Wahyu 22:12-21
“sesungguhnya aku dating segera dan Aku
membawa upak-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya (12)
Selamat,
Yesus Kristus naik ke Sorga!! Bukan dinaikkan, bukan pula karena dipanggil
naik. Yesus naik karena Dia turun dari sana. Sorga adalah milik-Nya, tahta
kemuliaan-Nya. Jika Dia naik atau turun, itu suka-suka Dia!! Kalau ada orang yang mengaku-ngaku turun naik Sorga, orang
tersebut pasti seorang pendusta. Sebab
hanya Yesus Kristus satu-satu-Nya yang berhak dan berkuasa naik turun Sorga (Yoh 6:58,62). Bersyukurlah
karena kita adalah umat dari Pemilik Sorga itu. Haleluya.....(Yoh 14:1-2)
Siapakah Dia yang sudah naik ke
Sorga tersebut? Jawabnya ialah Yesus Kristus,
yang ketika ada di tengah-tengah dunia menjalani
hidup dengan mengosongkan diri (Menganggap diri-Nya tidak mempunyai
apa-apa (Filipi
2:7). Saat hadir di dunia, Yesus Kristus dapat diibaratkan bagaikan seorang
putra mahkota konglomerat pemilik pabrik raksasa. Walau seorang putera mahkota,
dia rela belajar kerja melalui proses awal dengan menjadi karyawan bawahan dan
dengan telaten melalui tahap demi tahap level jabatan. Dengan demikian dia mengetahui
seluruh tahapan produksi mulai dari awal sampai hilir lengkap dengan suka
dukanya. Demikianlah gambaran yang akurat tentang mengosongkan diri. Itulah
sebabnya, Yesus Kristus sangat mengetahui penderitaan manusia dan menghargai
setiap pribadi yang rela berjuang penuh pengorbanan (1Petrus 4:1)
Cara hidup Yesus
Kristus di dunia merupakan suatu cara hidup yang radikal, suatu cara hidup yang
tidak mudah dan tidak disukai oleh banyak orang. Selanjutnya kenaikan Yesus
Kristus ke sorga merupakan bukti keberhasilan yang pasti dan alami dari cara hidup yang natural yang pasti dinikmati setiap
orang yang rendah hati, rela berkorban serta yang tidak pernah menyerah. Cara
hidup Yesus tersebut memberi pesan yg jelas bahwa sikap rendah hati merupakan suatu sikap
hidup yang sangat menentukan yg harus dimiliki
oleh semua orang percaya (Matius 5:3).
Semua orang sangat senang
dengan orang yang rendah hati. Tidak demikian halnya dengan orang yang congkak,
angkuh dan sombong. Orang yang bersifat seperti itu pasti dibenci oleh banyak orang dan pasti
ditolak juga di sorga oleh
Dia yang sudah naik ke sorga.
Naik itu berarti
ditinggikan, dimuliakan dan berada di atas semua orang. Oleh sebab itu kenaikan
dapat kita kategorikan dengan dua hal, yaitu kenaikan yang berkaitan dengan
diri sendiri, dan kenaikan yang berkaitan dengan orang lain.
Yang berkaitan dengan diri sendiri adalah kenaikan yg memberi pesan supaya setiap orang mampu
menerima sekaligus memimpin diri dan yakin bahwa dirinya adalah orang yang berpotensi
tinggi.
Yang berkaitan dengan orang lain adalah:
setiap orang Kristen harus selalu termotivasi memberi perhatian, semakin
termotivasi menerima, gemar menolong
orang lain, kemudian semakin sabar sekaligus belajar empati kepada orang
lain.
Untuk apakah Yesus Kristus turun lagi
dihari nanti? Tuhan Yesus datang untuk memberi upah. Upah mahkota kemuliaan
kepada setiap orang yang rendah hati dan yg rela berkorban. Orang seperti ini
akan diberkati dibumi dan disediakan tempat di dalam Sorga (Yohanes 14:1-2).
Selanjutnya, TuhanYesus datang memberi upah penghukuman kepada setiap orang
yang sombong dan keras hati. Sombong karena kelebihannya dia anggap sebagai usaha
sendiri, melupakan anugerah Tuhan. Keras hati karena saat membaca Alkitab atau
saat mendengar kotbah tidak mau bertobat mengakui kejahatannya, sehingga tidak ada
perubahan sama sekali. Orang seperti itu akan selalu sengsara dibumi dan
sengsara di neraka ( Roma 1:30, 11:20; Wahyu 21:8). Saudara, hari ini adalah
kesempatan emas untuk bertobat, jangan tunda ! Katakan “ya” kepada Tuhan.
Karena jika Dia turun lagi kita tidak
tahu waktunya. Sebab kedatangan-Nya yang kedua itu sungguh bagaikan kedatangan
seorang pencuri (1 Tes 5:1-3) Tidak terduga, mengagetkan dan tak ada waktu
untuk bertobat lagi, dahsyat!! Amin (Pdt Haposan Hutapea, STh, MA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar