Wikipedia

Hasil penelusuran

Selasa, 22 September 2015

MAJU TERUS........

Dan supaya segenap Jemaah ini tahu, bahwa Tuhan menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan pula dengan lembing. Sebab ditangan Tuhanlah pertempuran dan Ia pun menyerahkan kamu kedalam tangan kami.(ayat 47)”
1 Samuel 17:40-58
Sebuah kemenangan tercipta karena melewati sebuah peperangan sekaligus pengorbanan. Selain itu daya tahan, peralatan, strategi dan keberuntungan, juga tak bisa diabaikan
Karena peperangan muncul setiap waktu, maka setiap orang pasti mendambakan kemenangan. Kalau demikian bagaimana caranya supaya didalam peperangan yang terus menerus kita mampu meraih kemenangan?
Melalui Nats hari ini kita belajar strategi Daud saat mengalahkan Goliat. Dari sudut apapun, Daud bukanlah tandingan Goliat. Postur fhisik, factor kematangan usia, tehnologi perlengkapan perang, Goliat betul-betul super power tanpa tanding. Tetapi didalam postur yg hebat dan tehnologi alat perang tersebut, Goliat memiliki titik lemah. Daud mengenali titik lemah tersebut dan menyasarnya secepat kilat, dan kemenanganpun terjadi, Haleluyah...!! 
Peperangan dibidang apapun, mengenali lawan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan. Kita perlu mengenal siapa lawan kita dan bagaimana kekuatannya serta siasat yang dipakainya. Kemudian yg tidak kalah penting ialah mengenal kekuatan sendiri. Dengan mengenal kelebihan dankekurangan lawan serta mengenali potensi diri sendiri kita dapat memutuskan  cara yg tepat menghadapi musuh tersebut.
Dalam kehidupan rohani, musuh kita adalah dia yang pernah menjadi ‘tangan kanan Allah,’ sekaligus yang pernah mencoba merebut tahta Allah. Setan,-selain diri sendiri- dialah yang bermanifestasi dalam segala jenis kejahatan dan dalam segala godaan. Terhadap oknum ini manusia tidak dapat berbuat apa-apa, hanya takluk tak berdaya. Kalau demikian apa yang harus kita perbuat? Apakah kita harus jadi pecundang sepanjang zaman? Apakah kita  akan terus jatuh pada godaan? Dan haruskah kita selalu takluk terhadap setan? Jawabannya ialah “ya” kalau Tuhan Yesus Kristus tidak turun tangan! Hanya oleh kuasa Tuhan Yesus Kristus saja kita dapat menang. 
Pergumulan apapun yang sedang kita hadapi, masalah apapun yang sedang mencengkeram hidup kita, Oleh Kristus Yesus, Allah di pihak kita dan  menopang kita dengan kekuatannya yang dahsyat. Allah yang Maha Kuasa yang menghancurkan musuh kita ada dipihak kita, Haleluya!
Pemeliharaan Allah itu sempurna adanya. Tak hanya rohani tetapi juga jasmani. Tak hanya yang bersifat kekekalan, tetapi juga yang bersifat kekinian.
Sebagai orang Kristen kita tidak boleh menyerah, melainkan berserah. Menyerah berarti takluk. Berserah artinya berjuang dengan iman dan mengandalkan kuasa Tuhan serta bertujuan utk kemuliaan Tuhan. Daud melakukan hal yang sama dan meraih kemenangan yang luar biasa, maka kitapun akan menikmati hal yang sama. 
Mujizat kemenangan terjadi bukan karena kekuatan dan ketangkasan kita. Bukan pula karena pengalaman kita, melainkan hanya karena Perkenanan Tuhan dan penyertaan Kuasa-Nya yang ajaib, camkanlah itu. Pikirkan dan lakukanlah perkara yang perkara yang besar dan bersiaplah untuk berperang,  AMIN. (Doaku menyertai saudara, Pndta Haposan Hutapea STh, MA)

Selasa, 08 September 2015

Bergembiralah!!

     
                                      Kejadian 5:1-32
                          Dan Henok bergaul dengan Allah tiga ratus tahun lagi,…(22a)

Saat membaca Kejadian 5 ini, kita menemukan kalimat yang redaksinya hampir sama, yakni kalimat yang berbicara tentang silsilah sebelas tokoh Alkitab sekaligus sebelas generasi mulai dari Adam sampai Nuh, yaitu keterangan  tentang umur menikah, anak yang mereka miliki, batas umur dan akhirnya berita ”mati”. Setelah menerangkan masa hidup mereka yang luarbiasa panjang, fiman Tuhan itu diakhiri dengan perkataan, “ lalu ia mati”. Hal apakah yang terkandung dalam kalimat tersebut yang dapat menjadi  pelajaran bagi kita?.
Melalui renungan hari ini dapat kita temukan kandungan berkat-berkat rohani yang luar biasa yang dapat memotivasi kita untuk lebih dekat kepada Tuhan, yaitu:

1.Setiap mansia adalah gambar Allah yang diwariskan melalui Adam. Itu berarti semua orang berharga dimata Allah dan setiap orang harus saling menghargai. Itulah sebabnya Deklarasi HAM universal itu sangat menentukan karena mendorong  setiap orang menghargai sesamanya (ay1-2).

2. Setiap manusia dirancang Tuhan untuk mengisi hidup dengan menunjukkan  peran masing-masing mewujudkan  visi Tuhan buat Dunia. Firman Tuhan hari ini menegaskan, manusia bukan sekedar lahir, berkeluarga dan selesai. Setiap orang  dirancang menunjukkan peran aktif dan positif. Firman Tuhan ini mengajarkan kepada kita, bahwa orang yang hanya hidup itu adalah hidup yang sia-sia (ay 3-20). Tujuh tokoh Alkitab dari Set sampai Lamekh adalah orang yang sekedar hidup. Alkitab menuliskan, keturunan mereka jahat dimata Tuhan dan hukumpun Tuhan titahkan: dimusnahkan!! Umur panjang tetapi tidak bermakna dihadapan Tuhan, Tragis. Tuhan menghendaki disetiap usia yg dikaruniakan Tuhan, kita isi dengan perkara positif.

3. Setiap manusia dirancang hidup bergaul sekaligus bergantung kepada Allah. Hidup itu harus  berdampak, demikian kesimpulannya. Dalam ayat 21-24 dituliskan Henok bergaul dengan Allah dan ditulis sampai dua kali. Artinya, hidup Henok selaras dengan Tuhan. Sebuah kualitas hidup yang menyadari kehadiran Allah dalam hidup seseorang dan mengaplikasikan nya dengan hidup yang intim dengan Sang Pencipta

4. Setiap manusia dirancang untuk memuliakan Tuhan. Nuh hidup tidak bercela dan hidup bergaul dengan Allah.  Nuh tampil beda dengan orang se zamannya (Kejadian 6:9). Nuh dipanggil untuk mendirikan sebuah komunitas Ilahi, demikianlah kita dipanggil menjadi berkat buat ladang Tuhan. Kita dipanggil memiliki kualitas Iman seperti Nuh yang tidak goyah saat membangun perahu ditas gunung. Kita dipanggil supaya menaklukkan logika terhadap firman Allah, seperti Nuh (Ay 32 sd 6:1-9)
Seperti Nuh, kita dipanggil taat supaya kita melihat dan menikmati berkat dan kemuliaan Allah. Sama seperti Nuh yang selamat serta menikmati berkat karena ketaatannya, demikian juga kita akan mengalaminya. Itulah sebabnya menunjukkan kualitas dan arah hidup yang bermakna itu sangat penting.

Hidup tidak sembarang hidup, melainkan hidup yang bermakna. Hidup menjadi berkmakna karena hidup satu tujuan dengan Allah. Bermula dengan berkata “ya” kepada Tuhan, maka kuasa-Nya akan menuntun kita ke jalan dan arah yang jelas dan benar serta membahagiakan. Hidup yang bermakna itu menghasilkan kegembiraan, haleluya. (Pdt H R Hutapea, STh, MA)


Sabtu, 05 September 2015

Waspadalah

(Keluaran 17:1-16)
Adakah Tuhan ditengah-tenatangah kita atau tidak? (ay 7c)
Semua orang merindukan hidupnya aman dan nyaman. Bahkan selalu berdoa agar Tuhan menjauhkan pencobaan. Secara natural manusia itu memang membutuhkan rasa aman, nyaman dan ingin menerima penghargaan. Namun sebenarnya nyaman itu bukan berarti pasti aman. Sebab jika kita melihat dalam kehidupan sehari-hari, nyaman tidak selalu menjamin kepastian. Jalan yang lapang, seringkali justru tingkat kecelakaannya lebih banyak dari jalan biasa yang sempit dan berlubang. Mengapa demikian? Karena manusia cenderung akan kehilangan kewaspadaan saat sekitarnya aman tanpa penghalang.
Pengalaman yang sama diperlihatkan bangsa Israel. Setelah mengalami mujizat kelepasan dari Mesir, kini mereka diperhadapkan dengan krisis demi krisis: dimulai dengan krisis air, kemudian krisis pangan, krisis aman dan akhirnya krisis iman. Krisis multi dimensi membuat mata mereka hanya tertuju kepada permasalahan dan lupa terhadap perbuatan Allah yang gagah perkasa. Eforia kemenangan saat Allah menyatakan kuasa-Nya sirna seketika. Rasa aman dan nyaman itu perlu, tetapi kuasa Allah agar berkemenangan saat hambatan datang, jauh lebih fundamental. Sebab itu melalui renungan ini  kita akan menemukan sikap yang benar saat kita hidup aman dan tetap menyenangkan Tuhan saat kita hidup nyaman.
Pertama, kita harus mengetahui kehadiran Tuhan itu tidak terukur akal. Kehidupan yang pasti, dimulai dengan pemahaman yang mendasar tentang TUHAN. Nats, renungan hari ini memberi kita gambaran betapa perlunya memahami bentuk didikan TUHAN. Tuhan mendidik umat-Nya dengan berbagai-bagai cara, unik dan tersembunyi. Pemahaman ini sangat perlu supaya kita tetap bertekun dalam segala keadaan. Orang Amalek yang kuat dan besar, ternyata bukan ancaman yang potensial untuk menggagalkan perjalanan mereka, tetapi justru menjadi pelajaran baru untuk menghadapi ancaman atau tantangan yang jauh lebih besar. (ayat 11-12) Orang Israel menyangka, orang Amalek datang karena Tuhan sudah tidak beserta mereka. Orang Israel tidak sanggup melihat didikan Tuhan dibalik kehadiran orang Amalek. Sikap dan perilaku orang Israel ini banyak melingkupi orang Kristen saat ini. Sikap orang saat menghadapi badai hidup sangat erat kaitannya dari pemahaman  diri sebagai manusia ilahi. Sebab itu kita harus selalu menyadari bahwa Tuhan itu hadir dalam setiap situasi hidup kita. Tuhan Yesus Kristus tidak mampu dibatasi oleh apapun. Dalam kemenangan dan dalam kekalahan sekalipun Dia tetap hadir (Matius 28:20)
Kedua, mengikut Tuhan itu melibatkan tubuh, jiwa dan roh. Didalam I Tes 5:23 dituliskan, Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus Tuhan kita. Dalam nats tersebut Rasul Paulus menekankan tentang natur manusia yang terdiri dari tubuh, jiwa dan roh. Manusia bukan hanya terdiri dari daging, tetapi juga terdiri dari jiwa dan roh (1 Tesalonika 5:23). Ada beberapa pelajaran dari nats ini, yaitu: Orang akan tetap tenang disegala keadaan jika kebutuhan tubuh, jiwa dan rohnya terpenuhi. Makanan, hiburan dan persekutuan dengan Pencipta merupakan sebuah keutuhan. Selanjutnya Paulus berharap, setiap jemaat Tuhan sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan dengan melibatkan tiga unsur manusia untuk dikuduskan dengan firman sehingga setiap pribadi teguh tidak tergoyahkan. Manusia bukan hanya tubuh saja, dan bukan pula terdiri dari jiwa saja tetapi juga dengan roh. “Allah itu Roh dan barang siapa menyembah Dia, harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran!” (Yoh 2:24). Menyembah Tuhan itu harus melibatkan roh, jiwa dan tubuh. Beribadah dengan roh berarti, ibadah harus mengalir kearah yg Tuhan kehendaki, focus ibadah hanya kepada Tuhan bukan kepada orang yang berdiri diatas mimbar. Tubuh harus berposisi menyembah artinya, dalam bermazmur dan menyanyi hanya untuk Tuhan. Saat mendengar firman hati tunduk dan saat membuka dan membaca Alkitab harus hormat. Menyembah dengan jiwa berarti, pikiran ditaklukkan, perasaan disegarkan dan kehendak kita diselaraskan dengan kehendak-Nya.
Orang Kristen yang berkemenangan adalah orang yang kuat. Dan kekuatan kristiani akan sempurna jika kebutuhan natural manusia seimbang. Orientasi hidup harus focus kepada sebuah Pribadi yaitu Tuhan Yesus Kristus, bukan focus kepada sesuatu. Dengan demikian kita menjadi orang Kristen yang awas pada saat nyaman, tenang saat menghadapi tekanan serta berpengharapan saat mengalami hambatan.
Hidup yang pasti harus dimulai bersama dengan TUHAN, dijalani dengan TUHAN dan berorientasi untuk kemuliaan nama TUHAN. Badai kehidupan boleh datang, pencobaan berat bisa menghadang, tetapi kita akan sanggup mengatasinya dengan kekuatan-Nya yang tak pernah berkesudahan. Ingatlah, Tuhan Yesus Kristus selalu ada ditengah-tengah kita. Dia tak pernah meninggalkan kita. Kita sendiri yang sering melupakan-Nya. Amin.



Selasa, 25 Agustus 2015

DIPENUHI ROH KUDUS?

Aku kuatir adanya perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan dan kerusuhan (20).
Nats diatas dituliskan Rasul Paulus ke sebuah  jemaat perkotaan, yakni Jemaat Korintus. Bagian perikop ini berisi ungkapan ‘kekuatiran’ seorang pelayan terhadap mutu iman anggota jemaat yg digembalakan. Jemaat tersebut terindikasi sarat dengan intrik dan perselisihan akibatnya jauh dari rancangan Bapa. 
Setiap pelayan selalu merindukan jemaat yang dia layani mengalami pertumbuhan yang benar dan semakin dewasa, menghasilkan buah yang baik, hidup didalam roh dan membawa dampak bagi orang lain dan menunjukkan perubahan karakter yang lebih baik. Diharapkan, orang yg suka berkata kasar berubah menjadi suka berkata lembut, watak jadi luhur, bertindak terukur. Mampu menghargai orang lain dan selalu rindu memahami perasaan sesama.
Mengapa anggota jemaat harus hidup didalam roh dan menunjukkan pembaharuan Karakter? Apakah demi hormat dan kemuliaan pelayan itu sendiri? Tidak, bukan untuk kepentingan pelayan melainkan supaya Tuhan dimuliakan. Yakni supaya umat sungguh-sungguh masuk ke tujuan berjemaat yang sebenarnya yakni bersama-sama memuliakan nama Tuhan Yesus Kristus, sumber dari segala rahmat dan pengasihan tersebut.  Jemaat Aletheia yang kami layani seperti jemaat yang lain Tuhan rancang menjadi jemaat yg mengaplikasikan kebenaran melalui tindakan yang nyata. Sehingga diharapkan terwujud esensi persekutuan yang hakiki yakni mengangkat dan memberdayakan anggota jemaat sehinga mandiri dan diberkati. Sebab Semangat persekutuan tidak hanya ada diseputar mimbar gereja melainkan merubuhkan segala bentuk tembok pemisah, seperti tembok suku, tembok sosial dan ekonomi. Kasih tidak hanya menutup kekurangan melainkan juga membangun jembatan persekutuan diantara umat. Kehidupan didalam kebenaran seperti itulah yg menjadi tujuan utama Tuhan mendirikan gereja Nya. 
GBI Aletheia Pamulang, dirancang bukan utk menjadi arena bisnis individu, bukan pula untuk menjadi menara Babel modern dan bukan pula menjadi sarana utk memuliakan diri. Artinya dari sisi pelayan  team penggembala memahami tanggungjawab masing masing yaitu untuk menata layani pelayanan. Dari sisi lain, jemaat diharapkan menyadari tanggungjawbanya sebagai anggota sidang jemaat dan sebagai umat Tuhan. Konkritnya, hak dan tanggungjawab yg melayani dan yang dilayani tidak boleh mematikan nurani hanya demi ambisi dan motivasi yg tersembunyi. Semua tujuan pelayanan adalah  menjadi berkat buat umat Tuhan dan gereja-Nya.
Rasul Paulus menuliskan nats diatas supaya segala penyimpangan yg dapat merusak persekutuan tidak terjadi di lingkungan pelayanan gerejawi dimanapun berada. GBI Aletheia Pamulang dirancang menjadi institusi gereja yang berbeda dari  lembaga gereja lain yg banyak terindikasi dijalankan bertentangan dengan tujuan dan panggilan gereja universal dan lintas zaman. GBI Aletheia Pamulang tidak akan membangun gedung megah, mewah sementara angota jemaatnya banyak yg termarzinalkan. Tetapi GBI Aletheia Pamulang dipanggil untuk lebih dahulu membangun pribadi anggota jemaat  disegala bentuk panggilannya masing-masing, setelah itu baru memikirkan gedung tempat ibdah. Intinya, gedung itu perlu, tetapi yang lebih perlu adalah manusianya. Sebab itu dihari Pentakosta ini, mari kita membuka hati untuk semakin dibaharui Rohkudus. Mari kita dengan rendah hati mendeteksi kelemahan diri dan membiarkan Rohkudus menyempurnakan kita melalui proses Tuhan. Kita akui kelemahan itu dan kita tinggalkan. Artinya, dari pada saling iri dan dengki lebih baik kita bersinergi. Dan dari pada hidup saling benci dan antipati mari kita saling membangun dan saling berbagi. Dan dari pada merasa diri paling suci, mari kita mengakui dan berkata: “ aku adalah orang yang paling berdosa”. 
Rohkudus turun dan berkarya dalam kehidupan umatNya. Dia datang untuk menolong sekaligus mengurapi orang percaya. Tetapi Rohkudus menyatakan kuasa dan mujizatnya hanya untuk setiap orang yang merendahkan diri dan mengakui keberdosaanya. Selamat Menerima Roh kudus, Amin.



Senin, 24 Agustus 2015

ANDA DIRANCANG DIBERKATI TUHAN

Mazmur 20:1-9
Kiranya  dikirimkan-Nya bantuan kepadamu dari tempat kudus dan disokongnya engkau dari Sion (ay 3)
Sebagai orang percaya, mengenal Tuhan itu sangat penting dan menentukan. Supaya saat doa dan permohonan sudah dinaikkan tetapi seakan-akan tak ada tanda-tanda Tuhan turun tangan, orang Kristen tidak menyerah, tetapi tetap teguh didalam imannya. Mengenal Tuhan artinya mengenali cara kerja dan kedaulatan-Nya. Oleh sebab itu dalam persekutuan dengan Tuhan setiap orang Kristen paling tidak harus mengetahui tentang dual hal, yaitu selalu menyadari bahwa penggenapan rencana Tuhan jauh lebih penting dari pada jawaban doa kita dan keselarasan iman dengan perbuatan merupakan ketetapan yang tak boleh diabaikan (Yakobus 2:17).  Itulah sebabnya, mengenal kuasa dan kasih Tuhan itu harus selaras dengan pengenalan terhadap keadilan-Nya.
Sion adalah lambang Tahta Allah, hadirat Allah. Menghampiri Tahta Allah itu mengandung dua hal, yaitu memuja Tuhan yang sudah memberkati serta memohon berkat dan penyertaan-Nya disepanjang hari yang akan dilalui. Didalam hadirat-Nya itu, semua umat dipanggil untuk menyatakan kasih, kerja sama, saling menerima sekaligus menghargai yang lain. Itulah sebabnya Tuhan menghendaki setiap umatNya bertobat dan diperbaharui terus-menerus, supaya kebahagiaan sejati yang dirancang Tuhan tersebut melingkupi setiap anggota jemaat sehingga berdampak dahsyat bagi dunia ( ay 5).
Tuhan selalu rindu hadir dan campur tangan disetiap pergumulan kita. Sebab itu saat engkau masuk dihadirat-Nya serahkanlah segala kuatirmu kepada-Nya, maka Dia akan bertindak. Tuhan akan menuntun dan menolong engkau (Mazmur 37:5). Apapun bentuk kuatirmu itu. Baik itu jodoh, pekerjaan, bisnis, bahkan masa depanmu dan masa depan anak-anak dan rumah tanggamu, semuanya harus dipercayakan kepada Tuhan. Tuhan itu Mahakuasa dan Maha Pencipta segala sesuatu (Mazmur 24:1) Beban dan kekuatiran kita adalah perkara kecil dihadapan-Nya (Yesaya 41:10). Sebab itu, kalau rumah tanggamu saat ini sedang dilanda pencobaan sehingga tidak mampu hidup berkemenangan, jangan engkau goyah seakan tak ada pegangan. Dan jika saat ini engkau ragu tentang masa depanmu, masa depan pekerjaanmu, jangan engkau gelisah seperti tak ada lagi harapan. Jika pasanganmu saat ini sedang menunjukkan gejala tidak setia, tetaplah tenang. Dalam segala zaman dan keadaan, Tuhan selalu layak jadi jaminan. Tuhan selalu terjaga dan mengingat umat yang sungguh percaya dan berserah kepada-Nya. Percayalah, DIA tidak pernah lalai menggenapi Sabdanya. Saya dan saudara hanya perlu menabur kemurahan supaya kemurahannya melingkupi kita, Haleluya !!!! (Mazmur 126:5-6)
Dalam nats hari ini kita menemukan  betapa Tuhan mengaruniakan berkat besar kepada setiap orang yang sungguh sungguh memuliakan nama-Nya!! Berkat besar tersebut, adalah: 1.Dipenuhi sukacita sorgawi. 
2.Hidup berkemenangan.
3.Doa dan keinginan yang selaras dengan kehendak Tuhan dikabulkan.
4.Tuhan memberberkati berlimpah-limpah.
5.Dimahkotai dengan keberhasilan dan semarak. 
6.Menikmati umur panjang dengan tubuh yang sehat serta kuat diusia lanjut. Puji Tuhan, ………
Melalui firman Tuhan ini, iman kita kembali disegarkan bahwa percaya kepada Tuhan serta ikut melayani pekerjaan-Nya tidak pernah sia-sia (1 kor 15:58). Artinya, walau bukan upah  tujuan kita beribadah dan melayani, Tuhan selalu memperhitungkannya. Dia adalah 'BigBos' yang adil dan setia. Dia hanya ingin kita selalu mengingat dan melakukan dua hal, yakni:
Pertama, setiap orang dipanggil untuk mengenali diri dan potensi yang di miliki. Selalu tajam melihat kesempatan dan cermat memperhatikan keadaan dan teruslah mengadakan persiapan. Jika betul engkau percaya, jangan engkau dikuasai rasa takut yang berlebihan seperti orang yang tidak beriman, melainkan takutlah hanya kepada Tuhan dengan mengandalkan kekuatan kuasa-Nya. Ingatlah, Tuhan senantiasa ingin menggenapi rencananya buatmu dan buat keluargamu, jangan kau ragukan itu. Saudara hanya perlu menunjukkan totalitas terhadap aktifitas yang dipercayakan serta kompetensimu sebagai anak Tuhan (ay5)
Kedua, Setiap orang dipanggil mengarahkan pandangan ke atas ketempat Tuhan yang berjanji. Tidak perlu memandang ke kanan dan ke kiri sebab hal itu dapat membuatmu tak percaya diri. Dialah Allah yang Mahasuci yang memberi jalan ketika keadaan semakin tak terkendali (ay 7). Tetaplah membuat Tuhan sebagai satu-satunya sumber inspirasi untuk menyingkap segala bentuk misteri, sehingga engkau mampu bersiap diri dan mengetahui tindakan untuk mengantisifasi setiap kemungkinan yang akan terjadi. Degan demikian engkau berkemenangan setiap hari (Jeremia 31:3),
Cara kerja Tuhan itu sungguh transendent, tak bisa dikalkulasi. Dia tidak didikte apapun. termasuk oleh doa dan puasa manusia. Berpuasa itu perlu dan berdoa itu harus !!, Tetapi doa bukan untuk mengatur Tuhan (Matius 6:10). Yang dapat kita lakukan hanyalah melakukan bagian kita dalam ketekunan serta dalam pengharapan. Selanjutnya adalah urusan Tuhan. Ingatlah, Tuhan Yesus Kristus berdaulat tentang waktu dan cara untuk melawat dan memberkati kita, Bahkan untuk menolong kita. Dia datang bagaikan pencuri dimalam hari. Oleh sebab itu bersiap sedia serta tetaplah hidup di dalam kebenaran, Amin

Minggu, 23 Agustus 2015

ORANG KRISTEN SEJATI ( Markus 11: 20-26 )

Yesus menjawab mereka: “Percayalah kepada Allah”
Semua orang yang melayani dilembaga gerejawi harus Percaya Yesus Kristus adalah Allah yang sejati. Dan orang yang percaya kepada Allah tersebut nampak melalui cara berpikir dan bertindakya yang rohani. Itulah sebabnya, integritas sangat diutamakan dan pengabdian merupakan tujuan dan Alkitab merupakan landasan hidupnya. Cari hormat dan pujian bukanlah tujuan. Tuhan harus menjadi tujuan sebab itu pengenalan akan Allah mutlak tak bisa ditawar.
Bagaimanakah bentuk berpikir dan bertindak rohani tersebut?
Pertama, Setiap orang Kristen harus rendah hati mendeteksi kelemahan diri dan membiarkan Roh kudus menyempurnakan hidupnya melalui proses Tuhan. Kita akui setiap kelemahan kemudian kita tinggalkan. Artinya, Dari pada dengki lebih baik kita bersinergi. Dan dari pada antipati lebih baik saling berbagi. Anti pati itu menghalangi rezeki dan pasti menumbuhkan sakit rohani dan jasmani..... Hati-hati !!
Kedua, Supaya menikmati pembaharuan dan pengurapan Allah setiap orang harus membuka hati terhadap Tuhan Yesus Kristus. Perasaan benar sendiri, harus ditolak karena itu menghalangi kebersamaan bahkan menjadi alat setan merusak persekutuan (Ibr 11:25-26; 1 Petrus 5:8-9).
Ketiga, Setiap dendam dan akar pahit, harus segera kita buang sebab hal itu sangat jahat dihadapan Tuhan (Kol 3:13; Imamat 19:17-18). Camkanlah, tak ada berkat buat pendendam.  Karakteristis orang Kristen sejati adalah pengampun sebab itulah ajaran utama Tuhan Yesus Kristus dan itu pula sifat Allah kita, yaitu Maha Pengampun (Markus 11:25).  
Keempat, Jangan engkau mudah mengucapkan nazar dihadapan Allah. Sebab nazar itu tidak bisa ditarik kembali (Kej 28:20, 31:13, Hakim 11:30-45, Mazmur 76:12, Oleh sebab itu jika engkau sudah terlanjur mengucapkan nazar dihadapan Tuhan, hanya satu yang harus engkau lakukan, segeralah menunaikannya!!!. Jangan tunda sampai besok, sebab engkau tidak tahu waktu Tuhan menjatuhkan penghakiman karena kelalaianmu terhadap nazar yang kau ucapkan tersebut (Mazmur 76:12).
Kelima, Lembaga gereja adalah institusi buatan sekaligus milik Kristus Yesus. Itulah sebabnya perintah firman menyebar Harta dirumah Tuhan itu bersifat oikumenis dan mutlak. Sekecil apapun persembahanmu untuk mendukung pekerjaan dan Rumah Tuhan, itu baik di hadapan Tuhan (Amsal 11:24-25). Dengan mendukung pelayanan pekerjaan-Nya, kita sedang menabur benih yang baik, sekaligus menunjukkan wujud syukur dan pengakuan bahwa semua yang kita miliki adalah karena kasih Tuhan semata. Persembahan itu merupakan pagar yang mengamankan harta kita, vitamin yang menopang kesehatan tubuh kita dan sumber kebahagiaan kita (Maleakhi 3:9-10)
Kesimpulan:
1.Berpikir dan bertindak Kristen merupakan indikator utama kedewasaan rohani. Itulah sebabnya kita perlu berdiam diri dihadirat Tuhan, Meditasi. Hal itu akan membuat kita semakin mengenal Dia dan semakin intim dengan-Nya (Hosea 4:6; 6:4).
2.Berpikir Kristen berarti selalu konsisten terhadap panggilan, taat pada otoritas. Bersepakat melakukan kebaikan. Mengajak orang lain bertindak luhur dan meneguhkan iman teman (Galatia 6:2,10). Orang yang berpikir Kristen, tetap tenang walau banyak hantu. Tak berhenti walau jalan berliku dan berbatu. Ia tidak hanyut saat lingkungan kacau dan tidak ikut berbuat kacau. Ia terus berkarya saat orang lain sudah menyerah dan tidak berdaya. Orang yang berpikir Kristen selalu mampu melihat peluang dibalik tantangan. Harapannya tetap membara walau orang lain sudah putus asa. Imannya mengalahkan dunia dengan segala nilai-nilainya yang mencelakakan (1 Joh 5:4-5), Haleluya.........!! Amin




TERIMAKASIH

Shalom, selamat pagi! Banyak hal yang mustinya mendorong saya dan saudara bersyukur. Salah satunya ialah syukur untuk hidup yang Tuhan beri....