Sabtu, 23 April 2016

KUALITAS SEORANG S A H A B A T

Yohanes 15:9-17
Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu (ay 14)
Sebagai mahkluk social, kita membutuhkan teman. Semakin banyak teman, semakin baik. Banyak teman banyak rezeki demikian ungkapan banyak orang. Itulah sebabnya media social seperti facebook dan twitter, WA atau Line begitu disukai orang. Karena melaluinya orang bisa mendapatkan teman baru dan dapat terus berkomunikasi dengan teman lama yang terpisah jarak dan tempat. Tuhan merancang kita untuk menjadi sahabat  orang lain. Menjadi sahabat itu berarti lebih dari sekedar berteman. Bersahabat berarti memiliki kualitas hubungan yang lebih akrab dan khusus. Dengan memiliki banyak teman kita memiliki banyak hal. Dengan memilki sahabat, kita berbagi segala kehidupan. Saat senang dan saat sedih, sahabat bersama kita. Itulah sebabnya Tuhan memanggil kita menjadi sahabat dan sesama buat orang lain. Artinya, setiap orang perlu hidup berdampingan, berinteraksi dan bersilaturahmi. Tentu ada alasan Tuhan merencanakan manusia hidup seperti itu. Antara lain, melalui sahabat kita mendapatkan banyak pemikiran baru, wawasan baru serta arah hidup yg semakin selaras dengan jalan Tuhan. Dengan sahabat kita bersekutu dengan tulus, saling melayani dan saling memberi. Menjadi teman bisa disalah gunakan. Banyak orang memanfaafkan teman untuk kepentingan dirinya sendiri. Seorang sahabat tidak seperti itu. Seorang sahabat itu memberi. Seperti Yesus yang rela mati untuk kita, karena kita adalah sahabat-Nya. Dengan siapakah kita harus bersahabat? Sebagai saksi Kristus, kita harus menjadi sahabat buat semua orang. Namun sebagai umat yang kudus kita bersahabat dengan orang tertentu seperti yang Tuhan tetapkan. Alkitab berkata, janganlah menjadi pasangan yg tidak seimbang dengan orang yang tidak percaya (2 Korintus 6:14) Artinya Takut Tuhan merupakan kriteria orang yang layak menjadi sahabat kita. Sebagai gereja kita harus membuat semua orang menjadi sahabat supaya mereka menjadi teman pewaris kerajaan sorga, tetapi dari sudut kekudusan kita dipanggil bersekutu dengan orang yg taat Tuhan.
Banyak teman banyak rezeki. Tidak mempunyai teman, hidup pasti lebih sulit. Meskipun demikian kita harus memilah-milah teman berdasarkan iman dan perilaku. Kitab mazmur mengatakan bahwa kita tidak boleh berjalan, berdiri dan duduk dengan orang berdosa, pencemooh dan orang fasik. (Mazmur 1:1-3) Kenapa demikian? Alasannya ialah, karena cepat atau lambat pikiran dan perilaku mereka yg buruk dapat mempengaruhi kita.Artinya hukum sepergaulan sangat menentukan sukses atau tidaknya seseorang. 
Sahabat sejati bukan hanya ingin didengarkan tetapi juga setia mendengarkan. Ia tidak boleh mengeksploitasi perasaan untuk tujuan tersembunyi melainkan menjadi motivator untuk kebaikan sahabatnya. Tuhan Yesus mengatakan “ Tidak ada kasih yg lebih besar dari pada kasih seorang sahabat yang memberikan nyawanya utk sahabat-sahabatnya ( Yohanes 15:13). Artinya, kualitas seorang sahabat tidak dapat dipisahkan dari sikap rela berkorban kepada temannya. Dalam segala waktu dan situasi kita dipanggil menjadi sahabat. Ketika hidup makmur dan senang demikian juga saat teman hidup dalam susah.  Intinya, menjadi sahabat intu indah dan salah satu kunci hidup diberkati. Itulah tujuan kita menjadi seorang pengikut Yesus Kristus. Amin. (doaku menyertai saudara, (Pdt Haposan R Hutapea STh, MA)



Tidak ada komentar:

DIBERKATILAH

Shalom, selamat pagi! Firman Tuhan dari kitab  Amsal 24:3-4. *Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan*,  *dan dengan...