantik, ayu, tampan dan rupawan. Bentuk tubuhnya ideal dan enak dipandang, itu bagus. Yang penting perilaku harus halus selaras dengan wajahnya yg cantik ayu; perkataannya harus lembut membangun. Hati tulus dan rindu bersekutu dan menjadi sesame bagi mereka yang membutuhkan. Sebaliknya tak sedikit orang terlahir dengan tampang pas-pasan. wajah garang, kulit kasar. Walau demikian  hatinya luhur berbudi, penuh kasih sayang. Kata-katanya lembut dan sopan serta perduli kepada teman. Walau tak berlimpah harta, namun suka berbagi sera penuh welaskasih. Itulah keunikan manusia dengan karakternya yang beragam yang kita temukan dalam kehidupan dan dipersekutuan. Bagaimanapun tampilan anda, wajahmu ayu atau pas-pasan, ketahuilah itu adalah anugerah Tuhan, bangunlah iman. Imanmu akan mendorongmu untuk bersyukur dan membuat tindakanmu selalu terukur, jauh dari cemburu dan perasaan terancam. Iman tersebut akan memampukanmu bertindak selaras dengan tuntutan Tuhan. Sehingga orang yang wajah ayu dan yang wajah pas-pasan  sama-sama menjadi pemenang sebab kepadamu Tuhan berkenan. Iman akan membuat wajah ayu semakin ayu dan membuat wajah yang pas-pasan berkilau penuh kemuliaan, haleluya.
Iman yg hebat itu setujuan dengan Allah. Orang yang beriman menghargai setiap rangkaian Karya Allah. Dan menyadarinya sebagai suatu rangkaian yang utuh dan menyatu. Iman adalah sari dari pertobatan dan penyembahan. Itulah sebabnya dilawat dan dipenuhi Roh kudus adalah sebuah keharusan. Intinya adalah intim dengan Bapa!. Hal itu dapat kita temukan dalam diri Bapa orang beriman yaitu Abraham. Imannya Nampak melalui caranya bersikap luhur terhadap orang lain. Dia tulus, menjauhkan rasa takut dan setiap prasangka buruk. Imannya mendorongnya untuk selalu bertindak ramah dan rasa hormat, memberi jamuan dengan menu terbaik. Inilah lambang persekutuan yang sebenarnya. Kita memberi hati dan korban kita, dan Tuhan melawat kita. Itulah tindakan yang setujuan dengan Allah, haleluyah !!
Iman yang hebat berkaitan erat dengan Keintiman. Indikator orang yang beriman adalah intim secara social dan intim dengan Bapa Sorgawi. Keintiman social menciptakan harmoni dan harmoni tersebut mendorong tumbuhnya spiritualitas. Atmosfir spiritual akan mewadahi terwujudnya kehidupan yang damai. Firman dan isi hati Tuhan disingkapkan. Kuasa dan berkat-Nya mengalir (ay17-21), puji Tuhan.

Dalam nats hari ini (ay 22) kita diajak untuk percaya. Maksudnya adalah percaya yang benar yang Nampak melalui pikiran dan tindakan. Gereja membutuhkan orang-orang yang dipenuhi iman, bukan janji iman. Pikiran duniawi dan kuasa setan dan penyakit hanya dapat dikalahkan dengan iman (1 Pet 5:8-9; 1 Yohanes 5:4-5; Mazmur 107:17-20). Setiap keluarga membutuhkan anggota yg beriman. Negara membutuhkan pemimpin yang beriman. Iman adalah kunci transformasi dan kehidupan yang lebih baik. Dengan iman yang timbul dan pendengaran firman Tuhan dan yang berkembang karena suka berkorban dan bertindak luhur, kita menjadi pemenang (1kor 6:10), Amin. (Pdt.HR Hutapea, STh,MA)

Minggu, 15 Mei 2016

SELAMAT HARI PENTAKOSTA

Yoel 2:28-32
Sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan seperti yg telah difirmankan TUHAN; ay 32b
Rohkudus turun, mukjizat terjadi. Ribuan orang bertobat. Terjadi kegerakan menyembah Tuhan Yesus Kristus. Ada kuasa diimpartasikan. Kebersamaan dan kehangatan persekutuan tercipta. Yang lemah dikuatkan. Penakut menjadi berani. Yang kurang pendidikan dipenuhi hikmat. Yang kikir jadi murah hati dengan berbagi dengan rela hati (Kisah rasul 2:41,46) Segala bentuk tembok pemisah dirubuhkan. Tua muda, kaya dan miskin, Yahudi dan Yunani menyatu dalam persekutuan ( Gal 3:28-29). Yang berdosa tersungkur dihadapan Tuhan dan mereka bertobat. Intinya ada pertobatan yg radikal serta perubahan yg signifikan dialami oleh setiap orang yang mengaku diri dipenuhi Rohkudus.
Perubahan harus Nampak dalam hidup seorang yang dipenuhi Rohkudus. Perubahan yang berkaitan dengan diri ialah, ada pembaharuan perilaku, ada kelepasan dari segala bentuk kutuk. Dan perubahan yang berkaitan dengan orang lain ialah, tercipta pemulihan: yang biasanya mudah antipati akan belajar berempati, yang mudah sakit hati akan belajar mengampuni dan disukai semua orang, luar biasa!! (Kis Ras 2:47). Terjadilah tranformasi komunitas. Dimulai dari keluarga (Sion) kemudian mengalir ke gereja (Yerusalem) kemudian ke lingkungan yang lebih luas. Orang yang dipenuhi Rohkudus menjadi berkat besar, gereja pun bertumbuh dahsyat. Rahasia pertumbuhan gereja tidak dapat dipisahkan dari pribadi jemaat yang dibaharui RohKudus. Jika gereja mula-mula bertumbuh karena pencurahan Rohkudus, sekarang pun setiap gereja disegala tempat dan disepanjang abad sangat membutuhkan kuasa dan urapan Rohkudus. Tanpa Rohkudus gereja akan suam, tetapi dengan Rohkudus gereja akan bertumbuh dan berdampak besar, Haleluya!!
Gereja Harus Bertumbuh! Gereja yg tidak bertumbuh adalah gereja yg mati. Pertumbuhan gereja harus dilihat dari dua sisi yg tidak dapat dipisahkan satu sama lain.  Pertumbuhan keluar, yakni bertambahnya jumlah anggota, lingkungan pelayanan semakin luas. Pelayananpun semakin beragam dgn karunia yang semakin komplit dan  soliditas di intern jemaat pun semakin heran. Pertumbuhan kedalam. Pemantaban, pembinaan, penataan pelayanan berkesinambungan yg mengakibatkan jemaat itu semakin solid dan kokoh.
Bagaimana caranya agar pertumbuhan yang demikian bisa terjadi? Rasul Paulus melalui suratnya kepada jemaat di Tesalonika ini mengajarkan beberapa hal, yang perlu jemaat lakukan setiap waktu, yaitu Jemaat harus senantiasa mengikut Tuhan dengan setia (1 Tes 1:6). Latar belakang sosial dan pendidikan anggota jemaat yang tinggi serta harta benda yg melimpah harus menjadi pendorong orang datang mengikut Yesus. (Kis 17:4)  
Dengan demikian setiap orang ikut meninggalkan kebiasaan yang menyimpang dan cara mencari nafkah yang jahat (1 Tes 4:3,11) dan rindu menerima setiap anggota sebagai seorang saudara (1 Tes 5:26). Kehidupan kota metropolis yang individualistis, mereka singkirkan demi tercapainya persekutuan yg harmonis dan penuh kasih sesuai dengan kehendak Allah (1 Tes 5:25-27).
Gereja yang bertumbuh adalah kerinduan setiap orang yang percaya, tapi jalan untuk mencapainya sering kali salah. Tidak sedikit pelayan Tuhan justeru memakai metode bertumbuh yang diluar ketetapan Tuhan. Dari pada mengandalkan Rohkudus mereka memakai metode duniawi, yang berakibat mudah kecewa dan mudah jatuh kepada pencobaan. Tetapi, kepada setiap orang yang mau masuk dalam rencana dan cara Allah dan yang membiarkan kuasa Rohkudus terus menyala, kepadanya kuasa-Nya  akan terus diimpartasikan sehingga  mampu terus merefroduksi buah rohkudus. Demikianlah dampak Pencurahan Rohkudus untuk gerejanya sejak dahulu, hari ini dan sampai selamanya. Selamat hari Pentakosta. Dan biarlah api Rohkudus itu terus berkobar didalam hidup kita masing-masing, Amin. (Doaku menyertai setiap saudara, Pdt Haposan Hutapea, STh, MA)


    

Jumat, 13 Mei 2016

ORANG KRISTEN SPESIAL

(II Tawarikh 29:1-17)
 Pada tahun pertama pemerintahannya dalam bulan pertama, ia membuka pintu-pintu rumah TUHAN dan memperbaikinya (ayat 3). 
Daftar prioritas hidup seseorang sangat menentukan berhasil atau tidaknya hidup orang tersebut. Dalam konteks iman, setiap orang Kristen dipanggil untuk mencari kerajaan Allah lebih dahulu dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan (Matius 6:33), Itulah prioritas hidup setiap orang Kristen. Artinya, orang Kristen dituntut merencanakan dan melakukan segala sesuatu yang memuliakan Nama Tuhan, setelah itu baru melakukan hal-hal yang berkaitan dengan diri kita.
Dalam perikop ini kita dapat melihat tindakan positif yang dilakukan seorang raja dari sebuah Negara yang besar sekaligus makmur. Dikatakan pada hari pertama, bulan pertama dan pada tahun pertama(ayat 17), Sejarah membuktikan raja Hizkia dapat memerintah selama 29 tahun.
Dengan cara bagaimana Hizkia mendahulukan Tuhan dari pada urusan-urusan lain?
Pertama, Hizkia membuka pintu-pintu rumah Tuhan. Hizkia sadar, tugas yang dipercayakan kepadanya adalah pekerjaan yang luar biasa berat. Dia sadar dirinya masih muda dan kemampuannya pun sangat terbatas. Dia sadar, antara kemampuan dan tanggungjawabnya sebagai kepala Negara sangat tidak sebanding. Dan dalam situasi seperti itu, raja Hizkia membuat keputusan yang tepat. Hizkia  datang kepada Tuhan yang Maha besar yang sanggup melakukan perkara yang besar. Hizkia menyadari keterbatasannya mengenal manusia. Dia sadar kekuasaan yang ditangannya adalah lumbung gula yang akan mengundang semut berkerumun. Orang-orang akan datang dengan motiv masing-masing. Ada yang tulus untuk mengabdi, ada pula yang bermaksud memperkaya diri. Jika saudara saat ini sedang berkuasa, waspada dengan orang-orang yang mendekat dengan anda. Bangunlah keintiman dengan Bapa supaya DIA mencurahkan Roh-Nya. Dengan demikian saudara mampu mengenali orang yang tulus dan mampu mendeteksi orang yang berhati bulus serta bermotiv pulus.
Dalam setiap situasi kita perlu bertindak tepat, bersikap tepat serta bekerja sampai tuntas. Tugas serta tanggungjawab boleh berat, tetapi sikap kita harus pas.
Dengan membuka pintu-pintu rumah Tuhan, Hizkia seakan berkata, “aku tidak sanggup, namun bersama Tuhan, tidak ada yang mustahil bagiku”. Sikap yang demikian sangat perlu kita teladani. Semakin besar tanggungjawab dan pekerjaan yang harus kita lakukan semakin dahsyat pula kita memprioritaskan Tuhan. Dalam setiap permulaan hari, pekerjaan baru, tantangan baru, rumah baru, kita mulai dengan Tuhan, kita jalani dengan Tuhan dan mengakhirinya dengan Tuhan pula. 
Kedua, Hizkia membangun Rumah Tuhan. Dengan memperbaiki rumah Tuhan, Hizkia seakan berkata, Tuhan satu-satunya sumber berkat sekaligus satu-satunya tujuan orang Kristen diberkati. Hizkia mengalokasikan dana besar untuk tempat ibadah tersebut. Hizkia mengetahui, sumber segala rezeki adalah Tuhan. Dan setiap orang yang mengutamakan Tuhan rezekinya pasti akan bertambah-tambah. Saudara, dengan ikut membantu pembangunan rumah Tuhan, kita sedang mengundang campur tangan dan kuasa Tuhan yang ajaib, Haleluya….!! Sebagai raja baru, Hizkia membutuhkan pembantu-pembantu. Dia sadar, untuk mencapai keberhasilan perlu didukung team yang solid dan setujuan serta ber mental batu. Kalau pemimpin kudus tentu yang dipimpin juga harus kudus. Akan tetapi siapa yang sanggup mengenal musang berbulu domba? atau siapa pula yang mampu memastikan “orang itu bermuka satu atau seribu?”, tak ada !!!. Hizkia mengenal wajah orang-orang yang ada disekitarnya, tapi Hizkia tidak mengenal hati orang-orang tersebut. Hizkia datang kepada Tuhan yang mengenal manusia, termasuk yang hal-hal yang tersembunyi dalam diri manusia, Haleluya. Dengan melakukan prioritas tersebut, Hizkia menikmati tuntunan, hikmat untuk membentuk team, dan bersama team yang dibentuk dengan bimbingan Tuhan tersebut, dia sukses dan diberkati. Negaranya aman, rakyatnya sejahtera dan Tuhan pun semakin dipermuliakan, puji Tuhan !!!
Saudaraku.., apakah saat ini bebanmu semakin berat? Atau apakah usaha dan pekerjaanmu stagnan tak ada terobosan? Atau mungkin rumahtanggamu kacau tak ada damai dan bahagia? Saudara...., ubah haluan anda. Prioritaskanlah Tuhan dan kehendak-Nya, maka lihatlah apa yang terjadi. Anda akan takjub dan heran menyaksikan campur tangan Tuhan yang ajaib (Yesaya 42:6)
Setiap kita memiliki tanggungjawab. Baik dirumah, dipekerjaan dan didalam gereja. Sebab itu usahakanlah mendahulukan Tuhan dan pekerjaan-Nya. Itulah tandanya orang Kristen special, tak ada tanda lain, AMIN.


Senin, 09 Mei 2016

BERKAT BESAR DENGAN CARA YANG BENAR

Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil (ay 13)
Seorang bayi hanya boleh minum susu, sebab kalau dipaksa makan makanan keras perutnya akan sakit. Sebaliknya orang dewasa harus makan makanan keras dan berkalori cukup, kalau tidak dia akan lemah, wajah kusut dan cepat layu. Secara sosial bayi   tergantung dengan orang tuanya. Karena dia memang belum dapat hidup mandiri. Namun ketergantungan itu akan semakin berkurang seiring bertambahnya usia. Dan setelah dewasa dia melepaskan diri sama sekali dari ketergantungannya bahkan menjadi tempat bergantung bagi anak-anaknya dikemudian hari.
Sebagai umat Tuhan, setiap anggota jemaat dipanggil untuk bertumbuh menjadi dewasa. Hal itu Nampak dalam pelayanan Yesus dengan murid-murid-Nya. Dalam jangka waktu 3 tahun Dia memperlengkapi mereka dengan firman, memberikan contoh melayani dan mengasihi jiwa-jiwa. Setelah itu Dia memberi mereka kuasa untuk menyembuhkan orang sakit dan melepaskan banyak orang dari ikatan setan-setan. Kongkritnya, Yesus Kristus  memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk melayani. Bahkan kunci kerajaan Sorga Yesus berikan, (Matius 16:19), Haleluya!! Kemudian memberi amanat Agung sebagai tanda kompetensi murid yg sudah diperlengkapi. Mereka dimentoring kemudian dilepaskan. Setelah itu Dia naik ke surga meninggalkan mereka. Demikianlah cara Tuhan Yesus Kristus mengajar murid-murid supaya dewasa dan mandiri. Itulah pertumbuhan rohani. Hal itu menunjukan betapa perlu setiap orang mengalami pertumbuhan rohani. Mengapa hal itu sangat perlu?
Orang yang mau menikah haruslah orang yang sudah dewasa. Ayam yang bertelur adalah ayam yang dewasa. Pohon yang berbuah adalah pohon yang dewasa. Artinya, manusia, hewan dan pohon disebut sehat dan mampu bereproduksi kalau bertumbuh dewasa. Dewasa artinya mandiri sanggup mencari nafkah sendiri, siap menghadapi keadaan yang sulit dan menghasilkan buah yg manis. Itulah sebabnya Rasul Paulus mengatakan: “Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai panca indera yg terlatih untuk membedakan yang baik daripada yang jahat”. “Ibrani 5: 14).

Bertumbuh di dalam Kristus itu berarti menjadi dewasa. Dan sebagai anggota jemaat yang dewasa  kita menyadari hak dan  tanggungjawab sebagai anggota gereja. Selanjutnya, orang yang dewasa mampu melayani tidak lagi hanya ingin dilayani. Dia tidak lagi mudah tersinggung sekaligus tidak ingin menyinggung perasaan orang lain. Dia mampu berempati sekaligus menwujudkannya dalam aksi. Intinya, oang yang dewasa rohani akan menjadi pribadi yang kuat sekaligus tertanam didalam gereja dan menjadi berkat didalam dunia. Intinya, menjadi dewasa berarti berbuahkan buah yang baik. Dia disukai manusia dan dikenan serta dikasihi oleh Allah (Lukas 2:52).
Hari ini Tuhan memanggil kita untuk menguji diri. Apakah kita sudah dewasa atau masih termasuk bayi rohani?, AMIN. (Doaku menyertai saudara, Pdt Hapossan Hutapea STh, MA)

Sabtu, 07 Mei 2016

DATANG SEPERTI PENCURI

Wahyu 22:12-21
sesungguhnya aku dating segera dan Aku membawa upak-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya (12)
Selamat, Yesus Kristus naik ke Sorga!! Bukan dinaikkan, bukan pula karena dipanggil naik. Yesus naik karena Dia turun dari sana. Sorga adalah milik-Nya, tahta kemuliaan-Nya. Jika Dia naik atau turun, itu suka-suka Dia!! Kalau ada orang yang mengaku-ngaku turun naik Sorga, orang tersebut pasti seorang pendusta. Sebab hanya Yesus Kristus satu-satu-Nya yang berhak dan berkuasa naik turun Sorga (Yoh 6:58,62). Bersyukurlah karena kita adalah umat dari Pemilik Sorga itu. Haleluya.....(Yoh 14:1-2)
Siapakah Dia yang sudah naik ke Sorga tersebut? Jawabnya ialah Yesus Kristus, yang ketika ada di tengah-tengah dunia menjalani hidup dengan mengosongkan diri (Menganggap diri-Nya tidak mempunyai apa-apa (Filipi 2:7). Saat hadir di dunia, Yesus Kristus dapat diibaratkan bagaikan seorang putra mahkota konglomerat pemilik pabrik raksasa. Walau seorang putera mahkota, dia rela belajar kerja melalui proses awal dengan menjadi karyawan bawahan dan dengan telaten melalui tahap demi tahap level jabatan. Dengan demikian dia mengetahui seluruh tahapan produksi mulai dari awal sampai hilir lengkap dengan suka dukanya. Demikianlah gambaran yang akurat tentang mengosongkan diri. Itulah sebabnya, Yesus Kristus sangat mengetahui penderitaan manusia dan menghargai setiap pribadi yang rela berjuang penuh pengorbanan (1Petrus 4:1)
Cara hidup Yesus Kristus di dunia merupakan suatu cara hidup yang radikal, suatu cara hidup yang tidak mudah dan tidak disukai oleh banyak orang. Selanjutnya kenaikan Yesus Kristus ke sorga merupakan bukti keberhasilan yang pasti  dan alami dari cara hidup yang natural yang pasti dinikmati setiap orang yang rendah hati, rela berkorban serta yang tidak pernah menyerah. Cara hidup Yesus tersebut memberi pesan yg jelas bahwa sikap rendah hati merupakan suatu sikap hidup yang sangat menentukan yg harus dimiliki oleh semua orang percaya (Matius 5:3).
Semua orang sangat senang dengan orang yang rendah hati. Tidak demikian halnya dengan orang yang congkak, angkuh dan sombong. Orang yang bersifat seperti itu pasti dibenci oleh banyak orang dan  pasti ditolak juga di sorga oleh Dia yang sudah naik ke sorga.
Naik itu berarti ditinggikan, dimuliakan dan berada di atas semua orang. Oleh sebab itu kenaikan dapat kita kategorikan dengan dua hal, yaitu kenaikan yang berkaitan dengan diri sendiri, dan kenaikan yang berkaitan dengan orang lain.
Yang berkaitan dengan diri sendiri adalah kenaikan  yg memberi pesan supaya setiap orang mampu menerima sekaligus memimpin diri dan yakin   bahwa dirinya adalah orang yang berpotensi  tinggi.
Yang berkaitan dengan orang lain adalah: setiap orang Kristen harus selalu termotivasi memberi perhatian, semakin termotivasi menerima, gemar menolong orang lain, kemudian semakin sabar sekaligus belajar empati kepada orang lain.
Untuk apakah Yesus Kristus turun lagi dihari nanti? Tuhan Yesus datang untuk memberi upah. Upah mahkota kemuliaan kepada setiap orang yang rendah hati dan yg rela berkorban. Orang seperti ini akan diberkati dibumi dan disediakan tempat di dalam Sorga (Yohanes 14:1-2). Selanjutnya, TuhanYesus datang memberi upah penghukuman kepada setiap orang yang sombong dan keras hati. Sombong karena kelebihannya dia anggap sebagai usaha sendiri, melupakan anugerah Tuhan. Keras hati karena saat membaca Alkitab atau saat mendengar kotbah tidak mau bertobat mengakui kejahatannya, sehingga tidak ada perubahan sama sekali. Orang seperti itu akan selalu sengsara dibumi dan sengsara di neraka ( Roma 1:30, 11:20; Wahyu 21:8). Saudara, hari ini adalah kesempatan emas untuk bertobat, jangan tunda ! Katakan “ya” kepada Tuhan. Karena jika  Dia turun lagi kita tidak tahu waktunya. Sebab kedatangan-Nya yang kedua itu sungguh bagaikan kedatangan seorang pencuri (1 Tes 5:1-3) Tidak terduga, mengagetkan dan tak ada waktu untuk bertobat lagi, dahsyat!! Amin (Pdt Haposan Hutapea, STh, MA)


Kamis, 05 Mei 2016

Naik untuk Turun sekali Lagi

Wahyu 22:12-21
sesungguhnya aku dating segera dan Aku membawa upak-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya (12)
Selamat, Yesus Kristus naik ke Sorga!! Bukan dinaikkan, bukan pula karena dipanggil naik. DIA naik karena Dia turun dari sana. Sorga adalah milik-Nya, tahta kemuliaan-Nya. Sehingga, kalau Dia naik atau turun, itu suka-suka Dia!! Kalau ada orang yang mengaku-ngaku turun naik Sorga, orang tersebut pasti seorang pendusta. Bersyukurlah krn kita adlh umat dari Pemilik Sorga itu. Haleluya.....
Siapakah Dia yang sudah naik ke Sorga tersebut? Jawabnya ialah Yesus Kristus, yang ketika ada di tengah-tengah dunia menjalani hidup dengan mengosongkan diri (Menganggap diri-Nya tidak mempunyai apa-apa (Filipi 2:7). Saat hadir di dunia, Yesus Kristus dapat diibaratkan bagaikan seorang putra mahkota konglomerat pemilik pabrik raksasa. Walalu demikian dia rela belajar kerja melalui proses awal dengan menjadi karyawan bawahan dan dengan telaten melalui tahap demi tahap level jabatan. Dengan demikian dia mengetahui seluruh tahapan produksi mulai dari awal sampai hilir lengkap dengan suka dukanya. Demikianlah gambaran yang akurat tentang mengosongkan diri. Yesus Kristus yang walau memiliki segala kuasa di Sorga dan di bumi, Dia membuat diri-Nya tidak berdaya seperti manusia yang banyak tidak berdaya dan harus mengalami perlakuan yang semena-mena. Itulah sebabnya, Yesus Kristus sangat mengetahui penderitaan manusia dan menghargai setiap pribadi yang rela berkorban (1Petrus 4:1)
Cara hidup Yesus Kristus di dunia merupakan suatu cara hidup yang radikal, suatu cara hidup yang tidak mudah dan tidak disukai oleh banyak orang. Selanjutnya kenaikan Yesus Kristus ke sorga merupakan bukti keberhasilan yang pasti  dan alami dari cara hidup yang natural. Cara hidup Yesus tersebut memberi pesan yg jelas bahwa sikap rendah hati merupakan suatu sikap hidup yang sangat menentukan yg harus dimiliki oleh semua orang percaya (Matius 5:3).
Semua orang sangat senang dengan orang yang rendah hati. Tidak demikian halnya dengan orang yang congkak, angkuh dan sombong. Orang yang bersifat seperti itu pasti dibenci oleh banyak orang dan  pasti ditolak juga di sorga oleh Dia yang sudah naik ke sorga.
Naik itu berarti ditinggikan, dimuliakan dan berada di atas semua orang. Oleh sebab itu kenaikan dapat kita kategorikan dengan dua hal, yaitu kenaikan yang berkaitan dengan diri sendiri, dan kenaikan yang berkaitan dengan orang lain.
Yang berkaitan dengan diri sendiri, kenaikan  yg memberi pesan supaya setiap orang mampu menerima sekaligus memimpin diri dan yakin   bahwa dirinya adalah orang yang berpotensi  tinggi.
Yang berkaitan dengan orang lain. Kenaikan itu memberi pesan supaya setiap orang selalu termotivasi memberi perhatian, semakin termotivasi menerima dan menghargai orang lain. Kemudian semakian gemar menolong orang lain, semakin sabar terhadap orang lain sekaligus belajar empati kepada orang lain.

Untuk apakah Yesus Kristus turun lagi dihari nanti? Tuhan Yesus datang untuk memberi upah. Upah mahkota kemuliaan kepada setiap orang yang rendah hati dan yg rela berkorban. Orang seperti ini akan diberkati dibumi dan disediakan tempat di dalam Sorga (Yohanes 14:1-2). Selanjutnya, TuhanYesus datang memberi upah penghukuman kepada setiap orang yang sombong dan keras hati. Sombong karena kelebihannya dia anggap karena usaha sendiri, melupakan anugerah Tuhan. Keras hati karena saat membaca Alkitab atau saat mendengar kotbah tidak mau bertobat mengakui kejahatannya, sehingga tidak ada perubahan sama sekali. Orang seperti itu akan selalu sengsara dibumi dan sengsara di neraka ( Roma 1:30, 11:20; Wahyu 21:8). Saudara, hari ini adalah kesempatan emas untuk bertobat, jangan tunda !! Karena kalau Dia turun lagi kita tidak tahu waktunya. Sebab kedatangan-Nya yang kedua itu sungguh bagaikan kedatangan seorang pencuri (1 Tes 5:1-3) Tidak terduga, mengagetkan dan tak ada waktu untuk bertobat lagi, dahsyat!! Amin (Pdt Haposan Hutapea, STh, MA)

Selasa, 03 Mei 2016

POCO-POCO

Yohanes 17:1-20
Supaya mereka semua menjadi satu sama seperti Engkau, ya Bapa, didalam Aku dan Aku 
didalam Engkau, agar mereka juga didalam kita, supaya dunia percaya bahwa Engkaulah 
yang mengutus Aku (ay 21)       
Tarian Poco-poco, seni tari pergaulan yang tak pernah ketinggalan zaman. Tarian dari wilayah Timur Indonesia itu sangat luar biasa. Dalam sekejab  ia memikat banyak orang. Gerakannya Lintas pulau, lintas suku dan golongan. Tua, muda, gedongan atau kampungan bukan lagi penghalang. Maluku atau Jawa, Manado sampai Kalimantan menyatu dalam tarian. Melangkah kedepan kemudian mundur kebelakang, putar kanan, putar kiri, tepuk tangan mengagetkan. Tarian poco-poco memang indah. Gerakannya dinamis enak dipandang. Tidak gampang tetapi menantang, menggoda setiap gorang untuk ikut berdendang
Mengapa poco-poco itu disukai banyak orang? Jawabanya sangat mudah, yaitu: gerakannya menyatu dan enak dipandang, iramanya rancak berlimpah riang. Intinya disitu kita temukan nilai kebersamaan. Jika bergerak bersama akan berdampak signifikan, perkara besar terselesaikan dengan gampang.
Kesatuan itu memang indah. Jemaat yg bersatu akan menuai keberhasilan. Gereja yg bersatu akan menjadi jemaat yg maju dan terdepan. Oleh sebab itu penyembahan kepada Tuhan harus terus dibangun diatas fondasi kebersamaan. Segala bentuk salah pengertian harus dienyahkan. Antipaty harus diubah menjadi empaty. Kebencian harus diganti dgn simpati.
Dalam Nats diatas dikatakan, Tuhan Yesus berdoa supaya orang-orang yang percaya itu bersatu. Artinya segala potensi yang merusak kebersamaan harus diteteksi sedini mungkin kemudian disingkirkan. Kepentingan diri, keinginan untuk menang sendiri dan segala intervensi iblis perlu dilenyapkan. Mudah saki hati dan cepat berpikir negatif harus ditinggalkan. Sebab sakit hati, pikiran negatif akan membuat muka mudah mengkerut, cahaya mata buruk dan hatinya pun akan mengkerut mudah kena hevatitis.
Tarian poco-poco mampu menyatukan orang yang berlainan suku, pulau dan bahkan agama. Mustinya persatuan dan kekompakan umat yang dipenuhi oleh kasih Kristus jauh lebih indah dari tarian tersbut. Kasih Kristus itu menyatukan setiap orang supaya setiap orang memuliakan Tuhan. Alkitab sangat jelas  menuliskan dampak positif kesatuan: yaitu: jemaat yang bersatu, kesitu berkat dicurahkan (Maz 133:1-3). Komunitas yang bersatu akan mampu mewujudkan apapun. Gereja yang bersatu akan semakin dikenan  Tuhan. Dan keluiarga yang bersatu dalam kebaikan akan diberkati, anak cucunya akan perkasa, berhasil, berbahagia, sukses dan berumur panjang, Haleluyah!
Tak ada berkat tanpa kesatuan.  Oleh sebab itu kita harus terus bejuang untuk bersatu. Bersatu kita teguh dan dengan bersatu pula kita bersama-sama maju, Amin.
(doaku menyertai saudara, pdt Haposan Hutapea STh, MA)

DIBERKATILAH

Shalom, selamat pagi! Firman Tuhan dari kitab  Amsal 24:3-4. *Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan*,  *dan dengan...