Yohanes 17:1-20
Supaya mereka semua menjadi satu sama seperti Engkau, ya Bapa, didalam Aku dan Aku
didalam Engkau, agar mereka juga didalam kita, supaya dunia percaya bahwa Engkaulah
yang mengutus Aku (ay 21)
Tarian Poco-poco, seni tari pergaulan
yang tak pernah ketinggalan zaman. Tarian dari wilayah Timur Indonesia itu sangat luar biasa. Dalam sekejab
ia memikat banyak orang. Gerakannya Lintas pulau, lintas suku dan golongan. Tua,
muda, gedongan atau kampungan bukan lagi penghalang. Maluku atau Jawa,
Manado sampai Kalimantan menyatu dalam tarian. Melangkah kedepan kemudian
mundur kebelakang, putar kanan, putar kiri, tepuk tangan mengagetkan. Tarian
poco-poco memang indah. Gerakannya dinamis enak dipandang. Tidak gampang tetapi
menantang, menggoda setiap gorang untuk ikut berdendang.
Mengapa poco-poco itu
disukai banyak orang? Jawabanya sangat mudah, yaitu: gerakannya menyatu dan
enak dipandang, iramanya rancak berlimpah riang. Intinya disitu kita temukan
nilai kebersamaan. Jika bergerak bersama akan berdampak signifikan, perkara besar terselesaikan dengan gampang.
Kesatuan itu memang indah. Jemaat yg
bersatu akan menuai keberhasilan. Gereja yg bersatu akan menjadi jemaat
yg maju dan terdepan. Oleh sebab itu penyembahan kepada Tuhan harus terus
dibangun diatas fondasi kebersamaan. Segala bentuk salah pengertian harus
dienyahkan. Antipaty harus diubah menjadi empaty. Kebencian harus diganti
dgn simpati.
Dalam Nats diatas
dikatakan, Tuhan Yesus
berdoa supaya orang-orang yang percaya itu bersatu. Artinya segala
potensi
yang merusak kebersamaan harus diteteksi sedini mungkin kemudian
disingkirkan.
Kepentingan diri, keinginan untuk menang sendiri dan segala intervensi
iblis
perlu dilenyapkan. Mudah saki hati dan cepat berpikir negatif harus
ditinggalkan. Sebab sakit hati, pikiran negatif akan membuat muka mudah
mengkerut, cahaya mata buruk dan hatinya pun akan mengkerut mudah kena
hevatitis.
Tarian poco-poco
mampu menyatukan orang
yang berlainan suku, pulau dan bahkan agama. Mustinya persatuan dan
kekompakan umat yang dipenuhi oleh kasih Kristus jauh lebih indah dari
tarian tersbut. Kasih Kristus itu
menyatukan setiap orang supaya setiap orang memuliakan Tuhan. Alkitab
sangat
jelas menuliskan dampak positif
kesatuan: yaitu: jemaat yang bersatu, kesitu berkat dicurahkan (Maz
133:1-3).
Komunitas yang bersatu akan mampu mewujudkan apapun. Gereja yang bersatu
akan
semakin dikenan Tuhan. Dan keluiarga yang bersatu dalam kebaikan akan
diberkati, anak cucunya akan perkasa, berhasil, berbahagia, sukses dan
berumur panjang, Haleluyah!
Tak
ada berkat tanpa kesatuan. Oleh sebab
itu kita harus terus bejuang untuk bersatu. Bersatu kita teguh dan dengan bersatu pula kita bersama-sama maju, Amin.
(doaku
menyertai saudara, pdt Haposan Hutapea STh, MA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar