Yesus menjawab mereka: “Percayalah kepada Allah”
Semua orang yang melayani dilembaga gerejawi harus Percaya Yesus Kristus adalah Allah yang sejati. Dan orang yang percaya kepada Allah tersebut nampak melalui cara berpikir dan bertindakya yang rohani. Itulah sebabnya, integritas sangat diutamakan dan pengabdian merupakan tujuan dan Alkitab merupakan landasan hidupnya. Cari hormat dan pujian bukanlah tujuan. Tuhan harus menjadi tujuan sebab itu pengenalan akan Allah mutlak tak bisa ditawar.
Bagaimanakah bentuk berpikir dan bertindak rohani tersebut?
Pertama, Setiap orang Kristen harus rendah hati mendeteksi kelemahan diri dan membiarkan Roh kudus menyempurnakan hidupnya melalui proses Tuhan. Kita akui setiap kelemahan kemudian kita tinggalkan. Artinya, Dari pada dengki lebih baik kita bersinergi. Dan dari pada antipati lebih baik saling berbagi. Anti pati itu menghalangi rezeki dan pasti menumbuhkan sakit rohani dan jasmani..... Hati-hati !!
Kedua, Supaya menikmati pembaharuan dan pengurapan Allah setiap orang harus membuka hati terhadap Tuhan Yesus Kristus. Perasaan benar sendiri, harus ditolak karena itu menghalangi kebersamaan bahkan menjadi alat setan merusak persekutuan (Ibr 11:25-26; 1 Petrus 5:8-9).
Ketiga, Setiap dendam dan akar pahit, harus segera kita buang sebab hal itu sangat jahat dihadapan Tuhan (Kol 3:13; Imamat 19:17-18). Camkanlah, tak ada berkat buat pendendam. Karakteristis orang Kristen sejati adalah pengampun sebab itulah ajaran utama Tuhan Yesus Kristus dan itu pula sifat Allah kita, yaitu Maha Pengampun (Markus 11:25).
Keempat, Jangan engkau mudah mengucapkan nazar dihadapan Allah. Sebab nazar itu tidak bisa ditarik kembali (Kej 28:20, 31:13, Hakim 11:30-45, Mazmur 76:12, Oleh sebab itu jika engkau sudah terlanjur mengucapkan nazar dihadapan Tuhan, hanya satu yang harus engkau lakukan, segeralah menunaikannya!!!. Jangan tunda sampai besok, sebab engkau tidak tahu waktu Tuhan menjatuhkan penghakiman karena kelalaianmu terhadap nazar yang kau ucapkan tersebut (Mazmur 76:12).
Kelima, Lembaga gereja adalah institusi buatan sekaligus milik Kristus Yesus. Itulah sebabnya perintah firman menyebar Harta dirumah Tuhan itu bersifat oikumenis dan mutlak. Sekecil apapun persembahanmu untuk mendukung pekerjaan dan Rumah Tuhan, itu baik di hadapan Tuhan (Amsal 11:24-25). Dengan mendukung pelayanan pekerjaan-Nya, kita sedang menabur benih yang baik, sekaligus menunjukkan wujud syukur dan pengakuan bahwa semua yang kita miliki adalah karena kasih Tuhan semata. Persembahan itu merupakan pagar yang mengamankan harta kita, vitamin yang menopang kesehatan tubuh kita dan sumber kebahagiaan kita (Maleakhi 3:9-10)
Kesimpulan:
1.Berpikir dan bertindak Kristen merupakan indikator utama kedewasaan rohani. Itulah sebabnya kita perlu berdiam diri dihadirat Tuhan, Meditasi. Hal itu akan membuat kita semakin mengenal Dia dan semakin intim dengan-Nya (Hosea 4:6; 6:4).
2.Berpikir Kristen berarti selalu konsisten terhadap panggilan, taat pada otoritas. Bersepakat melakukan kebaikan. Mengajak orang lain bertindak luhur dan meneguhkan iman teman (Galatia 6:2,10). Orang yang berpikir Kristen, tetap tenang walau banyak hantu. Tak berhenti walau jalan berliku dan berbatu. Ia tidak hanyut saat lingkungan kacau dan tidak ikut berbuat kacau. Ia terus berkarya saat orang lain sudah menyerah dan tidak berdaya. Orang yang berpikir Kristen selalu mampu melihat peluang dibalik tantangan. Harapannya tetap membara walau orang lain sudah putus asa. Imannya mengalahkan dunia dengan segala nilai-nilainya yang mencelakakan (1 Joh 5:4-5), Haleluya.........!! Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar